milik Bapak Sukirno telah dibubarkan dan beliau telah beralih profesi menjadi penyuluh lapangan bidang pengembangan pertanian di berbagai kota.
3. Menggunakan Pinjaman Modal untuk Kepentiangan Pribadi.
Awal mula tujauan dari PKBL adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan industri kecil. Tetapi setelah berjalannya proses penyaluran
pinjaman modal ada mitra binaan yang mengguanakannya untuk kepentingan pribadi. Hal ini dilakukan oleh salah seorang mitra binaan yang berasal dari wilayah UPJ
Grogol yaitu Ibu Sumarni. Beliau mengatakan ; “…pada awalnya setelah mendapat pinjaman modal uasaha saya sudah lumayan
maju mbak… namun karena ada masalah keluarga yaitu sengketa perebutan tanah warisan yang dilakukan adik saya, jadi ya waktu dan uang saya terbuang
untuk mengurusi pengadilan, membayar pengacara dan ditambah lagi masih harus membayar orang untuk menjaga saya selama menuju dan pulang dari
pengadilan, karena saya merasa terancam…”
Dengan ini dapat dilihat bahwa ada penyalagunaan dalam penggunaan pinjaman modal PKBL untuk kepentingan pribadi ini mengakibatkan penurunan
tingkat produksi yang secara langsung mempengaruhi mitra binaan dalam proses pengembalian angsuran pinjaman modal.
Kasus dari ibu Sumarni ini salah satu hal yang menghambat perkembangan industri itu sendiri. Karena kepentingan pribadi yang menjadi penyebab utama
penunggakan pinjaman. Dan kesalahan seperti ini hanya dapat diselesaikan oleh mitra binaan itu sendiri. Karena pangkal dari permasalahannya adalah pribadi dari
mitra binaan itu sendiri.
4. Kesulitan dalam Pemasaran dan Penyediaan Bahan Baku.
Kesulitan dalam pemasaran hasil produksi dan ketidakadaan bahan baku untuk menjalankan proses produksi menjadi salah satu factor penyebab penunggakan.
Kesulitan dalam memasarkan produk ini dialami oleh bapak Sunopo pengrajin gitar didaerah Mancasan. Beliau mengatakan :
“.. pada mulanya semua berjalan lancar mbak.. namun tiba-tiba pengiriman ke semarang dibatasi sedangkan produksi terus berjalan, pengeluaran juga
semakin banyak sedangkan pemasukan hamper tidak ada” Hasil wawancara 9 Febuari 2008
Pemasaran yang menjadi factor pengrajin gitar ini mengalami kebangkrutan
dalam menjalankan usahanya, sekarang hanya memproduksi gitar-gitar kecil dan di kerjakan sendiri.
Selain itu Bapak Sunaryo seorang pengusaha mebel mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku pembuat mebel. Dan beliau menjelaskan :
“Saya kesulitan memperoleh bahan baku bila ada harganya sangat mahal, atau saya harus memindahkan tempat produksi keluar pulau, ya karena itu mbak
saya menghentikan pembuatan mebel ini dan sekarang malah menganggur.” Hasil wawawncara 19 Febuari 2008
Kesulitan memperoleh bahan baku yaitu berupa kayu memang menjadi kendala tersendiri, selain karena ada kemacetan pengiriman kayu dari daerah,
biasanya wilayah Kalimantan juga kasus Illegal Loging ikut menjadi kendala. Kesulitan dalam proses pemasaran dan kesulitan dalam memperoleh bahan
baku, menjadikan proses produksi terhambat dan pemasukan dana yang menjadi sulit. Mengakibatkan terjadinya penunggakan pengembalian pinjaman modal PKBL.
5. Ketidakpusan dengan pelayanan PLN.