Komponen yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Pembelajaran Konvensional

9 cara-cara yang ditempuh dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan bilangan. Menurut Purwoto 1999:14, “Matematika adalah pengetahuan tentang pola keteraturan pengetahuan struktural yang diorganisasikan mulai dari unsur- unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma dan postulat dan akhirnya ke dalil”. Dari berbagai pendapat tentang hakikat matematika yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam matematika tidak lepas dari penelaahan bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak, berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep yang abstrak dan tersusun secara hierarkis yang berhubungan dengan simbol-simbol dengan penalarannya secara deduktif. Berdasarkan pengertian prestasi belajar dan matematika yang telah diuraikan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil dari kegiatan belajar yang dicapai siswa dalam pelajaran matematika yang berupa angka atau huruf sehingga dapat dipakai sebagai indikator kualitas pengetahuan yang telah dikuasai anak baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

d. Komponen yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Suatu proses belajar mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh komponen yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Pargiyo 2000:57, komponen-komponen yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar adalah: 1 Siswa Faktor dari siswa yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar adalah bakat, minat, kemampuan dan motivasi untuk belajar. 2 Kurikulum Kurikulun ini mencakup landasan program dan pengembangan, GBPP dan pedoman GBPP berisi materi atau bahan kajian yang telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. 3 Guru Guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa agar mencapai hasil optimal. Besar kecilnya peranan guru akan tergantung pada tingakt penguasaan materi, metodologi dan pendekatan. 10 4 Metode Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efisien proses belajar mengajar. 5 Sarana Prasarana Sarana prasarana yang dimaksud antara lain buku pelajaran, alat pelajaran, alat praktek, ruang belajar, laboratorium dan perpustakaan. 6 Lingkungan Lingkungan yang mencakup lingkungan sosial, lingkungan budaya dan juga lingkungan alam merupakan sumber belajar dan sekaligus masukan lingkungan.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Prestasi Belajar

Menurut Sumadi Suryabrata 1993:249, faktor yang mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa dapat diperoleh dari hasil belajar. Hal ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan hubungan dengan diri siswa, yaitu: 1 Faktor dalam diri siswa a Fisik, meliputi: penglihatan, pendengaran, kondisi fisiologis yaitu kesegaran jasmani, kurang gizi maupun sakit yang diderita. b Psikis, meliputi: kecerdasan, bakat, minat, motivasi belajar, cara belajar dan sebagainya. 2 Faktor dari luar diri siswa Faktor dari luar siswa meliputi proses belajar sosial dan lingkungannya yaitu lingkungan alam, lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, keadaan ekonomi maupun cara didik orang tua. Sedangkan Ngalim Purwoto 1990:101 mengemukakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya belajar adalah faktor kematangan, kecerdasan, latihan motivasi, keadaan rumah tangga, guru dan cara atau metode mengajar, alat-alat yang digunakan, lingkungan dan motivasi sosial. Faktor-faktor tersebut perlu dikendalikan benar-benar agar siswa dapat memberikan prestasi belajar yang baik. Seorang guru harus mampu membangkitkan semangat siswa untuk mengerahkan seluruh kemampuannya pada saat proses belajar berlangsung. Jika faktor ini diperhatikan dengan baik maka besar harapan bahwa siswa dapat menunjukkan prestasi belajar yang menggembirakan. 11

2. Metode Mengajar

Metode mengajar menurut Ulihbukit Karo-karo 1981:5, ”Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang berfungsi sebagai alat yang digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran”. Beberapa arti metode menurut Purwoto 1999:70 antara lain: 1. Metode mengajar adalah suatu cara mengajarkan topik tertentu agar proses dari pengajaran tertentu berhasil dengan baik. 2. Metode mengajar adalah cara-cara yang tepat dan serasi dengan sebaik- baiknya, agar guru barhasil dalam mengajarkannya, agar mengajar mencapai tujuan atau mengenai sasaran. 3. Metode mengajar adalah cara mengajar yang umum yang dapat diterapkan atau dipakai untuk semua bidang studi. Dari beberapa pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa mengajar adalah suatu cara mengajarkan topik tertentu sedemikian hingga topik yang diajarkan itu bisa diterima oleh siswa dengan mudah dan dapat mencapai tujuan yang telah diterapkan. Adapun metode mengajar yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

a. Pembelajaran Konvensional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999:523, ”Konvensional adalah tradisional”. Tradisional sendiri diartikan sebagai sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun. Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa metode konvensional adalah metode mengajar yang berpegang pada adaptasi kebiasaan yang ada. Metode mengajar yang sering dipakai adalah metode ceramah. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwoto 1997:72 yang menyatakan, “Metode ceramah merupakan metode yang paling banyak dipakai”. Menurut Purwoto 1997:75 metode ceramah ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain: 1. Dapat menampung kelas besar. 2. Bahan pelajaran dapat diberikan secara lebih urut. 3. Isi silabus dapat diselesaikan lebih mudah. 4. Siswa dapat mengikuti pelajaran tanpa membaca buku referensi dan literatur terlebih dahulu dari materi pembelajaran untuk setiap pertemuan. 12 Namun demikian menurut Purwoto 1997:73 metode ceramah juga memiliki kelemahan-kelemahan antara lain: 1 Murid menjadi pasif karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan. 2 Murid banyak belajar hafal note learning yang tidak menimbulkan pengertian. 3 Guru sulit memantau kesulitan yang dihadapi siswa. Dengan memperhatikan uraian diatas maka guru memegang peranan penting dalam menentukan isi dan urutan langkah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Akibatnya siswa hanya duduk memperhatikan apa yang disampaikan guru, mencoba menangkap isinya dan membuat penggalan- penggalan catatan.

b. Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Persamaan Linear Dua Peubah

0 22 1

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL “THINK PAIR SHARE” PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 WONOSARI TAHUN PELAJ

0 8 57

Eksperimentasi pembelajaran Matematika dengan menggunakan model struktural “Think Pair Share” pada materi pokok bentuk akar dan pangkat ditinjau dari gaya belajar Matematika siswa

0 3 121

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN THINK PAIR SHARE (TPS) DAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

0 2 90

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PBL BERBASIS THINK PAIR SHARE DAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model PBL Berbasis Think Pair Share dan Missouri Mathematic Project Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis

0 3 18

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL ELABORASI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (Siswa Kelas VIII MTs N I Gondangrejo).

0 1 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

STUDI KOMPARANSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) Studi Komparansi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Struktural Tipe Tps (Think Pair Share) Dan Tipe Nht (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan

0 3 14

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PERBANDINGAN SISWA SMP NEGERI 16

0 0 1

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KECERDASAN SPASIAL SISWA | Tardi | 4829 10609 1 SM

0 0 12