Pembelajaran Kooperatif Tinjauan Pustaka 1. Prestasi Belajar Matematika

12 Namun demikian menurut Purwoto 1997:73 metode ceramah juga memiliki kelemahan-kelemahan antara lain: 1 Murid menjadi pasif karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan. 2 Murid banyak belajar hafal note learning yang tidak menimbulkan pengertian. 3 Guru sulit memantau kesulitan yang dihadapi siswa. Dengan memperhatikan uraian diatas maka guru memegang peranan penting dalam menentukan isi dan urutan langkah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Akibatnya siswa hanya duduk memperhatikan apa yang disampaikan guru, mencoba menangkap isinya dan membuat penggalan- penggalan catatan.

b. Pembelajaran Kooperatif

Pada dasarnya pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok kecil dimana siswa dapat berpartisipasi dalam tugas-tugas kolektif yang ditentukan dengan jelas. Cohen, 1994:3. Kelompok dibuat kecil yang biasanya terdiri dari dua sampai empat orang agar interaksi antar anggota kelompok menjadi maksimal dan efektif. Pembelajaran dalam kelompok kecil ini akan benar-benar mencerminkan belajar kooperatif apabila telah menunjukkan 5 unsur dasar dan ciri. Inilah yang membedakannya dengan kelompok belajar tradisional. Kelima unsur tersebut adalah: 1 Ketergantungan positif positif interdependence 2 Interaksi tatap muka antar siswa face to face interaction 3 Pertanggungjawaban individu individual accountability 4 Ketrampilan berinteraksi antar individu dan kelompok individual accountability 5 Proses kelompok group processing Cohan, 1994:9 Pembelajaran kooperatif menurut Slavin 1994:3, adalah suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerjasama atau membantu diantara sesame dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. 13 Anita Lie 2002:17 mendefinisikan, “sistem pengajaran kooperatif adalah sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Interaksi dalam pembelajaran kooperatif menurut semua anggota dalam kelompok belajar dapat saling bertatap muka sehingga dapat melakukan dialog tidak hanya dengan guru tetapi dengan sesama anggota”. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bukan hanya ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan ini akan baik bila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok kecil yang terstruktur dengan baik. Beberapa karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Hilda 2002:71 antara lain: 1 Individual Accountability yaitu masing-masing individu didalam kelompok mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi kelompok. 2 Social Skill meliputi seluruh sosial, kepekaan sosial dan mendidik siswa untuk menumbuhkan pengekangan diri dan pengarahan diri demi kepentingan kelompok. 3 Positif Interdependence yaitu sifat yang menunjukkan saling ketergantungan satu terhadap yang lain di dalam kelompok secara positif. 4 Group Processing yaitu proses perolehan jawaban permasalahan dikerjakan oleh kelompok secara bersama-sama. Pembelajaran kooperatif telah diyakini oleh para pendidik dan peneliti memiliki banyak keuntungan antara lain: 1 Siswa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, terlibat secara aktif dan memiliki usaha yang lebih besar untuk berprestasi. 2 Siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis. 3 Terjadinya hubungan yang lebih positif antar siswa dari kesehatan psikologis yang lebih besar. Anita Lie, 2002:17 Adapun alasan perlunya menerapkan pembelajaran kooperatif yaitu: 1 Meningkatkan kemajuan belajar pencapaian akademik. 2 Meningkatkan kehadiran siswa dan sikap siswa yang lebih positif. 3 Menambah motivasi dan rasa percaya diri. 4 Menambah rasa senang berada di sekolah serta menyayangi teman-teman sekelasnya. 5 Mudah diterapkan dan tidak mahal. 14 Manfaat yang dapat diperoleh siswa dari penerapan pembelajaran kooperatif yaitu mengembangkan dan menggunakan ketrampilan berpikir kritis dan kerjasama kelompok, mempererat hubungan antar pribadi yang positif diantara siswa yang berasal dari latar belakang yang berbeda, menciptakan lingkungan yang menghargai dan menghormati nilai-nilai ilmiah, konflik antar pribadi berkurang, penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar, sifat apatis berkurang.

c. Pendekatan Struktural dengan Strategi Think-Pair-Share

Dokumen yang terkait

Persamaan Linear Dua Peubah

0 22 1

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL “THINK PAIR SHARE” PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 WONOSARI TAHUN PELAJ

0 8 57

Eksperimentasi pembelajaran Matematika dengan menggunakan model struktural “Think Pair Share” pada materi pokok bentuk akar dan pangkat ditinjau dari gaya belajar Matematika siswa

0 3 121

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN THINK PAIR SHARE (TPS) DAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

0 2 90

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PBL BERBASIS THINK PAIR SHARE DAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model PBL Berbasis Think Pair Share dan Missouri Mathematic Project Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis

0 3 18

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL ELABORASI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (Siswa Kelas VIII MTs N I Gondangrejo).

0 1 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

STUDI KOMPARANSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) Studi Komparansi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Struktural Tipe Tps (Think Pair Share) Dan Tipe Nht (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan

0 3 14

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PERBANDINGAN SISWA SMP NEGERI 16

0 0 1

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KECERDASAN SPASIAL SISWA | Tardi | 4829 10609 1 SM

0 0 12