Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

27

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Keseimbangan Uji ini dilakukan pada saat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol belum dikenai perlakuan yang bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang. Secara statistik, apakah terdapat perbedaan mean yang berasal dari dua sampel yang independen. Statistik uji yang digunakan adalah uji –Z. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1 Hipotesis H :  1 =  2 kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal sama H 1 :  1  2 kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal berbeda 2 Taraf Signifikansi  = 0,05 3 Statistik Uji yang digunakan : n s n s X - X Z 2 2 2 1 2 1 2 1    N 0,1 dengan 1 - n n X - X n s 2 2 2    Keterangan : 1 X : mean dari sampel kelompok eksperimen 2 X : mean dari sampel kelompok kontrol 2 1 s : variansi dari kelompok eksperimen 2 2 s : variansi dari kelompok kontrol n 1 : ukuran sampel kelompok eksperimen n 2 : ukuran sampel kelompok kontrol 4 Melakukan komputasi 5 Menentukan daerah kritik DK dengan menggunakan rumus: DK : { z  z -z 2 atau z z 2 } 6 Keputusan Uji Ho ditolak jika z hitung terletak di daerah kritik. 28 7 Kesimpulan a. Kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang seimbang jika H diterima. b. Kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang tidak seimbang jika H ditolak. Budiyono, 2000:149 2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan metode Lilliefors dengan prosedur : 1 Hipotesis H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2 Statistik Uji L = Max     i i z S z F  dengan :   i z F =   i z Z P  ; Z N0,1 i z : skor standar   s X X z i i   s : variansi   i z S : proporsi cacah z i z terhadap seluruh cacah i z i X : skor responden 3 Taraf Siginifikansi  = 0,05 4 Daerah Kritik DK DK = { L  L L : n atau L -L  : n } dengan n adalah ukuran sampel 5 Keputusan Uji H ditolak Jika L hitung terletak di daerah kritik 29 6 Kesimpulan a Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H diterima. b Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H ditolak. Budiyono, 2000:169 b. Uji Homogenitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat dengan prosedur sebagai berikut : 1 Hipotesis H : 2 1 σ = 2 k 2 2 σ ... σ   populasi-populasi homogen dengan k = 2 pada metode mengajar, k = 3 pada kemampuan awal siswa. H 1 : Paling tidak ada satu 2 i σ  2 j σ dengan j i  populasi-populasi tidak homogen 2 Statistik Uji yang digunakan :       2 j logs j f - RKG f.log c 2,303 2 χ dengan : 2 χ  2 1 k χ  k : cacah populasi f : derajad kebebasan untuk RKG : N – k N : cacah semua pengukuran f j : derajat kebebasan untuk 2 j S : n j – 1 j : 1,2, …, k 30 n j : cacah pengukuran pada sampel ke-j j i f SS RKG      j n 2 j χ 2 j χ j SS     j j 2 j f SS S               j f 1 j f 1 1 - 3k 1 1 c 3 Taraf Signifikansi  = 0,05 4 Daerah Kritik DK DK = { 2 χ  2 χ 2 χ ; k-1 } 5 Keputusan Uji H ditolak Jika 2 χ hitung terletak di daerah kritik 6 Kesimpulan a Populasi-populasi homogen jika H diterima. b Populasi-populasi tidak homogen jika H ditolak. Budiyono, 2000:176-177 3. Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dengan model data sebagai berikut : X ijk =  +  i +  j +  ij +  ijk dengan : X ijk : data nilai ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j  : rerata dari seluruh data rerata besar, grand mean  i : efek baris ke-i pada variabel terikat  j : efek kolom ke-j pada variabel terikat  ij : kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat  ijk : error yang berdistribusi N0,  2 i : 1,2,…,p; p: cacah baris A : 1, 2; 1 = metode pembelajaran konvensional 2 = pendekatan struktural melalui strategi Think-Pair-Share 31 j : 1,2,…,q; q: cacah kolom B : 1, 2, 3; 1 = tingkat kemampuan awal rendah 2 = tingkat kemampuan awal sedang 3 = tingkat kemampuan awal tinggi k : 1, 2, …, n ij ; n ij : cacah data amatan pada setiap sel ij Budiyono, 2000: 225 Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yaitu : a. Hipotesis 1 H 0A :  i = 0 untuk setiap i = 1, 2, …, p tidak ada pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika H 1A : paling sedikit ada satu  i yang tidak nol ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat 2 H 0B :  j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3,… q tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 1B : paling sedikit ada satu  j yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat 3 H 0AB :  ij = 0 untuk setiap i = 1, 2, … p dan j = 1, 2,3, … q tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat H 1AB : paling sedikit ada satu  ij yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat Budiyono, 2000: 206 32 b. Komputasi 1 Notasi dan Tata Letak Data Tabel 3.2. Data amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi Kemampuan Awal Siswa B A B 1 B 2 B 3 A 1 n 11  X 11k X 11 2 k 11 X  C 11 SS 11 n 12  X 12k X 12 2 k 12 X  C 12 SS 12 N 13  X 13k X 13 2 13k X  C 13 SS 13 Metode Pembelajaran A 2 n 21  X 21k X 21 2 k 21 X  C 21 SS 21 n 221  X 22k X 22 2 k 22 X  C 22 SS 22 N 1231  X 23k X 23 2 k 23 X  C 23 SS 23 Tabel 3.3. Rataan dan Jumlah Rataan B A b 1 b 2 b 3 Total a 1 11 AB 12 AB 13 AB A 1 a 2 21 AB 22 AB 23 AB A 2 Total B 1 B 2 B 3 G Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi- notasi sebagai berikut : n ij : ukuran sel ij sel pada baris ke-i dan kolom ke-j : cacah data amatan pada sel ij : frekuensi sel ij h n : rataan harmonik frekuensi seluruh sel   j , i ij h n 1 pq n 33 N : cacah seluruh data amatan   j , i ij n N SS ij : jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij ij 2 k ijk k 2 ijk ij n X X SS          ij AB : rataan pada sel ij = ij k ijk n X  A i : Jumlah rataan pada baris ke-i =  j ij AB B i : Jumlah rataan pada kolom ke-j =  i ij AB G : Jumlah rataan semua sel =  j , i ij AB =  i i A =  j j B Rerata Harmonik frekuensi seluruh sel h n =  j , i ij n 1 pq Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran 1, 2, 3, 4 dan 5 sebagai berikut: 1 = pq G 2 4 =  j 2 j p B 2 =  i,j ij SS 5 =  i,j 2 ij AB 3 =  i 2 i q A Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah kuadrat JK, yaitu: JKA = h n { 3 – 1 } JKB = h n { 4 – 1 } JKAB = h n { 1 + 5 - 3 – 4} 34 JKG = 2 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG dengan : JKA = jumlah kuadrat baris JKB = jumlah kuadrat kolom JKAB = jumlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom. JKG = jumlah kuadrat galat. JKT = jumlah kuadrat total Derajat kebebasan dk untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah: dkA = p – 1 dkB = q – 1 dkAB = p – 1 q – 1 dkT = N – 1 dkG = N – pq Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing diperoleh rataan kuadrat RK sebagai berikut: dkA JKA RKA  dkAB JKAB RKAB  dkB JKB RKB  dkG JKG RKG  c. Statistik Uji  Untuk H 0A adalah F a = RKG RKA yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p - 1 dan N – pq.  Untuk H 0B adalah F b = RKG RKB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q - 1 dan N – pq.  Untuk H 0AB adalah F ab = RKG RKAB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F derajat kebebasan p-1q-1 dan N - pq d. Taraf Signifikansi  = 0,05 e. Daerah Kritik 35 1 Daerah kritik untuk F a adalah DK { F a  F a F ; p - 1, N - pq } 2 Daerah kritik untuk F b adalah DK { F b  F b F ; q - 1, N - pq } 3 Daerah kritik untuk F ab adalah DK { F ab  F ab F ; p – 1q – 1, N - pq } Budiyono, 2000: 226 - 228 f. Keputusan Uji H ditolak jika F hitung terletak di daerah kritik. Rangkuman analisis Sumber JK Dk RK F hitung F  A baris JKA dkA RKA F a F a F ; p - 1, N - pq B kolom JKB dkB RKB F b F b F ; q - 1, N - pq AB JKAB dkAB RKAB F ab F ab F ; p – 1q – 1, N - pq Galat JKG dkG RKG - Total JKT dkT - - Tabel 3.4.Rangkuman analisis Budiyono, 2000: 208 4. Uji Komparasi Ganda Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Untuk uji lanjut setelah analisis variansi digunakan metode Scheffe. Langkah-langkah dalam menggunakan uji Scheffe adalah sebagai berikut: Statistik Uji a. Komparasi rataan antar baris Karena dalam penelitian ini hanya terdapat 2 variabel metode pembelajaran maka jika H 0A ditolak tidak perlu dilakukan komparasi pasca anava antar baris. Untuk mengetahui metode pembelajaran manakah yang lebih baik cukup dengan membandingkan besarnya rerata marginal dari masing-masing metode pembelajaran. Jika rataan marginal untuk pendekatan Think-Pair- Share lebih besar dari rataan marginal untuk metode konvensional berarti pendekatan Think-Pair-Share dikatakan lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional atau sebaliknya. b. Komparasi rataan antar kolom 36               j . i . 2 j . i . j . i . n 1 n 1 RKG X X F j . i . F  = nilai obs F pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j i . X = rataan pada kolom ke-i j . X = rataan pada baris ke-j RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi i . n = ukuran sampel kolom ke-i j . n = ukuran sampel kolom ke-j dengan daerah kritik DK = { F  F q-1 F ; q - 1, N - pq } c. Komparansi rataan antar sel pada kolom yang sama               kj ij 2 kj ij kj ij n 1 n 1 RKG X X F kj ij F  = nilai obs F pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj ij X = rataan pada sel ij kj X = rataan pada sel kj RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi ij n = ukuran sel ij kj n = ukuran sel kj dengan daerah kritik DK = { F  F pq-1 F ; pq - 1, N - pq } d. Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama               ik ij 2 ik ij ik ij n 1 n 1 RKG X X F 37 ik ij F  = nilai obs F pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel ik ij X = rataan pada sel ij ik X = rataan pada sel ik RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi ij n = ukuran sel ij ik n = ukuran sel ik dengan daerah kritik DK = { F  F pq-1 F ; pq - 1, N - pq }. Budiyono, 2000:209-210 38

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Persamaan Linear Dua Peubah

0 22 1

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL “THINK PAIR SHARE” PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 WONOSARI TAHUN PELAJ

0 8 57

Eksperimentasi pembelajaran Matematika dengan menggunakan model struktural “Think Pair Share” pada materi pokok bentuk akar dan pangkat ditinjau dari gaya belajar Matematika siswa

0 3 121

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN THINK PAIR SHARE (TPS) DAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

0 2 90

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PBL BERBASIS THINK PAIR SHARE DAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model PBL Berbasis Think Pair Share dan Missouri Mathematic Project Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis

0 3 18

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL ELABORASI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (Siswa Kelas VIII MTs N I Gondangrejo).

0 1 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

STUDI KOMPARANSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) Studi Komparansi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Struktural Tipe Tps (Think Pair Share) Dan Tipe Nht (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan

0 3 14

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PERBANDINGAN SISWA SMP NEGERI 16

0 0 1

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KECERDASAN SPASIAL SISWA | Tardi | 4829 10609 1 SM

0 0 12