V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Identitas Responden
Identitas responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status penguasaan serta luas kepemilikan lahan.
Adapun karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 5.1. sebagai berikut:
1. Usia
Tabel 5.1. Identitas usia responden penelitian di Kecamatan Jaten Usia
Jumlah orang Persentase
a. Produktif 35-64 th
b. Non Produktif ≥65 th
56 4
93,3 6,7
Jumlah 60
100 Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2010
Berdasarkan pada Tabel 5.1. dapat diketahui bahwa sebagian besar dari responden termasuk atau tergolong dalam kategori usia produktif. Usia
responden yang tergolong produktif sebanyak 56 orang atau 93,3 dari 60 responden. Sedangkan responden yang termasuk dalam usia non produktif
sebanyak 4 orang atau 6,7 dari 60 responden. Usia yang ada pada diri responden akan mempengaruhi dalam penerimaan hal-hal yang baru. Selain
itu juga usia akan mempengaruhi kondisi seorang petani dalam melakukan aktivitas, terlebih lagi kegiatan pertanian membutuhkan tenaga yang cukup
besar. Sedangkan petani yang tergolong usia non produktif cenderung sulit menerima inovasi baru karena keterbatasan fisik dan cenderung tertutup
atau kolot. Kondisi umur seperti tabel diatas memiliki kecenderungan bahwa keadaan umur petani tergolong dalam usia produktif, sehingga
kondisi tersebut akan membantu dalam pengenalan dan penerimaan hal-hal
baru sebagai usaha dalam pengembangan usahatani. Salah satunya dengan adanya Sistem Resi Gudang SRG, dengan keadaan responden yang
tergolong dalam usia produktif diharapakan dalam penerimaan SRG sebagai mitra dalam berusahatani akan lebih mudah diterima.
2. Jenis kelamin
Tabel 5.2. Identitas jenis kelamin responden penelitian di Kecamatan Jaten Jenis kelamin
Jumlah orang Persentase
a. Laki-laki
b. Perempuan
60 -
100 -
Jumlah 60
100 Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2010
Berdasarkan pada Tabel 5.2. menunjukkan bahwa jenis kelamin petani responden dalam penelitian ini yaitu laki-laki sebanyak 60 orang
100 , karena mereka sebagai tulang punggung keluarga dan aktif berperan dalam berusahatani. Perempuan pada umumnya hanya mengurus
rumah tangga, serta memberikan bantuan pada waktu-waktu tertentu saja dalam budidaya yang dilakukan. Selain itu juga tenaga kerja perempuan
banyak terserap di jenis pekerjaaan lainnya, di Kecamatan Jaten banyak tenaka kerja perempuan yang bekerja sebagai buruh di pabrik-pabrik yang
ada di Kecamatan Jaten ataupun sekitarnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa dalam kegiatan usahatani laki-laki lebih banyak berperan, begitu
pula dalam keputusan dalam memanfaatkan jasa dari Sistem Resi Gudang karena petani pada umumnya selain sebagai pengelola petani juga
mempunyai peran sebagai manajer dalam pengelolaan usahatani.
3. Tingkat pendidikan