Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Buta Huruf Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3 18 11.960 13.660 14.508 733 823 1.654 2.407 187 12 0,04 26,02 29,72 31,56 1,59 1,79 3,60 5,24 0,41 0,03 Jumlah 45.962 100,00 Sumber: Monografi Kecamatan Jaten Tahun 2009 Berdasarkan pada Tabel 4.4. dapat diketahui jenjang pendidikan yang ditempuh penduduk di Kecamatan Jaten sangat beragam. Jenjang pendidikan yang paling banyak ditempuh di Kecamatan Jaten adalah pertama, Tamat SLTA yaitu sebesar 14.508 jiwa atau 31,56 dari semua jenjang pendidikan. Kedua, Tamat SLTP yaitu sebesar 13.660 jiwa atau 29,72. Persentase tingkat pendidikan berturut-turut yang paling rendah adalah buta huruf sebanyak 18 jiwa atau 0,04 dan terakhir Strata-3 S3 sebanyak 12 jiwa dengan persentase 0,03 . Jenjang pendidikan yang ada di Kecamatan Jaten dapat dikatakan cukup merata dapat terlihat dari semua jenjang yang ada dapat ditempuh oleh penduduk yang ada. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang mendukung, baik yang ada di Kecamatan Jaten itu sendiri maupun yang berada disekitar Kecamatan Jaten.

4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk di suatu wilayah menunjukkan struktur perekonomian yang ada pada wilayah tersebut. Kecamatan Jaten merupakan daerah yang penduduknya mempunyai berbagai macam jenis pekerjaan heterogen, baik di sektor pertanian maupun di sektor non petanian. Adapun jumlah penduduk menurut lapangan pekerjaan Kecamatan Jaten di dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Jaten No. Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Persentase 1. 2. 3. 4. Petani Buruh Tani Buruh PNS 2.494 2.599 11.374 3.305 10,96 11,43 49,98 14,52 5. 6. 7. 8 9 Pengrajin Pedagang Peternak Montir Dokter 1.294 1.510 70 79 30 5,67 6,64 0,31 0,35 0,14 Jumlah 22.755 100,00 Sumber: Monografi Kecamatan Jaten Tahun 2009 Usaha untuk mencukupi dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, masyarakat di Kecamatan Jaten bekerja di berbagai sektor yang ada. Berdasarkan pada Tabel 4.5. dapat diketahui bahwa mata pencaharian yang paling banyak dilakukan adalah bekerja sebagai buruh. Hampir setengah dari penduduk yang bermata pencaharian, bekerja sebagai buruh di Kecamatan Jaten yaitu sebesar 49,98 atau sebanyak 11.374 jiwa. hal tersebut dikarenakan di Kecamatan Jaten maupun disekitarnya, banyak terdapat industri maupun pabrik yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Pegawai Negeri Sipil PNS menempati pada posisi kedua yaitu sebesar 3.305 jiwa atau 14,52 dari penduduk yang bekerja di Kecamatan Jaten. Pekerjaan yang paling sedikit dilakukan adalah sebagai dokter sebanyak 30 jiwa atau 0,14 dari penduduk yang bekerja di Kecamatan Jaten. Penduduk di Kecamatan Jaten yang bekerja disektor pertanian tidak lebih banyak dari penduduk yang bekerja sebagai buruh. Mata Pencaharian di sektor pertanian terbagi dalam penduduk yang bekerja sebagai petani dan sebagai buruh tani. Penduduk yang bekerja sebagai petani sebanyak 2.494 jiwa atau 10,96 dari penduduk yang bekerja di Kecamatan Jaten, sedangkan penduduk yang bekerja sebagai buruh tani sebanyak 2.599 atau sebesar 11,43 dari penduduk yang bekerja di Kecamatan Jaten. Kenyataanya banyak juga penduduk yang bekerja di sektor pertanian yang sudah turun-temurun, selain itu dari usaha pertanian dapat diperoleh hasil produksi beragam tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta menambah pendapatan untuk membiayai keperluan keluarga. Penduduk memanfaatkan lahan yang dimilikinya untuk mengembangkan usahatani agar memperoleh penghasilan demi peningkatan kesejahteraan keluarganya. Berdasarkan pada Tabel 4.3. dan Tabel 4.5. dapat dihubungkan sebagai berikut, sebagian besar penduduk yang ada di Kecamatan Jaten berjenis kelamin perempuan. Ditunjukkan dengan perhitungan Sex Ratio SR diatas diperoleh hasil sebesar 98,46, hal tersebut berarti bahwa disetiap 100 penduduk perempuan terdapat kurang lebih 98 penduduk laki- laki. Di kecamatan Jaten sendiri mata pencaharian di bidang pertanian tidak menjadi pekerjaan yang paling banyak yang dilakukan oleh masyarakat. Hal tersebut ditunjukkan oleh banyaknya penduduk yang bekerja sebagai buruh. Hal tersebut dikarenakan di Kecamatan Jaten maupun disekitarnya banyak terdapat industri yang banyak membutuhkan tenaga kerja sebagai buruh di pabrik tersebut. Dimana kebanyakan pabrik-pabrik tersebut menggunakan atau membutuhkan tenaga kerja wanita sebagai karyawan di pabrik tersebut di karenakan jenis pekerjaan yang sesuai dengan tenaga kerja wanita. Hal tersebut juga didukung tersedianya jumlah tenaga kerja wanita yang lebih banyak jika dibandingkan dengan tenaga kerja laki-laki di Kecamatan Jaten seperti pada perhitungan Sex Ratio SR. Keberadaan dari lapangan kerja di sektor selain pertanian sangat menguntungkan penduduk yang ada di Kecamatan Jaten pada khususnya dan di Kabupaten Karanganyar pada umumnya, dengan banyaknya lapangan perkejaan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk yang ada.

C. Keadaan Pertanian