XCV
1. Hubungan antara pendidikan formal dengan persepsi petani terhadap
Sistem Resi Gudang komoditas padi di Kecamatan Jaten
Berdasarkan pada Tabel 5.16. dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan formal dengan persepsi petani
terhadap SRG pada komoditas padi di Kecamatan Jaten. Terlihat pada tingkat kepercayaan 95 diperoleh nilai rs adalah 0,270 dan juga nilai
t hitung 2,134 t tabel 2,001. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan formal memiliki hubungan dengan persepsi petani terhadap SRG.
Berdasarkan pada analisis tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi atau rendah tingkat pendidikan formal responden akan berhubungan pada
persepsi petani terhadap SRG. Responden pada penelitian kali ini semua pernah mengikuti pendidikan formal yang ada dengan jenjang antara
responden satu dengan responde yang lain berbeda-beda. Hubungan antara pendidikan formal dengan persepsi petani
terhadap SRG pada komoditas padi di Kecamatan Jaten menunjukkan hubungan yang signifikan. Pendidikan formal tidak secara langsung
memberikan informasi tentang pertanian tetapi tingkat pendidikan formal menunjukkan rasionalitas dan kemampuan berpikir seseorang. Semakin
tinggi tingkat pendidikan formal yang diperoleh petani, maka wawasan dari petani tersebut menjadi luas sehingga akan mendorong mereka
berpikir lebih maju dan lebih rasional. Seiring bertambahnya pengetahuan yang dimiliki oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani, tanggapan
petani pun terhadap SRG yang ada di Kecamatan Jaten yang dapat membantu petani dalam melakukan pengelolaan usahatani pun akan juga
berbeda satu sama lain antara responden.
2. Hubungan antara pendidikan non formal dengan persepsi petani
terhadap Sistem Resi Gudang komoditas padi di Kecamatan Jaten
Berdasarkan pada Tabel 5.16. dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pendidikan non formal dengan
persepsi petani terhadap SRG pada komoditas padi di Kecamatan Jaten. Terlihat pada tingkat kepercayaan 99 diperoleh nilai rs adalah 0,358 dan
XCVI juga pada nilai t hitung 2,920 t tabel 2,001. Hal ini menunjukkan
bahwa pendidikan non formal memiliki hubungan dengan persepsi petani terhadap Sistem Resi Gudang pada komoditas padi di Kecamatan Jaten.
Berdasarkan pada analisis tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi atau rendah frekuensi pendidikan non formal responden akan berhubungan
pada persepsi petani terhadap SRG pada komoditas padi. Frekuensi kegiatan penyuluhan yang semakin sering dapat
membuat petani lebih banyak menerima informasi, sehingga berguna untuk meningkatkan pengetahuan, begitu juga pengetahuan yang terkait
tentang SRG. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan tidak bisa dipisahkan dari peran serta penyuluh yang senantiasa membantu petani dalam proses
pengelolaan usahatani. Selain itu pengelola dari SRG yang bekerjasama dengan penyuluh juga melakukan sosialisai yang berkaitan tentang
keberadaan dari SRG serta manfaat-manfaat yang akan diperoleh petani jika menggunakan jasa dari SRG. Melalui kegiatan penyuluhan tersebut,
beragam informasi seperti manfaat-manfaat apabila menggunakan jasa dari SRG yang diperlukan petani dalam pengelolaan usahatani yang dilakukan
dapat dengan mudah diperoleh, sehingga ikut mempengaruhi keputusan petani dalam memanfaatkan SRG.
3. Hubungan antara pengalaman dengan persepsi petani terhadap