Status penguasaan dan luas kepemilikan lahan

pergudangan salah satunya adalah SRG. Luasnya wawasan petani diharapkan dapat membuka diri dalam penerimaan berbagai program- program yang ditawarkan pemerintah kepada petani, salah satu programnya adalah Sitem Resi Gudang SRG.

4. Status penguasaan dan luas kepemilikan lahan

Tabel 5.4. Identitas status penguasaan dan luas kepemilikan lahan di Kecamatan Jaten Status Penguasaan dan Luas Lahan Ha Jumlah orang Persentase a. Pemilik penggarap 1 0 – 0,5 2 0,56 – 1 3 1,1 – 1,5 b. Penyakap 1 0 – 0,5 2 0,56 – 1 3 1,1 – 1,5 20 19 12 1 8 - 33,3 31,7 20 1,7 13,3 - Jumlah 60 100 Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2010 Berdasarkan pada Tabel 5.4. dapat diketahui tentang status penguasaan dan luas lahan yang dimiliki oleh petani yang dijadikan responden. Status penguasaan lahan yang paling banyak adalah petani pemilik penggarap dengan jumlah 51 orang dengan pembagian luas paling banyak adalah pada rentang 0-0,55 Ha sebanyak 20 orang 33,3. Posisi kedua paling banyak adalah 0,56-1 Ha sebanyak 19 orang 31,7, sedangkan yang paling sedikit dengan luas lahan 1-1,5 Ha sebanyak 12 orang 20. Hal ini menunjukkan bahwa sebagaian besar responden masih menggantungkan usahatani sebagai salah satu sumber pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dengan mengolah lahannya sendiri dalam berusahatani. Ada pula petani ataupun anggota keluarga petani yang bekerja disektor selain pertanian, hal tersebut dilakukan untuk menambah pendapatan keluarga dan juga digunakan untuk keperluan tambahan modal dalam usaha budidaya yang dilakukan. Status penguasaan lahan berdasarkan petani penyakap tidak terlalu banyak jika dibandingan dengan petani pemilik penggarap. Sistem sakap yang berlaku di wilayah penelitian ini adalah sistem sakap dengan istilah maro dan mrotelu yaitu masing-masing pihak mendapatkan setengah bagian dan sepertiga bagian dari hasil panen yang diusahakan. Sistem sakap sendiri terdiri dari 9 orang dengan pembagian luas paling banyak direntang luas 0,56-1 Ha sebanyak 8 orang 13,3 sedangakan diperingkat kedua direntang 0-0,5 Ha sebanyak 1 orang 1,7. Sistem sakap sendiri tidak terlalu banyak dilakukan oleh responden karena banyak dari responden bermata pencaharian pokok atau masih menggantungkan hidupnya sebagai petani jadi lahan yang dimiliki diolah sendiri untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari.

B. Distribusi Skor Karakteristik Petani Di Kecamatan Jaten