Persepsi petani terhadap tugas Sistem Resi Gudang komoditas padi di

komoditas melalui pengelola SRG dan juga membuka akses permodalan kepada perbankan.

2. Persepsi petani terhadap tugas Sistem Resi Gudang komoditas padi di

Kecamatan Jaten Persepsi responden yang tergabung dalam kelompok tani terhadap tugas SRG merupakan cara pandang responden yang tergabung dalam kelompok tani terhadap tugas-tugas yang ada pada SRG. SRG sebagai lembaga yang merupakan mitra profesional wajib melaksanakan tugas- tugas yang harus dijalankan dalam bekerjasama dengan petani. Diamana tugas dari SRG meliputi membantu pemasaran hasil dari komoditas yang ada, penyedia fasilitas pergudangan yang memadai untuk komoditas yang disimpan pada SRG dan membuka akses permodalan ke lembaga perbankan. Persepsi responden yang tergabung dalam kelompok tani terhadap tugas SRG komoditas padi di Kecamatan Jaten dapat dilihat pada Tabel 5.14. sebagai berikut : Tabel 5.14. Persepsi petani terhadap tugas Sistem Resi Gudang komoditas padi di Kecamatan Jaten Sub Variabel Tugas Kategori Skor Jumlah Prosentase Median Median Gabungan Pemasaran Hasil Tinggi Sedang Rendah 3 2 1 13 39 8 21,7 65 13,3 2 2 Fasilitas Pergudangan Tinggi Sedang Rendah 3 2 1 53 7 88,3 11,7 3 Akses Permodalan Tinggi Sedang Rendah 3 2 1 17 42 1 28,3 70 1,7 2 Jumlah 60 100 Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2010 Berdasarkan pada Tabel 5.14. dapat diketahui bahwa persepsi petani terhadap tugas SRG komoditas padi di Kecamatan Jaten tergolong dalam kategori sedang atau dengan median gabungan skornya adalah 2. Hal ini didukung pula dari tugas dari SRG untuk membantu memasarkan hasil dan membuka akses kepada lembaga perbankan yang juga ada pada kategori sedang, sedangkan tugas SRG untuk menyediakan fasilitas pergudangan tergolong pada kategori tinggi, untuk lebih jelasnya akan diuraikan lebih jelas pada pembahasan masing-masing tugas dari SRG sebagai berikut. Berdasarkan pada Tabel 5.14. dapat diketahui bahwa distribusi persepsi petani terhadap tugas SRG untuk memasarkan hasil komoditas padi yang paling banyak pada kategori sedang dengan jumlah responden 39 orang atau 65 dari responden yang ada. Sedangkan yang yang paling sedikit adalah pada kategori rendah dengan jumlah responden 8 petani atau 13,3 dari responden yang ada. Kemudian pada kategori tinggi memiliki jumlah responden 13 petani atau 21,7 dari responden yang ada. Berdasarkan pada tabel tersebut pula dapat diketahui bahwa persepsi petani terhadap tugas SRG untuk memasarkan hasil komoditas padi di Kecamatan Jaten tergolong dalam kategori sedang dengan median skornya adalah 2, atau dengan kata lain keberadaan SRG untuk membantu membuka pasar baru untuk menjual komoditas melalui pengelola SRG belum sepenuhnya dapat menjual dari komoditas yang disimpan. Pemasaran hasil melalui pengelola SRG sangat tergantung pada permitaan yang ada, permintaan pada pasar kadang tidak sesuai dengan ketersediaan barang yang disimpankan pada SRG sehingga tidak dapat diperjualkan. Pada umumnya ketika komoditas yang ada tidak dapat dijual oleh pengelola SRG, petani menjual sendiri komoditas tersebut pada saat harga dianggap sudah stabil yaitu ketika sudah melewati panen raya. Keberadaan dari tugas SRG untuk membantu membuka pasar baru untuk menjual komoditas melalui pengelola SRG ini memberikan keuntungan pada petani, dalam hal memasarkan hasil sehingga akan dapat meningkatkan pendapatan dari petani itu sendiri walaupun belum semua komoditas yang ada dapat dijual oleh pengelola dari SRG. Berdasarkan pada Tabel 5.14. dapat diketahui bahwa distribusi persepsi petani terhadap tugas SRG untuk menyediakan fasilitas pergudangan komoditas padi yang paling banyak pada kategori tinggi dengan jumlah responden 53 orang atau 88,3 dari responden yang ada. Sedangkan pada kategori sedang diketahui memiliki jumlah responden 7 orang atau 11,7 dari responden yang ada. Berdasarkan pada tabel tersebut pula dapat diketahui bahwa persepsi petani terhadap tugas SRG untuk menyediakan fasilitas pergudangan komoditas padi di Kecamatan Jaten tergolong dalam kategori tinggi dengan median skornya adalah 3, atau dengan kata lain tugas dari SRG untuk menyediakan fasilitas pergudangan untuk menyimpan dari komoditas yang ada sudah baik. Hal ini terbukti petani memandang dengan memanfaatkan jasa dari SRG maka akan tidak berkurang kualitas maupun kuantitas dari barang yang disimpankan ke pengelola SRG. Responden memandang dengan adanya fasilitas pergudangan yang memadai tersebut cukup membantu responden dalam memperpanjang masa penjualan komoditas yang disimpan pada pengelola SRG. Keberadaan dari fasilitas pergudangan ini diharapakan dapat membantu petani dalam memperpanjang masa penjualan. Sehingga petani dapat menghindari turunnya harga pada saat panen raya dan menjualnya kembali pada harga yang sudah dianggap dapat memberikan keuntungan. Berdasarkan pada Tabel 5.14. dapat diketahui bahwa distribusi persepsi petani terhadap tugas SRG untuk membuka akses kepada lembaga perbankan yang paling banyak pada kategori sedang dengan jumlah responden 42 orang atau 70 dari responden yang ada. Sedangkan yang yang paling sedikit adalah pada kategori rendah dengan jumlah responden 1 orang atau 1,7 dari responden yang ada. Kemudian pada kategori tinggi memiliki jumlah responden 17 orang atau 28,3 dari responden yang ada. Berdasarkan pada tabel tersebut pula dapat diketahui bahwa persepsi petani terhadap tugas SRG untuk membuka akses kepada lembaga perbankan tergolong dalam kategori sedang atau dengan median skornya adalah 2, atau dengan kata lain tugas dari SRG untuk membuka akses permodalan kepada perbankan belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh petani yang menggunakan jasa dari SRG. Hal ini tidak terlepas dari uraian yang disampaikan diatas yaitu belum maksimalnya pertemuan yang dilakukan oleh pengelola dengan petani, sehingga petani enggan untuk memanfaatkan jasa dari SRG dikarenakan patani masih belum mengetahui hak dan kewajiban apa yang akan didapat jika memanfaatkan lembaga perbankan yang disediakan. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kebutuhan ekonomi dari masing-masing petani dalam melakukan budidaya tanaman padi. Keberadaan tugas dari SRG untuk membuka akses kepada perbankan dapat membantu petani dalam melakukan budidaya yang dilakukan. Akses kepada perbankan dimanfaatkan untuk memenuhi atau mencukupi permodalan dalam melakukan budidaya pada musim tanam yang berikutnya. Jadi dengan adanya SRG ini petani selain dapat memperpanjang masa penjualan dari komoditas yang ada juga dapat memperoleh permodalan dengan membuka akses kepada perbankan.

3. Persepsi petani terhadap pembiayaan Sistem Resi Gudang komoditas