3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode wawancara. Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Dimana data primer didapat
dari hasil wawancara langsung dengan responden, yaitu masyarakat di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorokyang telah ditentukan sebelumnya
dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data pendukung yang
diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian, seperti Balai Desa Perekebunan Bukit Lawang, Badan Pusat Statistik, serta literatur-literatur
berhubungan dengan penelitian ini.
3.5. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab identifikasi masalah pertama yaitu metode analisis deskriptif dengan berbagai penjelasan berdasarkan
hasil wawancara, sedangkan untuk menjawab identifikasi masalah kedua, dan ketiga menggunakan metode analisis pendapatan, untuk identifikasi masalah
keempat menggunakan metode analisis kontribusi. Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui besarnya pendapatan masyarakat ialah:
Pd= TR – TC
Dimana: Pd
= Pendapatan bersih Rp TR
= Total penerimaan Rp TC
= Total biaya yang dikeluarkan Rp
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk mengetahui besarnya kontribusi sektor pariwisata terhadap total pendapatan keluarga sesuai tujuan keempat menggunakan rumus di bawah
ini:
Pn=
��
�
��
�
x 100
Dimana: P
n
Qx = kontribusi sektor pariwisata rumah tangga perbulan
n
Qy =jumlah penerimaan dari sektor pariwisata rumah tangga rupiah perbulan
n
3.6. Definisi dan Batasan Operasional
=jumlah penerimaan industri rumah tangga dan usaha laintotal pendapatan keluarga rupiah perbulan.
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut.
3.6.1. Definisi
1. Masyarakat ialah penduduk Desa Perkebunan Bukit Lawang yang tinggal di
desa tersebut yang dinyatakan dalam satuan jiwa. 2.
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan yang dinyatakan dalam rupiah.
3. Pendapatan dari sektor pariwisata adalah pendapatan atau gaji yang diperoleh
karena seseorang bekerja atau membuka usaha disektor pariwisata. 4.
Sektor pariwisata adalah unit usaha yang melakukan kegiatan produksi danatau distribusi barang atau jasa yang berhubungan dengan wisata.
Universitas Sumatera Utara
5. Pendapatan dari sektor non pariwisata adalah pendapatan atau gaji yang
diperoleh karena seseorang bekerja atau membuka usaha di luar sektor pariwisata.
6. Kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata adalah besarnya sumbangan dari
sektor pariwisata di dalam total pendapatan keluarga dalam satuan rupiah. 7.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 8.
Total pendapatan keluarga yaitu keseluruhan pendapatan dalam satu keluarga.
3.6.2. Batasan Operasional
1. Penelitian dilakukan di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok,
Kabupaten Langkat. 2.
Populasi penelitian adalah masyarakat Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat yang bekerja di sektor pariwisata
baik sebagai pemilik ataupun pekerja, baik dibidang jasa ataupun produksi. 3.
Penelitian dilaksanakan pada tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1. Kondisi Wilayah Desa 4.1.1. Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah
Kecamatan Bahorok merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Langkat yang memiliki daerah wisata. Jarak antara Kecamatan dengan Kabupaten ± 73 km
dari kantor camat ke kantor bupati dengan luas wilayah kecamatan 110.184 ha 1.101,84 km
2
, berada pada ketinggian 105 meter di atas permukaan laut mdpl dan terletak antara 03
20’30” - 03 36’51” LU, 98
36’15” – 98
Desa Bukit Lawang dikenal dengan objek wisata alamnya seperti Orangutan Sumatera Pongo Abelii, Taman Nasional Gunung Leuser TNGL, sungai, goa,
dan pariwisata lainnya. Desa ini terletak pada 3 59’06” BT, dimana
sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Batang Serangan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi
Aceh, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Serapit, Kecamatan Salapian, dan Kutambaru.
30’-3 45’ LU dan 98
0’- 98
15’BT, memiliki curah hujan 4.000-4.500 mmtahun dengan jumlah bulan hujan sebanyak 5 bulan, suhu rata-rata desa tersebut 23
- Sebelah Utara
: Desa Air Tenang, Kec. Sawit Seberang C, terletak pada
ketinggian 108 meter di atas permukaan laut mdpl dengan batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Selatan
: Desa Bungara, Kec. Bahorok -
Sebelah Timur : Desa Timbang Lawan, Kec. Bahorok
- Sebelah Barat
: TNGL, Kec. Bahorok.
Universitas Sumatera Utara
Luas wilayah biasanya menjadi salah satu indikator dalam menganalisis potensi yang dimiliki oleh suatu daerah. Semakin luas sebuah daerah maka akan
semakin besar pula peluangnya untuk meningkatkan berbagai potensi yang dimiliki daerah tersebut,seperti dalam pemanfaatan luas pertanian, luas
pemukiman penduduk, dan beberapa pemanfaatan sumber daya yang ada. Secara rinci, luas wilayah Desa Bukit Lawang dan persentasenya terhadap Kecamatan
Bahorok dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Luas Wilayah Desa Bukit Lawang Dan Persentase Terhadap Luas Kecamatan Bahorok Tahun 2015
No. Desa
Luas Wilayah Km
2
Persentase
1 Batu Jong Jong
300,16 27,24
2 Ujung Bandar
168,69 15,31
3 Sampe Raya
168,62 15,30
4 Lau Damak
110,19 10,00
5 Timbang Lawan
100,85 9,15
6 Timbang Jaya
70,98 6,44
7 Perkebunan Turangi
26,14 2,37
8 Musam Pembangunan
25,21 2,29
9 Perkebunan Bungara
23,55 2,14
10 Bukit Lawang
21,69 1,97
11 Perkebunan Sei Musam
14,21 1,29
12 Tanjung Lenggang
13,54 1,23
13 Simpang Pulo Rambung
13,46 1,22
14 Perkebunan Pulo Rambung
12,50 1,13
`15 Sei Musam Kendit
11,45 1,04
16 Suka Rakyat
8,15 0,74
17 Sematar
4,40 0,40
18 Empus
4,18 0,38
19 Pekan Bahorok
3,86 0,35
Total 64.220
100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Bahorok Dalam Angka Tahun 2016. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa luas Desa Bukit Lawang pada
tahun 2015 adalah 21,69 km
2
yang termasuk ke dalam sepuluh desa terluas di Kecamatan Bohorok dan persentasenya terhadap luas kecamatan yaitu sebesar
Universitas Sumatera Utara
1,97. Sedangkan luas wilayah desa yang paling sedikit adalah Kelurahan Pekan Bahorok yaitu seluas 3,86 km
2
4.2. Keadaan Penduduk