balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Jenis-jenis sumber pendapatan dapat berasal dari: a usaha sendiri wiraswasta, misalnya berdagang,
mengerjakan sawah; b bekerja pada orang lain, misalnya bekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai atau karyawan baik swasta ataupun pemerintah;
c hasil dari milik, misalnya mempunyai sawah yang disewakan, punya rumah yang disewakan, punya uang yang dipinjamkan denga bunga tertentu.
Pendapatan dapat diterima berupa uang, dapat juga dalam bentuk barang misalnya tunjangan beras, hasil dari sawah atau pekarangan sendiri, atau
fasilitas-fasilitas misalnya rumah dinas, pengobatan kesehatan gratis, selain hal tersebut masih dijumpai pendapatan yang berasal dari: uang pensiun bagi mereka
yang sudah lanjut usia dan dulu bekerja pada pemerintah atau instansi lainnya; sumbangan atau hadiah, misalnya sokongan dari saudarafamili, warisan, hadiah
tabungan. Pendapatan meliputi upah dan gaji atas jam kerja atau pekerjaan yang telah
diselesaikan, upah lembur, semua bonus dan tunjangan, perhitungan waktu-waktu tidak bekerja, bonus yang dibayarkan tidak teratur, penghargaan; dan nilai
pembayaran sejenisnya. Terdapat dua komponen, yaitu untuk jam kerja biasa atau untuk pekerjaan yang telah diselesaikan, dan untuk lembur. Semua komponen
pendapatan lainnya dikumpulkan secara agregat Badan Pusat Statistik , 2016.
2.2.2. Teori Kontribusi
Kontribusi pendapatan yaitu suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari penerimaan suatu usaha tertentu
dalam hal ini sektor pariwisata terhadap total pendapatan keluarga. Maka
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan antara realisasi penerimaan usahasektor tersebut terhadap total pendapatan keluarga. Rumus yang digunakan untuk menghitung kontribusi
menurut Nugroho Budiyuwono dalam Lubis, 2011 adalah sebagai berikut:
Pn=
��
�
��
�
x 100
Dimana: P
n
Qx = kontribusi sektor pariwisata rumah tangga perbulan
n
Qy =jumlah penerimaan dari sektor pariwisata rumah tangga rupiah perbulan
n
2.2.3. Teori Pengangguran
=jumlah penerimaan industri rumah tangga dan usaha laintotal pendapatan keluarga rupiah perbulan.
Sadono Sukirno 2008 menjelaskan dua teori tentang penggangguran yaitu: 1. Teori Klasik
Menurut teori klasik permintaan tenaga kerja merupakan fungsi dari upah rill. Menurut hukum semakin berkurangnya hasil the law minishing return, produk
marginal dari tenaga kerja akan berkurang dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan. Berdasarkan hukum ini, maka employment tenaga kerja
hanya dapat bertambah apabila upah rill menurun. Pada penawaran tenaga kerja juga tergantung pada upah rill. Tenaga kerja tidak akan bertambah makmur,
bilamana upah dan harga naik dua kali lipat. Keseimbangan di pasar barang ditentukan oleh upah rill, dimana penawaran
tenaga kerja sama dengan permintaan tenaga kerja. Pengangguran terpaksa
Universitas Sumatera Utara
involuntary unemployment, yaitu suatu kondisi dimana jumlah orang yang bersedia bekerja pada suatu tingkat upah rill yang sedang berlaku lebih besar dari
jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan sektor industri pengusaha. Pengangguran terpaksa ini dapat dihilangkan dengan menurunkan upah rill melalui penurunan
upah uang, sama halnya dengan kelebihan penawaran pada setiap pasar dapat dihilangkan dengan menurunkan tingkat harga.
1. Teori Keynes
Teori Keynes memiliki pemahaman berbeda dari aliran klasik yang tertuang dalam kesimpulan sebagai berikut: 1. Keseimbangan employment dan tingkat
pendapatan rill tidak hanya satu, tetapi bisa berbentuk beberapa keseimbangan. 2. Yang menentukan tingkat keseimbangan employment bukanlah persaingan
dalam pasar perburuhan, tetapi tingkat pendapatan, dan tingkat pendapatan ini sendiri ditentukan oleh permintaan total barang dan jasa.
2.3. Penelitian Terdahulu