Skrining Fitokimia albicans U1 albicans U2 albicans U3

2.5.2 Kandungan Metabolit Sekunder Tumbuhan Seri

Daun seri Muntingia calabura L. memiliki senyawa aktif berupa saponin, flavonoid, polifenol dan tanin pada daunnya, sehingga dapat digunakan sebagai antibakteri. Aktivitas antimikroba yang dimiliki oleh Muntingia calabura diduga berasal dari unsur-unsur yang terkandung didalamnya, antara lain tanin, terpenoid, flavonoid, glikosida dan saponin Zakaria et al. 2010.

2.5.3 Manfaat Tumbuhan Seri

Buah seri langsung dapat dimakan atau diolah menjadi sirup, selai dan permen, rasanya pun tidak kalah dengan minuman olahan dari buah yang mahal.Kayu seri lunak dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar.Kayu dari tumbuhan seri ini juga cukup kuat sehingga banyak yang dipakai untuk membuat perabotan.Kulit kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut.Daunnya dapat dijadikan semacam teh Simatupang, 2011.

2.6 Skrining Fitokimia

Skrining fitokimia merupakan tahappendahuluan dalam suatu penelitian fitokimiayang bertujuan untuk memberikan gambarantentang golongan senyawa yang terkandungdalam tanaman yang sedang diteliti.Metodeskrining fitokimia dilakukan dengan melihatreaksi pengujian warna dengan menggunakansuatu pereaksi warna. Hal penting yang berperanpenting dalam skrining fitokimia adalahpemilihan pelarut dan metode ekstraksiKristianti dkk., 2008. Menurut Harborne 1987, senyawa yang termasuk fitokimia antara lain senyawa fenol, flavanoid, tanin, alkaloid,tepenoid dan steroid. Flavonoidmerupakan golongan yang penting karena memiliki spektrum aktivitasantimikroba yang luas dengan mengurangi kekebalan pada organisme sasaran Naidu dan Davidson, 2000. Menurut Siregar 2009, ada beberapa kandungan metabolit sekunder tumbuhan, diantaranya: a. Flavanoid Menurut perkiraan 2 dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan diubah menjadi flavonoida. Flavonoida merupakan salah satu golongan Universitas Sumatera Utara fenol yang terbesar. Sebenarnya flavonoida terdapat dalam semua tumbuhan hijau sehingga pastilah ditemukan pula dalam telah ekstrak tumbuhan. Flavonoid merupakan salah satu senyawa fenol alami yang tersebar luas pada tumbuhan, yang disintesis dalam jumlah sedikit 0,5–1,517 dan dapat ditemukan pada hampir semua bagian tumbuhan. Mekanisme antimikroba senyawa fenolik adalahmengganggu kerja di dalam membran sitoplasma mikroba.Termasuk diantaranya adalah mengganggu transpor aktif dan kekuatan protonNaidu dan Davidson, 2000. Menurut Middleton dan Kandaswami 1994, flavonoid memegang peranan penting dalam biokimia dan fisiologi tanaman, diantaranyaberfungsi sebagai antioksidan, penghambat enzim, dan prekursor bagi komponen toksik.Flavonoid mampu menghambat enzim topoisomerase II DNA girase, yang merupakan enzim penting dalam proses replikasi dan transkripsi DNA bakteri, sehingga dapat mengganggu proses tersebut. Selain itu komponen bioaktif fenol dapat mengakibatkan lisis sel dan menyebabkan denaturasi protein, menghambat pembentukan protein sitoplasma dan asam nukleat sertamenghambat ikatan ATP-ase pada membran selZakariaet al. 2010. b. Tanin Tanin merupakan sejenis kandungan kimia tumbuhan yang bersifat fenol, mempunyai rasa sepat dan memiliki kemampuan meyamak kulit.Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu.Beberapa tanindapat mempunyai aktivitas antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor,dan menghambat enzim seperti reverse transkripitase dan DNA topoisomerase Robinson, 2000. Menurut Puspasari dkk, 2014, golongansenyawa tanin bekerja membentukkompleks dengan polisakarida dinding selbakteri sehingga dapat menghambatpertumbuhan bakteri tersebut.Tanin jugamempunyai sifat sebagai pengelat yangdiduga dapat mengerutkan dinding selsehingga mengganggu permeabilitas sel itusendiri.Akibat terganggunyapermeabilitas, sel tidak dapat melakukanaktivitas hidup sehingga pertumbuhannyaterhambat bahkan mati. c. Triterpenoid Universitas Sumatera Utara Triterpenoida adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis digunakan dari hidrokarbon C 30 asiklik, yaitu skualena. Triterpenoida adalah senyawa tanpa warna, berbentuk kristal, sering kali bertitik leleh tinggi dan aktif optik. Uji yang banyak digunakan ialah reaksi Lieberman-Bouchard anhibrida-H 2 SO 4 pekat yang dengan kebanyakan triterpena dan sterol memberikan warna hijau biru. Triterpenoid merupakan golongan terpenoid yang berpotensi sebagai antimikroba.Selain itu senyawa ini banyak digunakan untuk menyembuhkan penyakitgangguan kulit.Triterpenoid memiliki sifat antijamur, insektisida,antibakteri, dan antivirus Robinson, 2000. d. Glikosida Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian dua senyawa, yaitu gula dan bukan gula.Bagian gula biasa disebut glikon sementara bagian bukan gula disebut aglikon atau genin. e. Saponin Saponin merupakan senyawa berasa pahit, menusuk, menyebabkan bersin dan mengakibatkan iritasi terhadap selaput lendir.Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat yang menimbulkan busa jika dikocok dalam air. Menurut Harborne 1987, saponin bersifat seperti sabun dan dapatdideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa. Saponinmenghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba dengan caraberinteraksi dengan membran sterol. Efek utama saponin terhadap bakteriadalah adanya pelepasan protein dan enzim dari dalam sel-selSaponin bekerja dengan cara mempengaruhi permeabilitas membran sitoplasma sehingga dapat menyebabkan sel mikroba lisis.Zakariaet al. 2010.

2.7 Mekanisme Kerja Antibakteri

Dokumen yang terkait

Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis ; Penelitian In Vitro

7 106 73

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 5 13

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 0 2

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 0 3

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 1 13

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 1 5

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 0 11

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun dan Bunga Tahi Ayam (Tagetes Erecta Linn.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Shigella Dysenteriae dan Candida Albicans Secara In Vitro

0 0 11

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun dan Bunga Tahi Ayam (Tagetes Erecta Linn.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Shigella Dysenteriae dan Candida Albicans Secara In Vitro

0 0 2

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun dan Bunga Tahi Ayam (Tagetes Erecta Linn.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Shigella Dysenteriae dan Candida Albicans Secara In Vitro

1 3 3