32
resproduksi bahan pustaka, penjilidan dan laminasi, dan pencegahan faktor-faktor perusak koleksi.
2.9. Faktor Penghambat Pengembangan Koleksi
Dalam  membangun  koleksi  yang kuat,  perpustakaan selalu dituntut  untuk dapat  menyediakan  informasi  yang  mutakhir  up  to  date  yang  dibutuhkan  oleh
masyarakat.  Pengembangan  koleksi  merupakan  pedoman  dalam  setiap perencanaan    pustakawan  dalam  menciptakan  informasi    yang  sifatnya
mendukung pelayanan kepada masyarakat. Pustakawan  sering  menghadapi  berbagai  hambatan  dalam  kegiatan
pengembangan  koleksi  perpustakaan.  Kegiatan  ini  memungkinkan  timbulnya kesulitan  dalam  menentukan  bahan  pustaka  yang  sesuai  dengan  kebijakan
perpustakaan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Secara umum, beberapa kendala-kendala yang sering dihadapi pustakawan
dalam pengembangan koleksi yaitu : a. Anggaran dana yang diberikan untuk perpustakaan terbatas jumlahnya.
b. Harga buku mahal dan ada kecenderungan setiap tahun harga naik. c. Masalah sensor, dalam hal ini pustakawan sulit menentukan buku mana
yang dilarang atau dibaca pengguna. Menurut  Yulia  1993,  19  ada  beberapa  faktor  penghambat  yang
mempengaruhi pengembangan koleksi yaitu : 1.
Ledakan informasi Dalam  desawarsa  terakhir  dunia  mengalami  peningkatan  dalam
produksi  buku.  Diperkirakan  sekitar  600.000  judul  buku  baru  terbit setiap tahun. Untuk Indonesia dugaan buku yang terbit berkisar antara
5.000-7.000  judul  pertahun.  Dengan  banyaknya  buku  baru  terbit, perpustakaan  mengalami  kesulitan  dalam  memilih  buku  yang  sesuai
dengan tujuan perpustakaan yang bersangkutan.
2. Kebijakan pemerintah
Banyak  perpustakaan,  terutama  perpustakaan  pemerintah  menerima anggaran  menurut  tahun  anggaran.  Tahun  anggaran  dimulai  pada
tanggal  1  april  dan  berakhir  tanggal1  Maret  tahun  berikutnya.  Dalam kenyataan  sering  mengalami  keterlambatan  sehingga  pustakawan
mengalami kesulitan dalam pengaturan anggaran.
3. Transportasi Buku Luar Negeri
Universitas Sumatera Utara
33
Buku  yang  di  pesan  dari  luar  negeri  memakan  waktu  lama  sekali sekitar  2  sampai  12  Bulan,  sehingga  pemakai  baru  bisa  membaca
setelah satu tahun kedepan.
4. Penawasan  Bibliografi  Pustakawan  mengalami  kesilitan  mengenai
buku dalam negeri kerena sedikit data yang kurang tersediannya sarana bibliografi di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penulisan
Peranan  perpustakaan  umum  dewasa  ini  sangat  penting  mengingat semakin  berkembangnya  ilmu  pengetahuan  dalam  era  globalisasi.  Keberadaan
perpustakaan  umum    di  suatu  daerah  diharapkan  dapat  membantu  masyarakat umum,  dengan  menyediakan  segala  sumber  informasi  dalam  koleksi  yang
dimilikinya  bersifat  umum.  Bagian  perpustakaan  umum  terdiri  dari  perpustakan umum tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.
Perpustakaan umum tidak dapat dipahami sebagai gedung atau akomodasi fisik  tempat  penyimpanan  buku  semata.  Akan  tetapi  secara  sederhana  dapat
dinyatakan  bahwa  perpustakaan  umum  merupakan  unit  kerja  yang  memiliki sumber  daya  manusia,  ruang  khusus,  dan  kumpulan  koleksi  yang  sesuai  dengan
kebutuhan pengguna. Pada  prinsipnya  semua  bahan  perpustakaan  yang  tersedia  harus  relevan
dengan kebutuhan
informasi pengguna.
Maka diharapkan
pemakaian perpustakaan  dimaksimalkan  agar  dapat  membawa  perubahan  pada  masyarakat
yang baik dalam bidang pendidikan. Dapat  dilihat  bahwa  dari  kepadatan  penduduk  Kabupaten  Karo  hingga
2015 – 2016, menurut proyeksi penduduk sebesar 382.622 jiwa sedangkan jumlah
penggguna yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan hanya 500 orang. Hal ini disebabkan  karena  bahan  pustaka  kurang  relevan  dengan  kebutuhan  masyarakat
tanah karo sehingga masyarakat kurang tertarik berkunjung ke perpustakaan yang dapat menyebabkan minat baca masyarakat menjadi kurang.
KKPD  Kabupaten  Karo  dimaksudkan  untuk  memenuhi  kebutuhan masyarakatnya.  Dilihat  dari  pekerjaan  masyarakat  tanah  karo  adalah  petani,  ibu
rumah  tangga  dan  wiraswasta  sehingga  masyarakat  cenderung  membutuhkan buku-buku tentang pertanian dan bisnis. Namun pada kenyataannya perpustakaan
ini  kurang  mampu  memenuhi  kebutuhan  pengguna,  karena  pada  kenyataannya KKPD Kabupaten Karo lebih banyak menyediakan buku-buku tentang pendidikan
Universitas Sumatera Utara