d. Rasional
a Memberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi adekuat
untuk kebutuhan metabolik dan diet. b
Dapat membantu menurunkan insiden mual dan muntah sehubungan dengan obat atau efek pengobatan pernafasan pada perut yang
penuh. c
Nilai rendah menunjukkan malnutrisi dan menunjukkan kebutuhan intervensiperubahan program terapi.
d Demam meningkatkan kebutuhan metabolik dan juga konsumsi
kalori. 5.
Kurang pengetahuan kebutuhan belajar mengenai kondisi, aturan tindakan, dan pencegahan
Tindakanintervensi
a. Mandiri
a Kaji kemampuan pasien untuk belajar, contoh tingkat takut, masalah,
kelemahan, tingkat partisipasi, lingkungan terbaik dimana pasien dapat belajar, seberapa banyak isi, media terbaik, siapa yang terlibat.
b Identifikasi gejala yang harus dilaporkan ke perawat, contoh
hemoptisis, nyeri dada, demam, kesulitan bernafas, kehilangan pendengaran, vertigo.
c Tekankan pentingnya mempertahankan protein tinggi dan diet
karbohidrat dan pemasukan cairan adekuat rujuk ke DK: Nutrisi, Perubahan, Kurang dari Kebutuhan Tubuh.
d Berikan instruksi dan informasi tertulis khusus pada pasien untuk
rujukan contoh jadwal obat. e
Jelaskan dosis obat, frekuensi pemberian, kerja yang diharapkan, dan alasan pengobatan lama. Kaji potensial interaksi dengan
obatsunstansi lain. f
Kaji potensial efek samping pengobatan contoh mulut kering, konstipasi, gangguan penglihatan, sakit kepala, hipertensi ortostatik
dan pemecahan masalah.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
g Tekankan kebutuhan untuk tidak minum alkohol sementara minum
INH. h
Rujuk untuk pemeriksaan mata setelah memulai dan kemudian tiap bulan selama minum etambutal.
i Dorong pasienorang terdekat untuk menyatakan masalah. Jawab
pertanyaan secara nyata. Catat lamanya penggunaan penyangkalan. j
Evaluasi kerja pada pengecoran logamtambang gunung, semburan pasir.
k Dorong untuk tidak merokok.
l Kaji bagaimana TB ditularkan mis. khususnya dengan inhalasi
organisme udara tetapi dapat juga menyebar melalui feses atau urine bila infeksi ada pada sistem ini dan bahaya reaktivitas.
b. Rasional
a Belajar tergantung pada emosi dan kesiapan fisik dan ditingkatkan
pada tahapan individu. b
Dapat menunjukkan kemajuan atau pengaktifan ulang penyakit atau efek obat yang memerlukan evaluasi labjut.
c Memenuhi kebutuhan metabolik membantu meminimalkan
kelemahan dan meningkatkan penyembuhan. Cairan dapat mengencerkanmengeluarkan sekret.
d Informasi tertulis menurunkan hambatan pasien untuk mengingat
sejumlah besar informasi. Pengulangan menguatkan belajar. e
Meningkatkan kerjasama dalam program pengobatan dan mencegah penghentian obat sesuai perbaikan kondisi pasien.
f Mencegahmenurunkan ketidaknyamanan sehubungan dengan terapi
dan meningkatkan kerjasama dalam program. g
Kombinasi INH dan alkohol telah menunjukkan peningkatan insiden hepatitis.
h Efek samping utama menurunkan penglihatan; tanda awal
menurunnya kemampuan untuk melihat warna hijau. i
Memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan konsepsipeningkatan ansietas. Ketidakadekuatan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
keuanganpenyangkalan lama dapat mempengaruhi koping denganmanajemen tugas untuk meningkatkanmempertahankan
kesehatan. j
Terpajan pada debu silikon berlebihan meningkatkan risiko silikosis, yang dapat secara negatif mempengaruhi fungsi
pernafasanbronkitis. k
Meskipun merokok tidak merangsang berulangnya TB, tetapi meningkatkan disfungsi pernafasanbronkitis.
l Pengetahua dapat menurunkan risiko penulatanreaktivasi ulang.
Komplikasi sehubungan dengan reaktivasi, pembentukan abses, emfisema destruktif, pneumotork spontan, firosis interstisial difus,
effusi serosa, empiema, bronkiektasis, hemoptisis, luka GI, fistula bronkopleural, laringitis tuberkulosis, dan penyebaran miliari.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
D. Asuhan Keperawatan Kasus
3.1. Pengkajian PROGRAM DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN USU _______________________________________________________________
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I.
BIODATA IDENTITAS
PASIEN
Nama : Nn. E
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana Universitas Negeri Medan
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Desa Berastepu Kab. Karo
Tanggal Masuk RS : 16 Juni 2013
No. Register : 52.80.06
Ruangankamar : RA 1III 3
Golongan darah : -
Tanggal pengkajian : 17 Juni 2013
Tanggal operasi : -
Diagnosa Medis : TB Paru
II. KELUHAN
UTAMA :
Batuk darah yang dialami klien kurang lebih 4 hari ini, batuk darah terus menerus dengan frekuensi kurang lebih 5xhari.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
III. RIWAYAT
KESEHATAN SEKARANG A.
Provocativepalliative
1. Apa penyebabnya:
Klien batuk darah kurang lebih 4 hari ini setelah pulang dari kerja lapangan di parapat.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan:
Pasien sebelumnya dibawa berobat ke Puskesmas.
B. Quantityquality
1. Bagaimana dirasakan:
Klien merasakan nyeri dada saat batuk.
2. Bagaimana dilihat:
Pasien terlihat lemah, namun masih sadar. C.
Region
1. Dimana lokasinya
Lokasi nyeri berada di dada. 2.
Apakah menyebar Nyeri tidak menyebar.
D. Severity
Akibat penyakit yang diderita klien, klien mengalami gangguan terhadap pernafasannya.
E. Time
Hal ini terjadi 4 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Sebelumnya klien hanya pernah menderita sakit demam, batuk serta pilek.
B. Pengobatantindakan yang dilakukan
Ketika sakit pasien dibawa ke puskesmas untuk berobat.
C. Pernah dirawatdioperasi
Klien belum pernah dirawatdioperasi sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
D. Lama dirawat
Klien belum pernah dirawat dirumah sakit.
E. Alergi
Klien tidak mengalami alergi terhadap pengobatan
F. Imunisasi
Klien mendapatkan imunisasi lengkap
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Orang tua klien tidak pernah menderita sakit TB Paru. Orang tua klien menderita sakit hipertensi.
B. Saudara kandung
Saudara kandung klien tidak pernah menderita TB Paru.
C. Penyakit keturunan yang ada
Dalam keluarga klien tidak ada penyakit keturunan, hanya saja orang tua kien menderita hipertensi.
D. Anggota keluarga yang meninggal
Belum ada anggota keluarga klien yang meninggal.
E. Penyebab meninggal
Tidak ada penyebab meninggal karena keluarga klien belum ada yang meninggal.
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Klien merasa takut akan penyakitnya. Klien khawatir sakitnya tidak dapat disembuhkan.
B. Konsep Diri:
1. Gambaran diri
: klien menyukai seluruh bagian tubuhnya. 2.
Ideal diri : klien berharap bisa sembuh.
3. Harga diri
: tanggapan klien tentang harga dirinya tinggi.
4. Peran diri
: klien adalah seorang anak dan kakak.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5. Identitas
: klien adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
C. Keadaan emosi:
Klien sering marah-marah, takut, gelisah, menangis.
D. Hubungan sosial:
1. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah kedua orang tuanya dan seluruh keluarganya.
2. Hubungan dengan keluarga
Hubungan dengan keluarga tidak ada masalah. 3.
Hubungan dengan orang lain Hubungan dengan orang lain baik, tidak ada masalah.
4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak memiliki hambatan berhubungan dengan orang lain.
E. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam. Klien percaya penyakit yang di deritanya akan disembuhkan oleh Tuhan.
2. Kegiatan ibadah
Sebelum masuk rumah sakit klien selalu shalat 5 waktu. Setelah masuk rumah sakit klien tidak dapat melakukan shalat
karena keadaannya yang lemah.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Klien terlihat lemah serta batuk dan mengeluarkan darah dengan buih.
B. Tanda-tanda vital
1. Suhu tubuh
: 37 C.
2. Tekanan darah
: 12080 mmHg. 3.
Nadi : 78 kalimenit.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4. Pernafasan
: 29 kalimenit. 5.
Skala nyeri : 4 nyeri ringan
6. TB
: 160 cm. 7.
BB : 58 kg.
C. Pemeriksaan Head to toe
Kepala 1.
Bentuk Bentuk mesochepale, tidak ada masalah.
2. Ubun-ubun
Ubun-ubun klien normal. 3.
Kulit kepala Kulit kepala klien bersih tidak ada maslah.
Rambut 1.
Penyebaran dan keadaan rambut Penyebaran rambut klien meratadan keadaan rambut klien
bersih. 2.
Bau Rambut klien tidak berbau.
3. Warna kulit
Warna kulit klien terlihat pucat. Wajah
1. Warna kulit
Kulit wajah klien terlihat pucat. 2.
Struktur wajah Struktur wajah klien simetris.
Mata 1.
Kelengkapan dan kesimetrisan Mata klien simetris, lengkap
2. Palpebra
Palpebra klien normal, tidak ada pembengkakan. 3.
Konjungtiva dan sklera Konjungtiva klien pucat, sklera tidak ikterik.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4. Pupil
Pupil klien isokor kanan dan kiri masing-masing 3mm. 5.
Cornea dan iris Cornea bening, refleks terhadap cahaya +.
6. Visus
Visus klien tidak dikaji. 7.
Tekanan bola mata Tidak dikaji.
Hidung 1.
Tulang hidung dan posisi septum nasi Tulang dan posisi septum nasi simetris, tidak ada masalah.
2. Lubang hidung
Lubang hidung bersih, tidak ada polip. 3.
Cuping hidung Terdapat pernafasan cuping hidung.
Telinga 1.
Bentuk telinga Bentuk telinga simetris.
2. Ukuran telinga
Ukuran telinga klien simetris dan normal. 3.
Lubang telinga Lubang telinga klien tidak ada masalah.
4. Ketajaman pendengaran
Ketajaman pendengaran klien baik, tidak ada gangguan pendengaran.
Mulut dan faring 1.
Keadaan bibir Keadaan bibir klien lembab, tidak ada sianosis.
2. Keadaan gusi dan gigi
Gusi klien tidak ada masalah, gigi klien lengkap. 3.
Keadaan lidah Keadaan lidah klien normal.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4. Orofaring
Normal. Leher
1. Posisi trachea
Posisi trachea simetris, tidak ada pembesaran tonsil. 2.
Thyroid Tidak ada pembesaran thyroid.
3. Suara
Suara klien jelas. 4.
Kelenjar limfe Tidak ada masalah atau pembesaran kelenjar limfe.
5. Vena jugularis
Teraba, kuat, teratur. 6.
Denyut nadi karotis Teraba, teratur.
Pemeriksaan integumen 1.
Kebersihan Kulit klien bersih
2. Kehangatan
Kulit klien hangat. 3.
Warna Tidak pucat.
4. Turgor
Kurang elastis. 5.
Kelembaban Kulit klien terlihat agak kering.
6. Kelainan pada kulit
Tidak ada kelainan kulit pada klien. Pemeriksaan thoraksdada
1. Inspeksi thoraks
Normal, simetris kanan dan kiri
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Pernafasan frekuensi, irama
Frekuensi nafas 29 kalimenit. 3.
Tanda kesulitan bernafas Klien sesak karena adanya sputum.
Pemeriksaan paru 1.
Palpasi getaran suara Vokal fremitus kiri lebih kuat dibanding kanan.
2. Perkusi
Dada kiri lebih resonan dari dada kanan. 3.
Auskultasi Terdapat suara nafas tambahan ronchi.
Pemeriksaan jantung 1.
Inspeksi Tidak tampak massa serta tidak ada terlihat adanya denyut
jantung pulsasi. 2.
Palpasi Teraba denyut jantung pulsasi dengan frekuensi 78 kalimenit.
3. Perkusi
Tidak ada pembesaran jantung Batas atas jantung : interkostal 2-3
Batas kanan jantung : linea sternalis kanan Batas kiri jantung : linea media clavicularis kiri
4. Auskultasi
Bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2, tidak terdengar suara tambahan.
Pemeriksaan abdomen 1.
Inspeksi Datar, simetris, tidak ada asites, tidak ada benjolan atau massa.
2. Auskultasi
Peristaltik bising usus normal. 3.
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4. Perkusi
Suara thympani.
Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
1. Genitalia rambut pubis, lubang uretra
Genitalia klien bersih. 2.
Anus dan perineum lubang anus, kelainan pada anus, perineum
Tidak ada kelainan pada anus dan perineum klien.
Pemeriksaan muskuloskeletalekstremitas kesimetrisan, kekuatan otot, edema
Ekstremitas klien simetris, kekuatan otot klien lemah, tidak terdapat edema.
Pemeriksaan neurologi Nervus cranialis
GCS = 15 E= 4 M= 6 V= 5
Nervus cranial: N. I olfaktorius
: pasien memiliki penciuman yang baik. N. II optikus
: pasien memiliki penglihatan yang baik N. III okulomotorius : pasien dapat menggerakkan kelopak mata
keatas, pupil isokor. N. IV trochlearis
: pasien dapat menggerakkan mata ke bawah dan ke atas.
N. V trigeminus : pasien dapat membuka dan menutup mulut,
dapat mengunyah. N. VI abducent
: pasien dapat menggerakkan mata ke lateral. N. VII facialis
: pasien dapat menggerakkan mulutnya. N. VIII vestibulocochlearis : pasien memiliki pendengaran yang
normal. N. IX glosofaringeus : pasien dapat merasa dengan baik.
N. X vagus : refleks menelan pasien baik.
N. XI accesorius : pasien dapat mengangkat bahu dengan
baik.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
N. XII hipoglosus : pasien dapat menjulurkan lidah.
Fungsi motorik
Kemampuan motorik klien normal tidak ada masalah.
Fungsi sensorik identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran
Sentuhan klien normal, dapat membedakan panas dingin, tajam tumpul dan getaran yang diberikan.
VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I.
Pola makan dan minum
1. Frekuensi makanhari
Sebelum sakit klien makan 2 kalihari, makan dengan 1 porsi.
Setelah sakit klien makan 3 kalihari, makan dengan ½ porsi.
2. Nafsuselera makan
Klien tidak nafsu makan. 3.
Nyeri ulu hati Ada nyeri ulu hati.
4. Alergi
Klien tidak memilki riwayat alergi makanan. 5.
Mual dan muntah Ketika makan klien merasa mual dan ingin muntah.
6. Waktu pemberian makan
Pagi 07.00 wib, siang 12.00 wib, malam 19.00 wib. 7.
Masalah makan dan minum kesulitan menelan,
mengunyah Tidak ada masalah kesulitan menelan dan mengunyah saat
makan.
II. Perawatan diripersonal hygiene
1. Kebersihan tubuh
Tubuh klien bersih.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Klien mandi 2 kalihari. 2.
Kebersihan gigi dan mulut Gigi dan mulut klien terlihat bersih.
Saat mandi klien juga membersihkan gigi dan mulutnya 2 kalihari.
3. Kebersihan kuku kaki dan tangan
Kuku kaki dan tangan klien bersih. Dipotong 1 kaliminggu.
III. Pola kegiatanaktivitas
1. Uraikan aktivitas pasien untuk mandi makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian
atau total
Seluruh aktivitas pasien dibantu oleh keluarga karena kondisi pasien yang lemah.
2. Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawatsakit
Klien beragama islam. Sebelum sakit klien shalat 5 waktu tetapi setelah dirawat pasien tidak mampu shalat.
IV. Pola eliminasi
a. BAB
1. Pola BAB
Sebelum masuk rumah sakit: 2kali hari. Sesudah masuk rumah sakit: 2 kali hari.
2. Karakter feses
Sebelum masuk rumah sakit: normal, lembek Sesudah masuk rumah sakit: cair
3. Riwayat perdarahan
Tidak ada riwayat perdarahan. 4.
BAB terakhir Bab terakhir klien: pagi.
5. Diare
Klien tidak diare. 6.
Penggunaan laaktasif
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Klien tidak menggunakan laktasif
b. BAK
1. Pola BAK
Sebelum masuk rumah sakit: 2 kalihari. Sesudah masuk rumah sakit: 2 kalihari
2. Karakter urine
Karakte urine klien: kuning 3.
Nyerirasa terbakarkesulitan BAK Klien tidak merasa nyerikesulitan ketika BAK
4. Riwayat penyakit ginjalkandung kemih
Klien tidak memiliki riwayat pemyakit ginjalkandung kemih.
5. Penggunaan diuretik
Klien tidak menggunakan diuretik. 6.
Upaya mengatasi masalah Tidak ada masalah
V. Data Penunjang
Nama Pemeriksaan Hasil
Satuan Hasil
Darah Rutin Lekosit
Eritrosit Hemoglobin
Hematokrit MCV
MCH MCHC
Trombosit RDN
Diff Count Eosinofil Absoulute
Basofil Absoulute Netrofil Absoulute
19,4 5,1
13,0 39,8
77,9 25,4
32,7 362
15,2
Negatif 0,03
Negatif 10
3
ul 10
6
ul gdl
fL pg
gdl 10
3
ul
10
3
ul 3,8 - 10,6
4,4 – 5,9 13,2 – 17,3
40 – 52 80 – 100
26 – 34 32 – 36
150 – 440 11,5 – 14,5
0,045 – 0,44 0 – 0,2
1,8 – 8
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Limfosit Absoulute Monosit Absoulute
Eosinofil Basofil
Neutrofil Limfosit
Monosit Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu SGOT
SGPT Kalium
Natrium Chlorida
1,95 1,66
Negatif 0,2
Negatif 10,0
8,6
92 61
46 3,5
126 95
10
3
ul 10
3
ul
mgd uL
uL mmoLL
mmoLL mmoLL
0,9 – 5,2 0,16 – 1
2 – 4 0 – 1
50 – 70 25 – 40
2 – 8
125 0 – 35
0 – 35 3,5 – 5,0
135 – 147 95,0 – 105
3.2. ANALISA DATA No.