Analisis Statistik Deskriptif Teknik Analisis Data

27 penelitian terdahulu, mempelajari buku-buku pustaka yang mendukung penelitian terdahulu dan proses penelitian. Adapun pengolahan data dalam penelitian dengan menggunakan aplikasi computer SPSS.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif didasarkan pada data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis. Analisis ini digunakan untuk memberikan 49 deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian yaitu audit tipe kepemilikan perusahaan, ukuran perusahaan, anak perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, dan audit fees yang dapat dilihat dari jumlah data, angka rata-rata mean, kisaran median, dan standar deviasi. 3.8.2 Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi. a Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, cariabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran dara titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Universitas Sumatera Utara 28 Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik: 1. Analisis Grafik Pada dasarnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan : 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik Uji statistik dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi normal HA : Data residual tidak berdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut : 1. Apabila nilai signifikasi nilai probabilitas 0,05 secara statistik maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti data terdistribusi tidak normal. 2. Apabila nilai signifikasi nilai probabilitas 0,05 secara statistik maka Ho gagal diterima dan Ha ditolak, yang berarti data terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 29 b Uji Multikolinieritas Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakahmodel regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidakterjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Deteksi ada atau tidaknya problem multikoloneritas, maka dapatNilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen. Pedoman suatu model regresi bebas multikoloneritas, memiliki kriteria sebagai berikut: yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. a Jika korelasi kuat antara variabel-variabel independen dengan variabel- variabel independen umumnya diatas 0,90, maka halini menunjukkan terjadinya multikoloneritas yang serius. b Pedomanpengambilan keputusannilai VIF Variance Inflation Factor.: 1. Jika VIF 10, maka variabel tersebut memiliki problemmultikolinearitas, 2. Jika VIF 10, maka variabel tersebut tidak memiliki problemmultikolineritas. Universitas Sumatera Utara 30 c Uji Heteroskedastistas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya.Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pangamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Adabeberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : 1. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar analisis : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Analisis statistik dengan menggunakan uji Glejser, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : a. Jika nilai signifikasi 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 31 b. Jika nilai signifikasi 0,05, maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas. d Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linierada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1sebelumnya.Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukandengan Run test untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasiyang tinggi.

3.8.3 Uji Hipotesis