Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Populasi dan Sampel Penelitian

19

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menjelaskan, menguji hubungan-hubungan antar fenomena, dan menentukankausalitas dari variabel-variabel. Hubungan antara variabelnya bersifat kausalitas. Desain Kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antara variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada laporan keuangan perusahaan consumer good yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 dengan mengakses situs

3.3 Batasan Operasional

www.idx.co.id . Batasan operasional merupakan penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari sebuah konsep. Batasan operasional ini bertujuan agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya. Batasan operasional dalam penelitian ini ialah: Universitas Sumatera Utara 20 1 Objek perusahaan yang diteliti adalah perusahaan consumer good yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2012-2014. 2 Variabel Independen X yaitu, Tipe Kepemilikan Perusahaan X1, Ukuran Perusahaan X2, Anak Perusahaan X3, Ukuran KAP X4. 3 Variabel Dependen Y yaitu, Audit Fee Y.

3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini definisi operasional yang dikemukakan mencakup Tipe Kepemilikan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Anak Perusahaan dan Ukuran KAP.

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit fee. Audit fee merupakan jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai jasa auditor eksternal yang telah melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, audit fee diambil dari beban umum dan administrasi dengan profesional fee, biaya konsultan, hononarium tenaga ahli. Audit fee = Ln Professional Fee Universitas Sumatera Utara 21

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel bebas yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Tipe Kepemilikan Perusahaan X1

Penelitian ini membagi tipe kepemilikan menjadi BUMN dan perusahaan swasta. Dalam penelitian ini tipe kepemilikan perusahaan menggunakan variabel dummy yaitu, apabila perusahaan merupakan BUMN, maka diberi kode 1. Dan apabila perusahaan merupakan non BUMN swasta atau asing diberi kode 0. Untuk melihat kepemilikan perusahaan, dapat dilihat dari presentase kepemilikan modal saham di catatan atas laporan keuangan.

2. Ukuran Perusahaan X2

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan, dan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian kali ini, ukuran perusahaan diukur melalui nilai logaritma natural dari total aset perusahaan pada akhir tahun. Semakin besar total aset yang dimiliki suatu perusahaan, maka perusahaan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka panjang. Variabel indikator untuk mewakili faktor ukuran perusahaaan adalah total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset Universitas Sumatera Utara 22

3. Anak Perusahaan X3

Anak perusahaan turut atau sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan lain, karena sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan lain atau induk perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel anak perusahaan yang diukur dengan melihat keberadaan anak perusahaan dan menggunakan variabel dummy. Perusahaan yang memiliki anak perusahaan akan diberi kode 1, sedangkan perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan diberi kode 0.

4. Ukuran KAP X4

Dalam penelitian ini KAP dibagi menjadi dua yaitu Kantor Akuntan Publik big four dan Kantor Akuntan Publik non-big four. Perbedaan antara kantor akuntan publik yang berkualitas tinggi big four dengan kantor akuntan publik yang berkualitas rendah non-big four adalah para auditor pada kantor akuntan publik berkualitas tinggi akan membuat sedikit kesalahan dalam mengaudit perusahaan, dibandingkan kantor akuntan publik berkualitas rendah non-big four. Pengukuran variabel ini yaitu menggunakan dummy, yaitu angka 1 untuk indikasi penggunaan KAP big four dan angka 0 untuk indikasi penggunaan KAP non-big four, Direktori IAI, 2006. Universitas Sumatera Utara 23 Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Definisi Operasional Pengukuran Variabel Skala Audit Fee Y Audit fee akan diwakili oleh akunprofessional fee atau honorarium tenaga ahli yang diperoleh dengan melihat laporan keuangan Audit fee = Ln professional fee Rasio Tipe Kepemilikan Perusahaan X1 Perusahaan yang dimiliki oleh banyak pemegang saham atau kepemilikan modalnya tersebar perusahaan swasta akan memiliki tingkat kompleksitas audit dibandingkan perusahaan yang pemegang saham atau kepemilikan sahamnya terpusat atau sebagian besar dikuasai oleh negara BUMN. Variabel dummy yaitu, apabila perusahaan merupakan BUMN, maka diberi kode 1. Dan apabila perusahaan merupakan non-BUMN swasta atau asing diberi kode 0. Nominal Ukuran Perusahaan X2 Ukuran perusahaan yaitu besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai total aktiva Size = Ln Total Aset Rasio Anak Perusahaan X3 Keberadaan anak perusahaan akan meningkatkan kompleksitas audit yang dilakukan auditor Variabel dummy, jika memiliki anak perusahaan diberi kode 1 dan jika tidak memiliki anak perusahaan diberi Nilai Nominal Ukuran KAP X4 KAP big four dipandang lebih baik dalam memberikan jasa audit laporan keuangan perusahaan dibandingkan KAP non big four Variabel dummy, yaitu angka 1 untuk indikas penggunan KAP big Four dan angka 0 untuk indikasi penggunaan KAP non-big Four Nominal Sumber: diolah oleh peneliti, 2014 Universitas Sumatera Utara 24

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

1.`Populasi Menurut Sugiyono 2011:61, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan consumer good yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 yaitu sebanyak 38 perusahaan.

2. Sampel

Menurut Sugiyono 2011:62, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Adapun sampel yang dipilih berdasarkan kriteria berikut ini : 1. Perusahaan consumer good yang menyajikan laporan keuangannyaselama periode 2012-2014. 2. Perusahaan consumer good yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk rupiah. 3. Perusahaan consumer good yang memiliki professional fee selama periode 2012-2014. Universitas Sumatera Utara 25 Berdasarkan kriteria tersebut, penulis menetapkan sebanyak 22 sampel perusahaan consumer good. Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini akan disajikan pada Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Consumer Good Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 2 3 SAMPEL 1 ADES Akasha Wira International Tbk   - 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk   - 3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk   - 4 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk   - 5 DAVO Davomas Abadi Tbk - - - 6 DLTA Delta Djakarta Tbk    1 7 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk    2 8 GGRM Gudang Garam Tbk ฀ ฀ ฀ 3 9 HMSP HM Sampoerna Tbk ฀ ฀ ฀ 4 10 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ฀ ฀ - 11 INAF Indofarma Persero Tbk ฀ ฀ - 12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk ฀ ฀ ฀ 5 13 KAEF Kimia Farma Persero Tbk ฀ ฀ ฀ 6 14 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk - - - 15 KICI Kedaung Indah Can Tbk ฀ ฀ ฀ 7 16 KLBF Kalbe Farma Tbk ฀ ฀ ฀ 8 17 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk ฀ ฀ - 18 MBTO Martina Berto Tbk ฀ ฀ ฀ 9 19 MERK Merck Tbk ฀ ฀ ฀ 10 20 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk ฀ ฀ ฀ 11 21 MRAT Mustika Ratu Tbk ฀ ฀ ฀ 12 22 MYOR Mayora Indah Tbk ฀ ฀ ฀ 13 23 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk ฀ ฀ ฀ 14 24 PYFA Pyridam Farma Tbk ฀ ฀ ฀ 15 25 RMBA Bentoel International Investama Tbk ฀ ฀ ฀ 16 26 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk ฀ ฀ ฀ 17 27 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk ฀ ฀ ฀ 18 Universitas Sumatera Utara 26 28 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ฀ ฀ ฀ 19 29 SKBM Sekar Bumi Tbk ฀ ฀ ฀ 20 30 SKLT Sekar Laut Tbk ฀ ฀ - 31 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk ฀ ฀ - 32 SQBI Taisho Pharmaceutical Indonesia PS Tbk ฀ ฀ - 33 STTP Siantar Top Tbk ฀ ฀ ฀ 21 34 TCID Mandom Indonesia Tbk ฀ ฀ - 35 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk ฀ ฀ - 36 ULTJ Ultrajaya Milk Industry Trading Co. Tbk ฀ ฀ - 37 UNVR Unilever Indonesia Tbk ฀ ฀ - 38 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk ฀ ฀ ฀ 22

3.6 Jenis dan Sumber Data