Tipe Kepemilikan Perusahaan X1 Ukuran Perusahaan X2 Ukuran KAP X4

21

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel bebas yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Tipe Kepemilikan Perusahaan X1

Penelitian ini membagi tipe kepemilikan menjadi BUMN dan perusahaan swasta. Dalam penelitian ini tipe kepemilikan perusahaan menggunakan variabel dummy yaitu, apabila perusahaan merupakan BUMN, maka diberi kode 1. Dan apabila perusahaan merupakan non BUMN swasta atau asing diberi kode 0. Untuk melihat kepemilikan perusahaan, dapat dilihat dari presentase kepemilikan modal saham di catatan atas laporan keuangan.

2. Ukuran Perusahaan X2

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan, dan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian kali ini, ukuran perusahaan diukur melalui nilai logaritma natural dari total aset perusahaan pada akhir tahun. Semakin besar total aset yang dimiliki suatu perusahaan, maka perusahaan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka panjang. Variabel indikator untuk mewakili faktor ukuran perusahaaan adalah total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset Universitas Sumatera Utara 22

3. Anak Perusahaan X3

Anak perusahaan turut atau sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan lain, karena sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan lain atau induk perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel anak perusahaan yang diukur dengan melihat keberadaan anak perusahaan dan menggunakan variabel dummy. Perusahaan yang memiliki anak perusahaan akan diberi kode 1, sedangkan perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan diberi kode 0.

4. Ukuran KAP X4

Dalam penelitian ini KAP dibagi menjadi dua yaitu Kantor Akuntan Publik big four dan Kantor Akuntan Publik non-big four. Perbedaan antara kantor akuntan publik yang berkualitas tinggi big four dengan kantor akuntan publik yang berkualitas rendah non-big four adalah para auditor pada kantor akuntan publik berkualitas tinggi akan membuat sedikit kesalahan dalam mengaudit perusahaan, dibandingkan kantor akuntan publik berkualitas rendah non-big four. Pengukuran variabel ini yaitu menggunakan dummy, yaitu angka 1 untuk indikasi penggunaan KAP big four dan angka 0 untuk indikasi penggunaan KAP non-big four, Direktori IAI, 2006. Universitas Sumatera Utara 23 Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Definisi Operasional Pengukuran Variabel Skala Audit Fee Y Audit fee akan diwakili oleh akunprofessional fee atau honorarium tenaga ahli yang diperoleh dengan melihat laporan keuangan Audit fee = Ln professional fee Rasio Tipe Kepemilikan Perusahaan X1 Perusahaan yang dimiliki oleh banyak pemegang saham atau kepemilikan modalnya tersebar perusahaan swasta akan memiliki tingkat kompleksitas audit dibandingkan perusahaan yang pemegang saham atau kepemilikan sahamnya terpusat atau sebagian besar dikuasai oleh negara BUMN. Variabel dummy yaitu, apabila perusahaan merupakan BUMN, maka diberi kode 1. Dan apabila perusahaan merupakan non-BUMN swasta atau asing diberi kode 0. Nominal Ukuran Perusahaan X2 Ukuran perusahaan yaitu besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai total aktiva Size = Ln Total Aset Rasio Anak Perusahaan X3 Keberadaan anak perusahaan akan meningkatkan kompleksitas audit yang dilakukan auditor Variabel dummy, jika memiliki anak perusahaan diberi kode 1 dan jika tidak memiliki anak perusahaan diberi Nilai Nominal Ukuran KAP X4 KAP big four dipandang lebih baik dalam memberikan jasa audit laporan keuangan perusahaan dibandingkan KAP non big four Variabel dummy, yaitu angka 1 untuk indikas penggunan KAP big Four dan angka 0 untuk indikasi penggunaan KAP non-big Four Nominal Sumber: diolah oleh peneliti, 2014 Universitas Sumatera Utara 24

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian