dihomogenkan. Kemudian diukur pada panjang gelombang maksimum 416 nm dan sebagai blanko digunakan etanol. Dilakukan pengulangan sebanyak 6 kali.
Konsentrasi kuning metanil dalam sampel dapat ditentukan berdasarkan persamaan linier kurva kalibrasi y = ax + b, dan kadar kuning metanil dalam sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus : Rumus Perhitungan Kadar Kuning Metanil
� =
������� ��
Keterangan : Cs = kadar kuning metanil sesudah pengenceran
mcg ml
V = volume sampel ml Fp = Faktor pengenceran
Bs = Berat sampel g
3.5 Uji Validasi dengan Parameter Akurasi, Presisi, Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Validasi dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis yang dilakukan akurat, spesifik, reprodusibel dan tahan kisaran analit yang akan dianalisis. Uji
validasi yang digunakan yaitu uji akurasi dengan parameter uji perolehan kembali, uji presisi, batas deteksi dan batas kuantitasi Harmita, 2004.
3.5.1 Penentuan uji perolehan kembali recovery
Uji perolehan kembali dilakukan dengan metode penambahan larutan baku standard addition method. Dalam metode ini, kadar kuning metanil dalam sampel
ditentukan terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan penentuan kadar kuning metanil dalam sampel setelah penambahan larutan standar dengan konsentrasi tertentu
Harmita, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Uji perolehan kembali dilakukan dengan menambahkan larutan baku kuning metanil berkonsentrasi 50 mcgml sebanyak 1,7 ml ke dalam sampel dan dianalisis
dengan perlakuan yang sama pada sampel. Menurut Harmita 2004, persen perolehan kembali dapat dihitung dengan
rumus di bawah ini: Perolehan Kembali =
C
F
- C
A
�
∗
A ×100
Keterangan: C
F
= Kadar sampel setelah penambahan larutan baku
mcg g
C
A
= Kadar sampel sebelum penambahan larutan baku
mcg g
C
A
= Kadar larutan baku yang ditambahkan
mcg g
3.5.2 Uji ketelitian
Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan
derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang
memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan Harmita, 2004.
Menurut Harmita 2004, simpangan baku relatif dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:
RSD = 100
× X
SD
Keterangan :
−
X = Kadar rata-rata sampel
mcg g
SD = Standar Deviasi
mcg g
RSD = Relative Standard Deviation
Universitas Sumatera Utara
3.5.3 Penentuan batas deteksi limit of detection dan batas kuantitasi limit of quantitation
Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Sedangkan batas kuantitasi
merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004.
Menurut Harmita 2004, batas deteksi dan batas kuantitasi ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Simpangan Baku X
SY =
2
2
− −
∑
n Yi
Y
Batas deteksi LOD =
slope X
SY x
3
Batas kuantitasi LOQ =
slope X
SY x
10
3.6 Analisis Data secara Statistik