77
4.4.3 Diagram Cash In Realisasi
Berdasarkan data yang diperoleh untuk cash in realisasi pada tabel dibawah : Tabel 4.12 Rekapitulasi Cash In Realisasi
Tahap Biaya Rp
I 787.024.800
II 1.574.049.600
III 787.024.800
IV 787.024.800
TOTAL 3.935.124.000
Sumber : Data Proyek, 2016
Maka dapat kita buat diagram cash in realisasi sebagai berikut:
P i = 2
n = 1 tahun
787.024.800 1.574.049.600
787.024.800 787.024.800
Gambar 4.5. Diagram Cash In Realisasi Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
Universitas Sumatera Utara
78 Maka nilai PV dapat dihitung :
Pv = 787.024.800 PF, 2,1 +1.574.049.600 PF,1,1+787.024.80 PF, 2,1
+ 787.024.800 PF, 2,1 = 771.284.304 + 1.542.568.608 + 771.284.304 + 771.284.304
= 3.856.421.520 Didapat nilai PV cash in realisasi setelah ada kerja lembur sebesar Rp. 3.856.421.520.
4.4.4 Diagram Cash Out Realisasi
Dari data diperoleh dapat diketahui cash out realisasi proyek sebagai berikut : Tabel 4.13 Rekapitulasi Cash Out Realisasi :
Jenis Pengeluaran Biaya Rp
Man Power Cost 485.153.400
Material Cost 2.877.651.950
Consumable Cost 32.921.000
Tools and Equipment 126.028.250
Safety Protektor 30.300.949
Transportation 39.550.000
Upah Lembur 27.330.222
Jamsostek 5.265.831
Sumber : Data Realisasi Proyek, 2016
Universitas Sumatera Utara
79
Maka dapat kita buat diagram cash out realisasi sebagai berikut :
P i = 2
39.550.000 27.330.222 5.265.831 126.028.250 30.300.949
32.921.000 2.877.651.950
485.153.400
n = 1 tahun
Gambar 4.6. Diagram Cash Out Realisasi Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
Universitas Sumatera Utara
80 Maka dapat kita hitung nilai PV :
PV = 485.153.400 PF, 2,1 + 2.877.651.950 PF, 2,1 + 32.921.000 PF, 2,1 + 126.028.250 PF, 2,1 + 30.300.949 PF, 2,1
+ 39.550.000 PF, 2,1 + 27.330.222 PF, 2,1 + 5.265.831 PF, 2,1
= 480.301.866 + 2.849.160.346,53 + 32.595.049,50 + 124.780.445,54 + 30.000.939,60 + 39.158.415,84 + 27.059.625,74 + 5.213.694,06
= 3.588.318.417,8 Maka nilai PV dari cash out realisasi setelah ada kerja lembur sebesar Rp.
3.588.318.417,8. Dengan demikian nilai NPV yaitu :
NPV = Pv cash in
– Pv cash out = Rp. 3.856.421.520- Rp. 3.588.318.417,8
= Rp. 268.103.102,2 Kerugian kontraktor = NPV rencana
– NPV realisasi = Rp. 308.980.240,79- Rp. 268.103.102,2
= Rp.40.877.138,59 Dari hasil analisis diperoleh nilai NPV rencana sebelum ada kerja lembur
sebesar Rp. 308.980.240,79 dan NPV realisasi setelah ada kerja lembur sebesar Rp. 268.103.102,2. Dari kedua nilai NPV dapat dilihat dengan adanya
penambahan kerja lembur maka kontraktor mengalami kerugian sebesar Rp.40.877.138,59 dari nilai NPV yang direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis pada proyek Pembangunan Gudang Peleburan Karbon PT.Inalum didapat kesimpulan, adanya kerja lembur yang dimulai dari
bulan September sampai Februari menyebabkan penambahan biaya untuk upah pekerja sebesar Rp.27.330.222, biaya sewa alat sebesar Rp.9.280.750 dan biaya
trasnportasi dan mobilisasi sebesar Rp.14.375.000. Dari hasil analisis terhadap diagram cash flow diperoleh untuk NPV sebelum diadakan kerja lembur sebesar
Rp. 308.980.240,79 dan NPV setelah diadakan kerja lembur sebesar Rp. 268.103.102,2. Dari kedua nilai NPV yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan
adanya kerja lembur pihak kontraktor mengalami kerugian sebesar Rp.40.877.138,59 dari nilai NPV yang direncanakan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Dianjurkan kepada pihak proyek untuk memperhatikan masalah waktu dan
upah kerja lembur sesuai UUD NO.13 Tahun 2003 pasal 78 dan Kepmenakertrans No. 102 Tahun 2004.
2. Dianjurkan kepada semua kontraktor perlunya membuat diagram cash
flow guna untuk mengetahui aliran dana proyek serta dapat mengambil suatu kebijakan finansial apabila terjadi masalah terhadap proyek.
Universitas Sumatera Utara