34
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek
konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan pokok yang
termasuk didalamnya bidang teknik sipil dan arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti: teknik industri, teknik mesin, elektro dan
sebagainya. Adapun bentuk bangunan tersebut dapat berupa perumahan, gedung perkantoran, bendungan terowongan, bangunan industri dan bangunan pendukung
yang banyak digunakan untuk kepentingan masyarakat banyak.
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling
berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu bangunankonstruksi dalam batasan waktu, biaya dan mutu tertentu. Proyek konstruksi selalu memerlukan resources
sumber daya yaitu man manusia, material bahan bangunan, machine peralatan, method metode pelaksanaan, money uang, information informasi,
dan time waktu. Setiap proyek memiliki tujuan khusus, dimana didalamnya memiliki
batasan yang mendasar yaitu besar biaya anggaran yang dialokasikan, jadwal dan mutu yang harus dipenuhi. Ketiga batasan ini sering disebut dengan istilah
Triple Constraint dan dapat digambarkan dengan ilustrasi sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
35
Gambar 2.1 Ilustrasi Triple Constraint Dari ilustrasi ini, dapat diambil beberapa hubungan atau keterkaitan antara
bagian yang satu terhadap bagian yang lain, seperti : a.
Anggaran proyek harus disesuaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran
b. Jadwal proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir
yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.
c. Mutu proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan.
Pada umumnya, mutu konstruksi merupakan elemen dasar yang harus dijaga untuk senantiasa sesuai dengan perencanaan. Namun demikian, pada
kenyataannya sering terjadi pembengkakan biaya sekaligus keterlambatan waktu pelaksanaan Proboyo, 1999; Tjaturono, 2004. Dengan demikian, seringkali
efisiensi dan efektivitas kerja yang diharapkan tidak tercapai. Hal itu mengakibatkan pengembang akan kehilangan nilai kompetitif dan peluang pasar
Mora dan Li, 2001. Biaya
Anggaran
Biaya Biaya
Universitas Sumatera Utara
36
2.2 Keterlambatan Proyek Konstruksi