Pelaksanaan Program HES Health, Environment, Safety Leading

pengaruh standar operational prosedur SOP melalui risk management terhadap kejadian kecelakaan kerja. Hasil penelitian dari Lidya 2011 juga menunjukkan kesesuaian yaitu ρ = 0,000 menunjukkan bahwa ada hubungan pelaksanaan standar operational prosedur terhadap kejadian kecelakaan kerja. Ratnawati 2010 mengatakan bahwa SOP melalui identifikasi risk management adalah satu set instruksi tertulis yang mendokumentasikan kegiatan atau proses rutin dalam suatu organisasi. Pengembangan dan penggunaan SOP merupakan salah satu faktor kesuksesan sistem kualitas, dimana SOP menyediakan informasi untuk melakukan suatu pekerjaan dengan benar bagi tiap personil, dan mempermudah dalam menerapkan kekonsistenan dalam kualitas dan integritas suatu produk atau hasil akhir.

5.3 Pelaksanaan Program HES Health, Environment, Safety Leading

Indicator Consultation and Communication di PT WIS Consortium Riau Efektifitas program keselamatan dan kesehatan kerja sangat tergantung kepada komitmen dan keterlibatan semua pekerja. Keterlibatan pekerja akan meningkatkan produktivitas. Beberapa kegiatan yang harus melibatkan pekerja antara lain. Unsur-unsur program keselamatan dan kesehatan kerja yang terpenting adalah pernyataan dan kebijakan perusahaan, organisasi dan personil, menjaga kondisi kerja untuk memenuhi syarat-syarat keselamatan, membuat laporan dan analisis penyebab kecelakaan dan menyediakan fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan. Sebuah sistem yang luas dan terpadu dari forum komunikasi harus digunakan untuk memastikan bahwa semua saran dan kekhawatiran yang berkaitan dengan keselamatan menerima kesempatan untuk implementasi atau Universitas Sumatera Utara ganti rugi, yang bisa dilakukan melalui dua hal yakni inspeksi K3 dan audit K3. Inspeksi K3 adalah suatu proses untuk menemukan potensi bahaya yang ada ditempat kerja untuk mencegah terjadinya kerugian maupun kecelakaan ditempat kerja dalam penerapan keselamatan dan kesehatan di tempat, sedangkan Audit K3 adalah sistem pengujian terhadap kegiatan operasi yang dilakukan secara kritis dan sistimatis untuk menentukan kelemahan unsur sistem manusia, sarana, lingkungan kerja dan perangkat agar dapat dilakukan perbaikan atau pencegahan terhadap kecelakaan atau kerugian Forum sistem komunikasi yang ekstensif dan terintegrasi harus digunakan untuk memastikan bahwa semua saran dan kekhawatiran terkait keselamatan dapat diberi kesempatan untuk implementasi atau pengaturan ulang. Ada beberapa kegiatan pada program Consultation and Communication di PT WIS Consortium Riauyaitu, a. Kick Off Meeting Kick-off meeting tidak hanya sebagai media komunikasi penting di awal proyek antar pihak yang terlibat di proyek, namun juga dapat menjadi media komunikasi penting bagi kebutuhan internal suatu pihak tak terkecuali kontraktor yang berperan sebagai pemilik proyek bagi para subkontraktor, suplier, dan mandor. Dalam proyek, kontraktor adalah pihak yang melaksanakan, pihak yang membuat proyek yang masih dalam bentuk dokumen gambar dan naskah spesifikasi menjadi wujud fisik. Banyak permasalahan yang terjadi sesuai kompleksitas yang ada. Pihak yang terlibat dalam aspek pelaksanaan ini juga Universitas Sumatera Utara sangat banyak dan variatif. Mulai dari manajemen kontraktor, tim proyek, subkontraktor, supplier, mandor, dan pihak-pihak lain yang terkait. Dengan kondisi tersebut, rasanya dari sudut maksud dan tujuan kick-off meeting dengan memperhatikan problematika yang akan dihadapi oleh kontraktor, maka sangat penting bagi kontraktor untuk menyelenggarakan meeting ini. b. Tool Box Meeting Rapat singkat tentang keselamatan kerja, yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai dengan topik yang bervariasi sesuai jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, berkaitan dengan pengamanan peralatan kerja dan keselamatan tenaga kerja. Rapat ini diselenggarakan oleh Work Supervisor Pelaksana dan Safety Supervisor setiap pagi atau sebelum pekerjaan dimulai, dihadiri oleh pekerja konstruksi. c. Safety Morning Talk Safety talk adalah sebuah cara untuk mengingatkan karywanatau pekerja bahwa K3 bagian yang sangat penting dalam pekerjaan. Safety talk adalah pertemuan yang dilakukan rutin antara karyawan atau pekerja dan supervisor untuk membicarakan hal-hal mengenai K3. Safety talk cara termudah untuk melindungi karyawan atau pekerja dari cidera. Safety talk merupakan salah satu sarana penunjang dalam upaya mencegah terjadinya bahaya di tempat kerja, serta berbagai masalah pekerjaan dapat didiskusikan, untuk kemudian dapat diterapkan dan dipraktekan di lapangan. Tujuan utama safety talk adalah untuk mengingatkan karyawan atau pekerja akan potensi- potensi bahaya di tempat kerja dan membantu karyawan atau pekerja untuk mengenali dan mengendalikan bahaya tersebut. Universitas Sumatera Utara d. HES Committee Meeting HSE Commitee atau Rapat P2K3 ini adalah program pertemuan rutin bulanan dengan melibatkan manajemen dan semua lini pengawasan yang sejalan dengan kegiatan proyek dengan membahas tentang pencapaian kinerja HSE dan upaya untuk meningkatkan kinerja proyek. e. Management Walkthrough Meetings Pertemuan ini melibatkan partisipasi manajemen bergabung dalam melakukan inspeksi atau kunjungan di lokasi proyek yang berkaitan dengan aspek HSE dan kualitas dalam wilayah proyek. Program ini akan menghasilkan laporan inspeksi dan di mana setiap temuan dikumpulkan dan dibahas untuk memperoleh tindakan perbaikan yang diperlukan. Setiap permasalahan HSE atau masalah lain juga dibahas untuk memastikan implementasi terbaik di lokasi proyek. Dimana waktu pelaksanaannya rata-rata sebulan sekali, sebelum dimulai pekerjaan, setiap hari dan perminggu. Dalam pelaksanaan program terdapat hambatan-hambatan yaitu banyak pekerja yang masih saja tidak mengerti melaksanakannya dilapangan padahal sudah diberikan pengarahan dalam kegiatan ini.Upaya dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan program adalah memberlakukan sanksi yang lebih tegas oleh petugas terhadap pekerja yang masih menolak jika diarahkan. Leading indicator consultation and communication di PT. WIS Consortium Riau Hampir semua kegiatan waktu pelaksanaannya sebulan sekali ya tapi ada juga yang beda, seperti kick of meeting dilaksanakan sebelum dimulai Universitas Sumatera Utara pekerjaan, kemudian tool box meeting setiap hari dan HES department coordination meeting biasanya perminggu. Berdasarkan pernyataan informan dapat diketahui bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan communication and consultation yaitumencegah angka kecelakaan kerja, tidak hanya untuk melindungi karyawan saja, tetapi juga aset perusahaan, mesin, gedung dan lain- lain. Selain itu program juga dilakukan untuk memperbaiki perilaku karyawan. Sasaran program K3 mencakup semuanya, mulai dari manajemen, fasilitas, dan manusia yang memasuki area kerja. Yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan program communication and consultation adalah jumlah pekerja dan banyak pekerja yang belum bisa melaksanakannya dilapangan sehingga membuat kegiatan yang dilakukan menjadi kurang kondusif dan tidak diarah, dan yang menjadi upaya dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan program adalah memberlakukan sanksi yang lebih tegas oleh petugas terhadap pekerja yang masih menolak jika diarahkan. Sejalan dengan hasil penelitian Ernida 2016, mengenai upaya keselamatan kerja di Konsorsium BP3 PT. Berkat Karunia Phala - PT. Petronesia Bennimel – PT. Petroflexx Prima Daya - PT. Prime Petro Services Kota Duri bahwa dari hasil wawancara juga diketahui bahwa kendala-kendala yang terdapat dalam pelaksanaan upaya keselamatan kerja terutama disebabkan oleh perilaku, seperti ketika pekerja diberikan program baru atau di berikan sosialisasi, pekerja tersebut tidak siap menerima program tersebut, kemudian memberontak sehingga berimbas kepada perilaku yang tidak selamat dan juga bisa berdampak kepada Universitas Sumatera Utara yang ada disekitarnya, selain itu kendala dari sisi manajemen HES nya adalah kurang didukung dari material, media, perusahaan mendukung tetapi ada satu sisi mengapa perusahaan tidak mendukung yaitu karena mereka mengganggap memperlambat produktivitas, sedangkan kalau dilapangan kendalanya yakni HES manajer yang wajib ada dilapangan, jadi ketika manajemen HES akan memberikan pelajaran ataupun sosialisasi kepada pemko maka manajemen HES tersebut harus turun langsung kelapangan atau paling tidak pada saat hari libur dan memberikan peringatan dan pola komunikasi yang baik dengan pekerja dalam melaksanakan sikap dan tindakan kerja yang benar sehingga tidak beresiko menyebabkan kecelakaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gunawan 2014 mengenai peranan manajemen k3 dalam pencegahan kecelakaan kerja konstruksi, yakni pada setiap minggubulan, perlu adanya meeting untuk membahas segala hal yang menyangkut pelaksanaan K3 di perusahaan, sehingga semua informasi dan persoalan dapat diketahui oleh seluruh bagian yang terkait. Hal tersebut diatas juga sejalan dengan pencegahan kecelakaan kerja yang disampaikan Sumamur 2009 yang mengatakan bahwa pencegahan kecelakaan berdasarkan pengetahuan tentang sebab kecelakaan. Sebab-sebab kecelakaan pada suatu perusahaan diketahui dengan mengadakan analisis setiap kecelakaan yang terjadi. Metode analisis penyebab kecelakaan harus betul-betul diketahui dan diterapkan sebagaimana mestinya. Selain analisis mengenai penyebab terjadinya suatu peristiwa kecelakaan, untuk pencegahan kecelakaan kerja sangat penting artinya dilakukannya identifikasi bahaya yang terdapat dan mungkin Universitas Sumatera Utara menimbulkan insiden kecelakaan di perusahaan serta mengases assessment besarnya resiko bahaya. Hal tersebut telah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa komunikasi dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja diperlukan untuk menekankan pentingnya praktek kerja yang aman Mathis dan Jackson, 2002. Juga terdapat berbagai jenis komunikasi keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan untuk menyampaikan informasi-informasi keselamatan dan kesehatan kerja kepada semua unsur dalam organisasi, baik internal maupun eksternal Ramli, 2013.

5.4 Pelaksanaan Program HES Health, Environment, Safety Leading

Dokumen yang terkait

ANIMASI PEMBELAJARAN LEADING DAN LAGGING INDICATORPADA COMMODITY GOLD UNTUK INVESTOR PEMULA Animasi Pembelajaran Leading Dan Lagging Indicator Pada Commodity Gold Untuk Investor Pemula Menggunakan Adobe Flash.

0 1 18

PENDAHULUAN Animasi Pembelajaran Leading Dan Lagging Indicator Pada Commodity Gold Untuk Investor Pemula Menggunakan Adobe Flash.

0 1 8

ANIMASI PEMBELAJARAN LEADING DAN LAGGING INDICATORPADA COMMODITY GOLD UNTUK INVESTOR PEMULA Animasi Pembelajaran Leading Dan Lagging Indicator Pada Commodity Gold Untuk Investor Pemula Menggunakan Adobe Flash.

0 2 14

files80983Development of Health Preparedness Indicator

0 0 20

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 22

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 2

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 5

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 23

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 2

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 7