Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

121

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. PT. WIS Consortium Riau menerapkan program leading indicator yang terdiri dari beberapa program yaitu : Risk Management, HES Consultation and Communication, HES Inspection, Training and Development, Emergency Response Plan, HES Monitoring and Operational Control, HES Awareness and Campaign dan HES Evaluation. 2. Tujuan utama dari pelaksanaan program leading indicator adalah untuk mengelola bahaya proyek, untuk meminimalkan risiko dan mencapai proyek kesehatan, lingkungan dan tujuan keselamatan, memberikan PT WIS Consortium Riau sarana komunikasi yang efektif dalam dirinya sendiri, subkontraktor dan client untuk eksekusi yang aman dari perkerjaan proyek NDD 13. 3. Yang menjadi lagging indicator atau indikator akhir dalam pelaksanaan Health Environment Safety HES di PT. WIS Consortium Riau adalah : Fatality Days Away From Work Case, Lost Time Injury, Restricted Work Day Case, Medical Treatment Case, Total Recordable Incidents, Recordable MVC, Non Recordable MVC, EquipmentTool Accident, Property Damage, Theft case, First Aid Case, Near Miss Case an Hazard Observation, BBS Observation, Universitas Sumatera Utara Stop Work Authority, Fire Case, Number of Environmental Spill Case dan Volume of Environmental Spill. 4. Berdasarkan hasil observasi Days Away From Work Casep ada tahun 2014 berjumlah 4 kasus dan ditahun 2015 turun menjadi 1. Ditahun 2014 terdapat 5 kasus Total Recordable Incidents kemudian turun menjadi 2 ditahun 2015. Begitu juga dengan Recordable MVC, pada tahun 2014 terdapat 5 kasus dan di tahun 2015 turun menjadi 2, 5. Berrdasarkan hasil observasi Equipment T ool Accident di tahun 2014 terdapat 3 kasus dan ditahun 2015 mengalami penurunan menjadi 1, Theft case pada tahun 2014 totalnya 4 kasus dan mengalami penurunan di tahun 2015 menjadi 2, First Aid Case pada tahun 2014 terdapat 12 kasus dan turun ditahun 2015 menjadi 5 kasus, Near Miss Case pada tahun 2014 terdapat 25 kasus dan di tahun 2015 turun menjadi 5 kasus. 6. Berdasarkan hasil observasi Hazard Observation yang pada tahun 2014 terdapat 10 kasus kemudian ditahun 2015 mengalami penurunan menjadi 5 kasus, BBS Observation pada tahun 2014 berjumlah 10 kasus dan pada tahun 2015 turun menjadi 2kasus, Stop Work Authority pada tahun 2014 berjumlah 5 kasus dan pada tahun 2015 turun menjadi 0 kasus.

6.2 Saran

Dokumen yang terkait

ANIMASI PEMBELAJARAN LEADING DAN LAGGING INDICATORPADA COMMODITY GOLD UNTUK INVESTOR PEMULA Animasi Pembelajaran Leading Dan Lagging Indicator Pada Commodity Gold Untuk Investor Pemula Menggunakan Adobe Flash.

0 1 18

PENDAHULUAN Animasi Pembelajaran Leading Dan Lagging Indicator Pada Commodity Gold Untuk Investor Pemula Menggunakan Adobe Flash.

0 1 8

ANIMASI PEMBELAJARAN LEADING DAN LAGGING INDICATORPADA COMMODITY GOLD UNTUK INVESTOR PEMULA Animasi Pembelajaran Leading Dan Lagging Indicator Pada Commodity Gold Untuk Investor Pemula Menggunakan Adobe Flash.

0 2 14

files80983Development of Health Preparedness Indicator

0 0 20

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 22

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 2

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 5

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 23

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 2

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

0 0 7