63.22 Tingkat Pengangguran Terbuka 6.98 Analisis Kesejahteraan Masyarkat Pasca Pemekaran Daerah

Bekerja 176.737 150.574 141.058 Pengangguran 9.244 10.937 10.618 2 Bukan Angkatan Kerja 65.036 93.979 101.738 Sekolah 20.754 21.691 17.530 Mengurus Rumah Tangga 33.156 61.721 71.116 Lainnya 11.126 10.667 13.092 JUMLAH 251.017 255.490 253.864 Tingkat Partisipasi Angkatan kerja TPAK

74.09 63.22

59.22 Tingkat Pengangguran Terbuka

TPT 4.97

6.77 6.98

Sumber : BPS Kab. Batu Bara b. Tingkat Pengangguran Terbuka. Di kabupaten Batu bara tingkat pengangguran terbuka meningkat setiap tahunnya, hanya satu kali terjadi penurunan di tahun 2011. Tabel 3.13 ASPEK PELAYANAN UMUM DALAM BIDANG KETENAGAKERJAAN No . INDIKATOR TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012 1. Tingkat partisipasi angkatan kerja 64,28 64,23 64,48 74,09 63,22 2. Tingkat pengangguran terbuka - 6,32 7,95 4,97 6,77 3. Pencari kerja yang ditempatkan 165.551 165.551 161.890 176.737 176.737 Sumber: Kabupaten Batu Bara Dalam Angka Universitas Sumatera Utara Dalam mengurangi tingkat pengangguran di Kabupaten Batu Bara pemerintah Kabupaten Batu Bara melalui Dinas Tenaga Kerja mempunyai program ketenagakerjaan untuk menanggulangi pengangguran. Ada empat bidang yang dikerjakan oleh Disnaker Kabupaten Batu Bara, yaitu : 1. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, adalah bidang untuk mengawasi peraturan perundang-undangan agar berjalan sesuai dengan hubungan kerja. Yang dimaksud dengan hubungan kerja ialah pemberi kerja, ada bekerja dan ada kompensasi atau gaji. Dalam mengawasi peraturan perundang-undangan ini, terdapat pegawai pengawas yang memiliki legitimasi mengawasi atau sebagai polisi proses perundang- undangan tenaga kerja. 2. Bidang Hubungan Industrial, adalah bidang mengenai perselisihan. Apabila terjadi perselisihan di perusahaan, akan diselesikan berdasarkan peraturan perundang- undangan dan ada mediator. 3. Bidang Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja, adalah untuk mengawasi pengangguran. Berdasarkan data jumlah pengangguran yang ada, Disnaker memberi informasi lowongan pekerjaan dengan tujuan sebagai pengendali pengangguran, dimana setiap orang yang merasa menganggur bisa mendatangi kantor Disnaker. Mereka mengisi dta yang nantinya apabila ada lowongan pekerjaan akan dipanggil, sesuai dengan keterampilan pencari kerja dengan perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan. Denngan data tersebut, Disnaker terbantu untuk bisa mengetahui jumlah pengangguran sebenarnya di Kabupaten Batu Bara. Universitas Sumatera Utara 4. Bidang Pelatihan, dimana pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas keterampilan pencari kerja. Dalam bidang ini Disnaker mempunyai Balai Latihan Kerja yang mengatur beberapa kejuruan seperti keterampilan dalam las, menjahit, salon, memprosessing hasil-hasil pertanian, dan lain-lain. Dengan demikian diharapkan outpu tnya para penganggur bisa mandiri dan bisa diserap oleh perusahaan. 5. 3.2 Peran Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Politik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembangunan Daerah Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Pelaksanaan otonomi daerah telah memberikan kepada daerah kewenangan yang nyata, luas, dan bertanggungjawab. Untuk itu maka pemerintahan daerah di beri kekuasaan untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan sesuai dengan potensi dan sumber daya setempat. Dalam sub bab berikut penulis mencoba untuk menjelaskan bagaimana perenan lembaga pemerintahan dan lembaga politik di Kabupaten Batubara dalam Pembangunan daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Seiring dengan adanya desentralisasi kepada Kabupaten Batubara untuk mengurus rumah tangganya sendiri, maka akan diikuti dengan adanya desentralisasi politik yang memberikan kewenangan lembaga pemerintahan dan lembaga politik didaerah untuk turut serta mengatur rumah tangganya secara mandiri. Untuk itu lembaga- lembaga pemerintahan ataupun lembaga politik dikabupaten Batu Bara memiliki peran yang sangat vital dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat pasca pemekaran di daerah ini. Untuk itu dalam sub bab ini, Penulis akan menganalisis peran dari lembaga pemerintahan dan lembaga politik yang mengacu kepada Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan DPRD Universitas Sumatera Utara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang ada dikabupaten Batu Bara dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat didaerah, pemerintah daerah melaksanakan pembangunan daerah. Pembangunan sendiri berdasarkan teori structural fungsional yang dikembangkan oleh Talcott Parsons merupakan sebuah kompleksitas layaknya bagian tubuh manusia. Tiap bagian yang ada dalam masyarakat memiliki fungsi masing-masing dlam mencapai tujuan pembangunan. Jika dikaitkan dengan desentralisasi secara perspektif politik, maka pembangunan yang dilaksanakan bergantung pada peran badan-badan politik yang ada didaerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya, pemerintah melaksanakan berbagai kegiatan dalam program pembangunan daerah, tentunya program dan kegiatan ini diharapkan dapat membawa kemajuan untuk kesejahteraan masyarakat. Hal ini seperti disampaikan oleh Bapak Rubi Siboro selaku Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Batu Bara berikut: “Kami selaku BAPPEDA memberikan perhatian penuh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Batu Bara yang tertera dalam RPJMD Kabupaten Batu Bara tahun 2013-2018 Peraturan Daeran No.13 Tahun 2014 . adapun visi dari kabupaten Batu Bara yaitu “Mewujudkan Kabupaten Batu Bara Sejahtera Berjaya, dan Misi Kabupaten Batu Bara:1. Melanjutkan tingkat mutu pendidikan. 2. Melanjutkan peningkatan derajat kesehatan. 3.Melanjutkan peningkatan perekonomian. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batu Bara pemerintah Kabupaten Batu Bara melalui BAPPEDA membentuk TKPK Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. TKPK Kabupaten Batu Bara telah merumuskan strategi untuk peningkatan kemiskinan yang disebut dengan SPKD Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Batu Bara 2015-2018” 36 36 Hasil wawancara dengan Bapak Rubi Siboro pada tanggal 19 Januari 2017 pukul 13.20 bertempat di Kantor Bupati Kabupaten Batu Bara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Rubi Siboro, pemerintah Kabupaten Batu Bara melalui Bappeda melakukan usaha dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Adapun fokus dari usaha usaha dari Bappeda tertuju pada kemiskinan dan berfokus pada visi dan misi Kabupaten Batu Bara yaitu Mewujudkan Kabupaten Batu Bara Sejahtera Berjaya, dan Misi Kabupaten Batu Bara:1. Melanjutkan tingkat mutu pendidikan. 2. Melanjutkan peningkatan derajat kesehatan. 3.Melanjutkan peningkatan perekonomian. Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Ahmad Muhtaz selaku ketua Komisi C, berikut “pembangunan di Kabupaten Batu Bara yang berkaitan dengan kesejahteraan itu sangat berkaitan dengan kemampuan APBD yang merupakan salah satu faktor, disamping tadi tingkat pendidikan dan kemandirian, tetapi beberapa bidang kesejahteraan itu kan menyangkut masalah ekonomi, masalah pendidikan dan masalah kesehatan ini yang paling penting. Bagaimana masyarakat itu mendapatkan akses kesehatan, fasilitas kesehatan yang dibiayai oleh negara, pemerintah provinsi ataupun pemerintah daerah. Artinya masyarakat harus mendapatkan sebuah jaminan kesehatan. Jadi kalau di Kabupaten Batu Bara ini dengan jumlah penduduk 380.000 itu 50 nya sudah mendapatkan jaminan kesehatan Kartu Indonesia Sehat. Dan dari kemampuan APBD Kabupaten Batu Bara, yang Saya tahu terjadi peningkatan baik yang dibantu dari anggran Provinsi ataupun KabupatenKota,karena masih cukup banyak masyarakat yang tidak mampu tetapi mereka belum mendapatkan Jaminan Kesehatan yang merupakan bagian dari kesejahteraan.” 37 37 Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Mukhtas pada tanggal 16 Januari 2017 pukul 14.00 bertempat di Kantor DPRD Kabupaten Batu Bara Dari pernyataan diatas, pemerintah Kabupaten Batu Bara melalui DPRD juga memaksimalkan pembangunan yang berfokus pada kesejahteraan, yaitu berupa pendidikan, ekonomi, kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan misalnya, pemerintah Kabupaten Batu Bara telah melaksanakan pelayanan kesehatan dimana dikatakan sebagian besar masyarakat Kabupaten Batu Bara sudah mendapatkan jaminan kesehatan. Dengan adanya fokus pembangunan terhadap kesejahteraan diharapkan mampu mendorong tercapainya kesejahteraan. Universitas Sumatera Utara DPRD sebagai representasi wakil rakyat memiliki konstituen yang jelas, latar belakang kehidupan ekonomi keluarga masing-masing konstituennya, memiliki struktur Partai Politik hingga tingkat Kecamatan dan bahkan DesaKelurahan. Ini semua adalah potensi yang dimiliki untuk mengukur sejauh mana masyarakat sebuah wilayah dapat diketahui tingkat kesejahteraannya oleh anggota DPRD. Untuk itu, masyarakat menaruh harapan pada setiap kebijakan yang dibuat melalui DPRD untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di masyarakat. Dalam konteks daerah, peraturan daerah perda merupakan salah satu wujud kebijakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sejak diberlakukannya sebgai daearah otonom, Kabupaten Batu Bara juga telah membuat beberapa ranperda yang telah disetujui menjadi. Berikut daftar Ranperda yang telah disetujui menjadi Perda: - Tahun 2008 • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Kedudukan dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Protokoler DPRD Kabupaten Batu Bara - Tahun 2009 • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Urusan Pemerintah Daerah • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Organisasi dan Dinas-Dinas • Rancangan Perauran Daerah Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Dearah • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Universitas Sumatera Utara • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Sumber Pendapatan Desa • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana - Tahun 2010 • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Kabupaten Batu Bara • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pajak Daerah • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Retribusi Jasa Umum • Rancangan Perauran Daerah Tentang Retribusi Jasa Usaha • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Retribusi Perizinan Tertentu - Tahun 2011 • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pembentukan Desa dan Kelurahan • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perusahaan Batu Bara Berjaya • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan Protokol - Tahun 2012 • Rancangan Peraturan Tentang Perubahan Pajak - Tahun 2013 • Rancangan Peraturan Daerah Tentang RSUD Kabupaten Batu Bara • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan Air dan Tanah • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pertambangan Mineral Bukan Logam • Rancangan Peraturan Dearah Tentang RTRT Universitas Sumatera Utara - Tahun 2014 • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Izin Usaha Jasa Kontruksi • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah • Rancangan Perauran Daerah Tentang Penyertaan Modal • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Induk Kepariwisataan • Rancangan Perauran Daerah Tentang Perencanaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung • Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batu Bara. Dapat dilihat dari daftar ranperda yang telah dirumuskan selama tahun 2008-2014, belum ada kebijakan yang benar-benar langsung menyentuh ke masyarakat. Selama kurun waktu 7 Tahun, DPRD Kabupaten Batu Bara masih belum melakasanakan fungsi sepenuhnya sebagai penyalur aspirasi masyarakat. Jika dilihat dari rancangan peraturan daerah, belum ada satu peraturan yang dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat Kabupaten Batu Bara. Namun dilihat pada rencana kerja DPRD, hanya reses dan program DPRD yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hal ini sependapat dari wawancara yang dilakukan dengan Bapak Ahmad Mukhtaz, berikut : “Kita dari DPRD sendiri tidak ada program kerja yang langsung mewujudkan kesejahteraan masyarakat, jadi kita sama sama bergotong royong bersama dinas-dinas terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial. Seperti contohnya dalam bidang pendidikan, adanya program beasiswa sifatnya tidak baku karena berdasarkan kemampuan anggaran, itupun hanya untuk siswa miskin, ya paling Kita Universitas Sumatera Utara membangun komunikasi dengan perusahaan yang berada disekitar Kabupaten Batu Bara untuk melakukan CSR karena mereka juga punya program beasiswa untuk masyarakat Batu Bara yang Mereka Perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten Batu Bara dengan Universitas, kadang ditambah dengan anggaran dari pemerintah. Kemudian kalau untuk peningkatan perokonomian, Kita kan berada di Kabupaten Batu Bara dan Nasional , melalui Dinas Sosial ada namanya PKH Program Keluarga Harapan. kemudian yang ketiga bagaimana dengan ekonominya kita berkomunikasi dengan Dinas Sosial untuk , masyarakat diberikan bantuan untuk modal usaha, terutama usaha ibu-ibu. Kalau selama ini itu mereka hanya menyongket yang bekerja sama orang nah itu nanti dia akan dikasih modal tetapi dengan kelompok kecil. Kemudian program RTLH Rumah Tidak Layak Huni jadi rumah yang tidak layak huni akan mendapat bantuan berupa bahan bangunan yang sumbernya bisa dari APBD KabupatenKota, bisa dari pusat bahkan bisa dari program CSR ya termasuk disini bantuan PT.INALUM dan juga DPRD menyerap aspirasi masyrakat melalui reses yang kemudian diajukan ke eksekutif agar selanjutnya dapat disampaikan kepada eksekutif.” 38 “Ya salah satu kendala dalam kesejahteraan dari kemampuan anggaran yang terbatas, tetapi Saya pikir itu berlaku secara nasional bahkan negara sendiri pun mengalami devisit dalam hal anggaran sehingga berdampak ke daerah-daerah, kemudian kendala yang kedua adalah Sumber Daya Manusia SDM yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang bisa dikatakan masih rendah, SD saja tidak tamat, sehingga kesadaran kesadaran untuk bagaimana menjaga kesehatannya, menjaga anak-anak itu untuk bagaimana mendapatkan pendidikan masih lemah. Karena kalaupun negara ataupun pemerintah memfasilitasi pendidikan gratis sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama yang 9 tahun itu Kita juga masih menemukan anak-anak yang SD pun tidak tamat jadi otomatis sangat mempengruhi kwalitas SDM masyarakat Kabupaten Batu Bara. Jadi perlu ada sebuah terobasan membangun mindset cara berpikir di masyarakat Kabupaten Batu Bara ini bahwa pendidikan itu sangat penting, kalaupun dia tidak mendapatkan pekerjaan yang baik tetapi cara berpikir dia sudah cukup maju” Dalam pembangunan sebagai perwujudan kesejahteraan bagi masyarakat baik DPRD maupun Bapedda sendiri tak luput dari kendala, berikut penjelasan dari Bapak Ahmad Mukhtaz 39 Dalam pernyataan diatas, adapun kendala yang ditemui dalam melaksanakan kesejahteraan bagi masyarakat ialah anggaran yang terbatas menjadi kendala terbesar ditambah dengan kendala SDM karena dianggap masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Batu 38 Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Mukhtas pada tanggal 16 Januari 2017 pukul 14.00 bertempat di Kantor DPRD Kabupaten Batu Bara 39 Hasil wawancara dengan Bapak Rubi Siboro pada tanggal 19 Januari 2017 pukul 13.20 bertempat di Kantor Bupati Kabupaten Batu Bara Universitas Sumatera Utara Bara yang sangat mempengaruhi kwalitas SDM, sehingga perlu ada mindset dari masyarakat Batu Bara itu sendiri bahwa pendidikan sangat penting . Hal lain yang juga mengakibatnya tekendalanya proses peningkatan kesejahteraan ialah budaya dari masyarakat Batu Bara itu sendiri yang selalu menganggap bahwa dirinya miskin supaya mendapat bantuan, dan Sulitnya melaksanakan kordinasi dalam melaksanakan kesejahteraan masyarakat terhadap beberapa stakeholder antara pemerintah, swasta, dan masyarakat seperti yang dikatakan oleh Bapak Rubi Siboro, berikut penjelasannya “Sulitnya merubah budaya masyarakat terhadap penerima bantuan, sebagai contoh masyarakat tidak malu mengaku miskin asalkan mendapat bantuan, 2. Sulitnya melakukan pendataan yang akurat dan uptodate terhadap jumlah masyarakat miskin, 3. Sulitnya melaksanakan kordinasi dalam melaksanakan kesejahteraan masyarakat terhadap beberapa stakeholder antara pemerintah, swasta, dan masyarakat” Secara keseluruhan, kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Batu Bara mengalami perubahan yang signifikan. Rentang kendali antara pemerintah dengan masyarakat di Kabupaten Batu Bara semakin dekat semenjak diberlakukan otonomi daerah. Bahkan bila dilihat dari data statistic diatas yang terkait kesejahteraan masyarakat ada kecenderungan peningkatan kesejahteraan walaupun masih tertinggal dengan beberaoa daerah lain di Provinsi Sumatera Utara. Indeks Pembangunan Manusia yang meningkat, garis kemiskinan dan tingkat pengangguran yang berkurang menjadikan adanya perubahan dalam kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Batu Bara. Selain itu beberapa program beasiswa, adanya PKH Program Keluarga Harapan, program RTLH Rumah Tidak Layak Huni dan penyediaan pelayanan juga dapat meningkatkan kesejahteraan di Kabupaten Batu Bara. Dalam kaitannya dengan konse pembangunan, menunjukkan bahwa dalam pembangunan didalamnya terdapat kelompok masyarakat yang saling berhubungan. Sehingga dalam proses Universitas Sumatera Utara pembangunan masyarakat memiliki katerkaitan dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut. Dan bila dikaitkan dengan desentralisasi, adanya pelimpahan wewenang kepada badan-badan politik di daerah untuk mencapai keseimbangan dalam pembangunan daerah. Universitas Sumatera Utara BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan