3.1.2 Garis Kemiskinan di Kabupaten Batu Bara
Kemiskinan merupakan salah satu indikator Kesejahteraan Masyarakat disuatu daerah. Semakin tingginya angka kemiskinan di suatu daerah menandakan masih banyaknya penduduk
miskin di daerah tersebut. Selama kurun waktu 7 tahun 2008-2014 jumlah penduduk miskin mengalami
penurunan yang fluktuatif, jumlah penduduk miskin tahun 2008 sebanyak 51.6700 jiwa, tahun 2009 sebanyak 49.500 jiwa, tahun 2010 sebanyak 46.000 jiwa, tahun 2011 sebanyak 44.300,
tahun 2012 sebanyak 43.000 jiwa, tahun 2013 sebanyak 46.860 jiwa, dan pada tahun 2014 sebanyak 44.720 jiwa. Penurunan jumlah penduduk miskin rata-rata sebesar 9,21 disebabkan
berbagai program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Batu Bara semakin menyentuh masyarakat miskin tepat sasaran. Ketepatan tersebut didukung oleh adanya identifikasi dan
verifikasi berdasarkan indikator dan kriteria kemiskinan yang disusun sesuai dengan kondisi lokalitas daerah yang semakin mendekati kenyataan. Kedepan diperlukan upaya untuk
melakukan unifikasi data kemiskinan agar proses percepatan penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan tepat. Optimalisasi peran masayarakat untuk turut serta dalam menyalurkan
program Corpotate Social Responsibility CSR perlu didorong terus menerus. Berikut gambaran perkembangan penduduk miskin Kabupaten Batu Bara selama 7 tahun
2008-2014
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.10 Penduduk Miskin di Kabupaten Batu Bara
No Uraian Satuan 2008
2009 2010
2011 2012
2013 2014
1 Jumlah
Penduduk Miskin
Orang 51.670 49.500 46.000 43.340 43.660 46.860 44.720
Sumber: Batu Bara Dalam Angka
3.1.3 Distribusi Pendapatan di Kabupaten Batu Bara
Distribusi pendapatn Income Distribution merupakan salah satu indikator untuk melihat kondisi kesejahteraan masyarakat di suatu daerahwilayah. Distribusi pendapatan dapat
dilihat pada rentang pendapatan antara masyarakat kaya dan miskin. Kondisi pendapatn yang tidak terlalu menyolok antara masyarakat kaya dan miskin menandakan kondisi distribusi
pendapatan daerah tersebut tergolong baik. Perhitungan tingkat distribusi pendapatan masyarakat dapat dilakukan dengan menggunankan angka koefisien gini Gini Ratio . Angka Koefisien
Gini dapat dilihat pada perbandingan nilai pendapatan yang diterima antar rumah tangga yang erta kaitannya dengan penambahan jumlah penduduk miskin. Sehingga, semakin meningkatnya
jumlah penduduk miskin akan diikuti dengan penambahan nilai Koefisien Gini. Berikut tabel yang akan menjelaskan tingkat Koefisien Gini di Kabupaten Kota yang ada d Provinsi Sumatera
Utara tahun 2010-2013.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.11 Gini Ratio KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2013
KabupatenKota 2010
2011 2012
2013
Nias 0,280
0,223 0,325
0,261 Mandailing Natal
0,225 0,244
0,324 0,190
Tapanuli Selatan 0,184
0,225 0,290
0,169 Tapanuli Tengah
0,257 0,327
0,395 0,259
Tapanuli Utara 0,255
0,293 0,374
0,251 Toba Samosir
0,256 0,222
0,286 0,180
Labuhan Batu 0,203
0,234 0,271
0,232 Asahan
0,214 0,255
0,334 0,202
Simalungun 0,249
0,240 0,298
0,230 Dairi
0,222 0,227
0,336 0,187
Karo 0,209
0,186 0,189
0,098 Deli Serdang
0,192 0,219
0,290 0,194
Langkat 0,231
0,256 0,293
0,219 Nias Selatan
0,248 0,226
0,365 0,188
Humbang Hasundutan 0,264 0,244
0,355 0,206
Pakpak Bharat 0,252
0,246 0,375
0,236 Samosir
0,273 0,252
0,447 0,288
Serdang Berdagai 0,209
0,204 0,231
0,161
Batu Bara 0,195
0,247 0,296
0,208
Padang Lawas Utara 0,212
0,208 0,356
0,155 Padang Lawas
0,231 0,240
0,314 0,199
Labuhan Batu Selatan 0,217 0,170
0,214 0,108
Labuhan Batu Utara 0,206
0,188 0,247
0,164 Nias Utara
0,252 0,239
0.308 0,247
Nias Barat 0,266
0,334 0,357
0,197 Sibolga
0,220 0,249
0,243 0,165
Tanjung Balai 0,241
0,283 0,372
0,207 Pematang Siantar
0,182 0,236
0,277 0,159
Tebing Tinggi 0,232
0,253 0,289
0,193 Medan
0,173 0,202
0,261 0,172
Binjai 0,219
0,250 0,256
0,197 Padang Sidempuan
0,233 0,230
0,269 0,184
Gunung Sitoli 0,375
0,317 0,413
0,276
Sumatera Utara 0,257
0,253 0,316
0,225
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Dari tabel diatas dapat dilihat pada awal pemekaran Koefisien Gini di Kabupaten Batu
Bara pada awal pemekaran yaitu tahun 2010 sebesar 0,195. Angka ini meningkat pada tahun 2011, 2012, dan 2013, yaitu koefisien gini sebesar 0,247, 0,296, 0,208. Hal ini menandakan pada
tahun tersebut jumlah penduduk di Kabupaten Batu Bara mengalami peningkatan. Hal ini juga menandakan ada nya perbedaan yang mencolok pada perbedaan pendapatan golongan masyarakt
kaya dan miskin.
3.1.4 Tingkat Pengangguran di Kabupaten Batu Bara