Kegiatan perencanaan yang baik akan berpengaruh secara positif terhadap tujuan organisasi atau kelompok, dalam hal ini mencapai target
dalam penanganan perempuan dan anak korban KDRT di Kota Magelang yakni mengurangi kasus KDRT yang ada di Kota Magelang dan mampu
membantu pemulihan perempuan dan anak korban KDRT melalui manajemen yang berperspektif gender dan korban dalam pemberian
pelayanan secara maksimal sehingga upaya untuk pemulihan korban dapat diberikan secara maksimal. Perencanaan juga berfungsi sebagai gambaran
mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yakni dalam penanganan perempuan dan anak korban
KDRT di Kota Magelang.
2.2. Pengorganisasian Organizing
Pengorganisasian merupakan kegiatan mengkombinasikan berbagai macam sumber daya manusia dan alam menjadi suatu keseluruhan yang
berarti. Pengorganisasian merupakan suatu rencana yang telah ditentukan dan ditetapkan sebagai hasil fungsi perencanaan, yang dilaksanakan oleh
sekelompok orang yang tergabung dalam unit-unit atau satuan-satuan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian dijalankan
dengan cara membagi pekerjaan dalam bidang-bidang spesialisasi, mengelompokkan aktifitas, dan mengidentifikasikan hubungan otoritas.
Pengorganisasian berperan penting dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang merupakan tugas pokok maupun tugas penunjang masing-
masing unit agar terlaksana dengan efektif, efisien dan produktif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Karena pentingnya pengorganisasian
maka dalam manajemen ditetapkan sebagai organik manajerial yang mengikuti fungsi perencanaan yang telah dilakukan atau ditetapkan.
Pengorganisasian merupakan penyatuan dan pengelompokan orang- orang yang dapat digunakan sebagai suatu-kesatuan sesuai dengan rencana
yang telah dirumuskan untuk kemudian direalisasikan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi manajemen ini menjadikan manusia sebagai
sasaran utama dalam organisasi. Pendapat dari para pakar manajemen berikut akan memperjelas makna dari pengorganisasian, seperti pendapat
dari T. Hani Handoko menjelaskan bahwa: “Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Pengorganisasian
merupakan suatu cara dimana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat
tercapai dengan efisien“. 1997:167
Pendapat lainnya yaitu dari Winardi dalam bukunya “Asas-Asas Manajemen” yang menyatakan bahwa :
“Pengorganisasian adalah suatu proses dimana pekerjaan yang ada dibagi dalam komponen-komponen yang ditangani dan aktifitas-
aktifitas mengkoordinasi hasil-hasil yang dicapai untuk mencapai tujuan tertentu”. 1990: 375
Yohanes Yahya dalam bukunya “Pengantar Managemen” juga mengungkapkan bahwa :
“Istilah pengorganisasian digunakan untuk menunjukan suatu proses guna merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur,
serta membagi tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien”. 2006:81
Sondang Siagian 2005:60 juga mengungkapkan pengertian
pengorganisasian sebagai berikut : “Pengorganisasian adalah keseluruhan prose pengelompokkan orang-
orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.
Dari beberapa pengertian tersebut, pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
organisasi, sumber daya yang dimiliki serta lingkungan sekitar yang mempengaruhi.
Fungsi pengorganisasian menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan dalam bagian-bagian dan dikoordinasikan. Dalam
pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut : 1. mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai,
2.deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu,
3. klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis, 4. memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang
hendak diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas yang
hendak dioperasikan. Siswanto, 2005:75 Pengorganisasian dilakukan dengan melibatkan para stakeholders
dalam manajemen penanganan yang diberikan kepada korban KDRT mulai
dari proses merumuskan masalah, perencanaan, pelaksanaan sampai monitoring dan evaluasi. Melalui manajemen yang bertumpu pada
pelayanan untuk masyarakat tersebut diharapkan lebih memudahkan pencapaian tujuan dalam penanganan korban KDRT karena masyarakat
yang lebih memahami dan mengetahui kebutuhan serta keinginan masyarakat serta bagaimana harus mewujudkannya sehingga penanganan
yang dijalankan tersebut dapat lebih tepat sasaran.
2.3. Kordinasi Coordinating