Berbagai tabel juga disajikan, tetapi hanya bersifat deskriptif untuk mendukung uraian kualitatif yang disajikan. Sebagian data bersifat kualitatif
didasarkan pada pengamatan langsung ke obyek penelitian dan wawancara mendalam dengan sejumlah responden. Penelitian deskriptif kualitatif
merupakan penelitian yang bertujuan mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu, dalam penelitian ini juga bermaksud
untuk memberikan gambaran mendeskripsikan mengenai managemen penanganan perempuan dan anak korban KDRT di Kota Magelang,
sehingga jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di WCC Women Crisis Center “ Cahaya Melati” Kota Magelang sebagai lembaga yang didirikan oleh Pemerintah
Kota Magelang. yang beranggotakan orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap persoalan perempuan dan anak korban KDRT serta untuk
melakukan penanganan terhadap mereka dari ancaman danatau kekerasan. Alasan dipilihnya lembaga ini sebagai obyek penelitian adalah :
a. Lembaga ini termasuk lembaga yang didirikan oleh Pemerintah
Kota Magelang yang memberikan perhatian khususnya kepada perempuan dan anak korban kasus KDRT di Kota Magelang.
b. Terdapat permasalahan yang menarik untuk diteliti berkaitan
dengan manajemen penanganan perempuan dan anak korban kasus KDRT, terutama dikarenakan lembaga yang menangani merupakan
lembaga yang resmi dibentuk oleh Pemerintah Kota Magelang bukan LSMswasta.
c. Dalam lokasi ini memungkinkan untuk memperoleh data-data yang
dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. d.
Belum adanya penelitian sejenis pada lokasi tersebut yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian di lembaga WCC
“Cahaya Melati” Kota Magelang. e.
Lembaga WCC “Cahaya Melati” Kota Magelang merupakan lembaga yang memperoleh prestasi 3 kali berturut-turut dari
Presiden dalam upaya pemberian layanan secara maksimal kepada perempuan dan anak.
f. Lembaga WCC “Cahaya Melati” Kota Magelang merupakan
lembaga yang sangat mudah dijangkau oleh penulis.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Teknik pengumpulan data yang pertama adalah observasi ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan bahan keterangan tentang kenyataan
yang berhubungan dengan manajemen penanganan perempuan dan anak korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kota Magelang.
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman
gambar H.B. Sutopo, 2006: 75.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan observasi non partisipan dimana peneliti hanya melakukan pengamatan mengenai fenomena-fenomena yang diteliti dengan tidak
ikut dalam peristiwa atau kegiatan yang diamati secara langsung. Peneliti tidak termasuk obyek yang menjadi korban KDRT. Peneliti hanya
mengamati bahwa di Kota Magelang banyak fenomena KDRT yang marak terjadi pada perempuan dan anak. Diperoleh data-data mengenai
jumlah dan jenis kekerasan yang terjadi. b.
Wawancara Peneliti menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data.
Menurut Lexy J. Moloeng 2009:186, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu dimana percakapan tersebut dilakukan oleh 2
pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewe yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam indepth interview.
Wawancara ini dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat terbuka atau “open ended” dan mengarah pada kedalaman informasi. Hal ini
dilakukan guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi
secara lebih mendalam. Dalam hal ini subjek yang diteliti posisinya lebih berperan sebagai informan daripada sebagai responden H.B. Sutopo,
2006: 68-70. Wawancara ini dilakukan dalam waktu dan kondisi yang dianggap tepat guna mendapatkan kejelasan yang berkaitan dengan
manajemen penanganan perempuan dan anak korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kota Magelang dan untuk memperoleh data-data
mengenai kasus KDRT di Kota Magelang. Peneliti melakukan wawancara dengan Ketua Harian WCC “Cahaya Melati” Kota Magelang,
pengurus lain yang terlibat dalam kerja WCC “Cahaya Melati” Kota Magelang, masyarakat umum, anggota Kelurahan, serta perempuan dan
anak korban KDRT di Kota Magelang. Peneliti menggunakan alat perekam dalam kegiatan wawancara yaitu handphone.
c. Dokumentasi dan Arsip
Dokumentasi secara tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki fungsi penting dalam penelitian kualitatif. H.B.Sutopo,
2006:80. Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang bersumber dari arsipdokumen yang terdapat di instansi terkait yaitu dari WCC
“Cahaya Melati” Kota Magelang mengenai foto kegiatan, foto lokasi dan ruang, serta dari media massa yang pernah diterbitkan dan media
internet. Data yang diperoleh mengenai data KDRT yang terjadi di Kota Magelang serta dokumentasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
managemen penanganan perempuan dan anak korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kota Magelang seperti kegiatan sosialisasi dan
pendampingan. Selain itu juga menggunakan data yang bersumber dari buku kepustakaan, hasil penelitian dan arsipdokumen yang berhubungan
dengan penelitian ini. Buku-buku kepustakaan digunakan untuk mendapatkan data mengenai definisi dari managemen, perempuan dan
anak korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga secara lengkap serta hasil penelitian terdahulu mengenai Managemen Penanganan Masalah KDRT
di lokasi yang berbeda.
4. Sumber Data