total dan panjang standar, dimasukkan ke dalam plastik berukuran 5 kg dan diawetkan dengan alkohol 70 untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk
diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi ikan Kottelat. 3.5 Pengukuran Faktor Fisik-Kimia Perairan
3.5.1 Suhu
Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat termometer dengan skala 0-100
o
C. Termometer dimasukkan ke badan air dan biarkan beberapa saat lalu dibaca skala dari termometer tersebut dan dicatat hasil yang tertera pada skala
termometer.
3.5.2 Intensitas Cahaya
Lux meter diletakkan pada lokasi penelitian setelah terlebih dahulu dinyalakan dan diatur Lux meter pada perbesaran 200.000, kemudian dicatat nilai
yang tertera pada layar.
3.5.3 Penetrasi Cahaya
Pengukuran penetrasi cahaya dilakukan dengan menggunakan keping Sechii, caranya dengan keping Sechii dimasukkan ke dalam perairan sungai,
sampai keping Sechii tersebut tidak kelihatan, kemudian diukur panjang talinya.
3.5.4 Kecepatan Arus Sungai
Bola ping pong dimasukkan ke badan sungai bersamaan dengan menghidupkan stopwatch, hingga mencapai jarak 10 m. Kemudian dimatikan
stopwatch dan dicatat waktunya.
3.5.5 pH
Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sebelumnya dikalibrasi pH sampai nilai pada pH = 7. pH meter dimasukkan ke
badan air lalu dibaca nilainya dan dicatat hasil yang tertera pada skala pH meter.
Universitas Sumatera Utara
3.5.6 Dissolved Oxygen DO
Pengukuran oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan metode Winkler, yaitu sampel air dimasukkan ke dalam botol Winkler, lalu ditambahkan
masing-masing 1 ml MnSO
4
dan KOH-KI ke dalam botol tersebut dan dihomogenkan. Sampel didiamkan sebentar hingga terbentuk endapan putih,
kemudian ditambahkan 1 ml H
2
SO
4
, dihomogenkan dan didiamkan hingga terbentuk endapan coklat. Sampel diambil 100 ml dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer lalu dititrasi dengan Na
2
S
2
O
3
0,0125 N hingga berwarna kuning pucat, lalu sampel ditetesi amilum sebanyak 5 tetes dan dihomogenkan hingga terbentuk
larutan biru. Kemudian sampel dititrasi menggunakan Na
2
S
2
O
3
0,0125 N hingga terjadi perubahan warna menjadi bening. Volume Na
2
S
2
O
3
0,0125 N yang terpakai dihitung dan hasilnya dicatat. Dapat dilihat pada lampiran 2.
3.5.7 Biochemical Oxigen Demand BOD
5
Pengukuran BOD
5
dilakukan setelah sampel air yang diambil, diinkubasi selama 5 hari. sebelum di inkubasi diukur DO awal dengan menggunakan metode winkler,
yaitu sampel air dimasukkan ke dalam botol Winkler, lalu ditambahkan masing- masing 1 ml MnSO
4
dan KOH-KI ke dalam botol tersebut dan dihomogenkan. Sampel didiamkan sebentar hingga terbentuk endapan putih, kemudian
ditambahkan 1 ml H
2
SO
4
, dihomogenkan dan didiamkan hingga terbentuk endapan coklat. Sampel diambil 100 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu
dititrasi dengan Na
2
S
2
O
3
0,0125 N hingga berwarna kuning pucat, lalu sampel ditetesi amilum sebanyak 5 tetes dan dihomogenkan hingga terbentuk larutan biru.
Kemudian sampel dititrasi menggunakan Na
2
S
2
O
3
0,0125 N hingga terjadi perubahan warna menjadi bening. Volume Na
2
S
2
O
3
0,0125 N yang terpakai dihitung dan hasilnya dicatat. Setelah 5 hari inkubasi di ukur DO akhir. Nilai
BOD
5
adalah nilai DO awal dikurang dengan nilai DO akhir. Prosedur kerja BOD
5
dapat dilihat pada lampiran 3.
Universitas Sumatera Utara
3.5.8 Kejenuhan Oksigen