Penggolongan Ikan TINJAUAN PUSTAKA

e. Sirip kaudal berperan dalam gerak berenang sebagai pendorong dan sekaligus berfungsi sebagai kemudi untuk berbelok ke kiri atau ke kanan. Sirip ekor mempunyai berbagai bentuk, yakni: bundar, berpinggiran tegak, berbentuk tunggal, bulan sabit, seperti garpu, baji dan berlekuk ganda. Selain itu ikan juga memiliki ciri khas, terutama cara perkembangan yang kebanyakan bertelur ovivar, tapi beberapa jenis diantara ikan-ikan tersebut ada juga yang menghasilkan anak yang menetas ketika masih berada dalam tubuh induknya ovovipar, dan ada juga yang melahirkan anak berupa individu-individu baru vivipar seperti julung-julung Hemirhampohodon pogonognathus yang bersifat vivipar yang kemudian bunting yang terus menerus dan melahirkan individu baru Effendi, 1997.

2.4. Penggolongan Ikan

Eschmeyer 1998, membagi ikan menjadi enam kelas yaitu: a. Kelas Myxini memiliki ciri-ciri bentuk seperti ular, tidak mempunyai tulang belakang vertebra, tidak mempunyai rahang mata rudimenter. Tidak ada sirip berpasangan dan tidak ada sirip dorsal. Bertulang rawan, lubang hidung pada bagian kepala. Nostril di bagian depan kepala. Terdapat 5-15 kantung insang pada setiap sisi. Sistem garis sisi mengalami degenerasi. Semua anggota kelas Myxini hidup di laut, sebagian besar di zona intertidal pada dasar berlumpur lunak dan berpasir. b. Kelas Cephalaspidomorphi memiliki ciri-ciri bentuk seperti ular. Vertebrae terdiri atas tulang rawan. Ikan ini tidak mempunyai rahang. Mata berkembang baik. Nostril di bagian atas kepala, tidak ada lengkung insang sejati untuk menyokong dan melindungi insang, dan sebagai gantinya terdapat suatu kantung yang terletak di luar insang, arteri insang dan saraf terletak di dalamnya, satu lubang hidung. Sirip berpasangan tidak ada. Sirip dorsal satu atau dua. Usus bersilia. Telur kecil dengan kait. Salah satu spesies ikan anggota kelas ini adalah ikan lamprey Lampreta planeri, Petromyzon marinus c. Kelas Holocephali ikan ini umum disebut sebagai ratfish karena ekornya yang ramping dan memanjang serta kepala yang meruncing memberikan gambaran seperti tikus. Rahang atas menyatu dengan kranium. Jumlah insang ada empat Universitas Sumatera Utara pasang dan celah insang satu pasang. Tanpa sisik pada ikan dewasa. Tidak punya spirakel dan tidak ada kloaka. Ikan yang jantan mempunyai alat penyalur sperma disebut tenakulum, yang terletak di kepala bagian depan. Kelas Holocephali hanya terdiri atas satu ordo, yaitu Chimaeriformes. Salah satu anggotanya ialah Chimaera monstrosa L. d. Kelas Elasmobranchii ikan ini mempunyai rahang. Jumlah insang dan celah insang berkisar antara 5-7 pasang, yang setiap pasangnya mempunyai sekat pelat insang. Spirakel terletak di depan celah insang. Ikan mempunyai sirip yang berpasangan. Terdapat sepasang nostril dirhinous. Bersisik plakoid atau tidak bersisik. Ikan jantan biasanya mempunyai alat penyalur sperma yang dinamakan klasper miksopterigium. Bentuk sirip ekor tidak simetris heteroserkal. e. Kelas Sarcopterygii sebagian dari kelas ini sudah punah dan tinggal fosil. Salah satu anggota kelas ini adalah coelacanth yang berupa fosil dan diperhitungkan hidup pada kurun waktu antara masa pertengahan Devonian 350 juta tahun yang lalu sampai akhir Cretaceous 66 juta tahun yang lalu. f. Kelas Actinopterygii merupakan kelas yang dominan di bumi. Sekitar 44 dari jumlah spesies tersebut adalah ikan air tawar. Kelas ini mempunyai ciri-ciri lengkung insang merupakan tulang sejati, yang terletak di bagian tengah insang, mengandung arteri dan saraf. notokorda seperti rangkaian manik, atau seperti manik-manik yang terpisah mempunyai rahang maksila dan premaksila rangka terdiri atas tulang sejati. mempunyai sirip yang berpasangan sirip dada dan sirip perut mempunyai sepasang lubang hidung mempunyai sisik yang umumnya bertipe sikloid dan stenoid, tetapi ada juga yang bersisik tipe ganoid dan beberapa kelompok tanpa sisik biasanya mempunyai gelembung gas tidak ada kloaka.

2.5. Faktor Fisik Kimia Air