Kepadatan, Kepadatan Relatif dan Frekuensi Kehadiran Ikan

4.1.2. Kepadatan, Kepadatan Relatif dan Frekuensi Kehadiran Ikan

Nilai Kepadatan K, Kepadatan Relatif KR, dan Frekuensi Kehadiran FK ikan dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 ikan Belontia hasselti dan Puntius orphoides ditemukan pada stasiun 2 dan 4. Hal ini dapat disebabkan karena kedua stasiun ini memiliki kecepatan arus yang tinggi yaitu 0,8 dan 1,1. Menurut Mason 1981 dalam Gonawi 2008, arus yang sangat cepat 1 mdetik, arus yang cepat 0,5-1 mdetik, arus yang sedang 0,25-0,5 mdetik, arus yang lambat 0,1- 0,25 mdetik, dan arus yang sangat lambat 0,1 mdetik. Menurut steven et al., 1999 habitat yang disukai ikan mata merah Puntius orphoides adalah perairan dengan arus deras, terutama saat musim memijah. Ikan Channa striata dan Barbodes schwanenfeldii ditemukan pada stasiun 1 dan 3. Hal ini dapat disebabkan karena kedua ikan ini memiliki kesamaan sifat yaitu hidup pada perairan yang tenang dan berpasir dimana pada kedua stasiun ini memiliki kecepatan arus yang sedang yaitu 0,4 dan 0,6. Menurut Pulungan 1987 diacu dalam Huwoyon, 2010 ikan lemeduk Barbodes schwanenfeldii dapat dijumpai pada perairan dengan arus lemah dan hidup pada dasar perairan berpasir. Menurut Yulisman 2011 ikan gabus Channa striata merupakan jenis ikan yang habitatnya ditemukan di perairan sungai dengan arus lambat dan terdapat juga pada rawa banjiran. Ikan Osteochilus wandersii hanya ditemukan pada stasiun 1. Hal ini dapat disebabkan karena pada stasiun ini memiliki nilai nitrat paling tinggi dibandingkan stasiun lain. Ikan genus Osteochillus termasuk ikan organik yang artinya ikan ini pemakan tumbuh-tumbuhan herbivora dan plankton. Menurut Chu 1943 dalam Herawati 2008 alga khususnya fitoplankton dapat tumbuh optimal pada kandungan nitrat sebesar 0,009-3,5 mgL bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. Ikan Notopterus-notopterus hanya ditemukan pada stasiun 2. Hal ini dapat disebabkan karena pH pada stasiun ini sebesar 6,3, derajat keasaman pH sangat berpengaruh terhadap kehidupan ikan putak Notopterus-notopterus. Menurut Dermawan 2009 dalam Huda dan sumantriyadi 2014, ikan putak Notopterus- notopterus hidup di rawa banjiran yang agak dalam dengan pH 6,0-6,5. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Data Kepadatan indm 2 , Kepadatan Relatif dan Frekuensi Kehadiran Ikan di No Spesies Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stas K KR FK K KR FK K KR FK K KR 1 Belontia hasselti - - - 0,04 22,4 66,6 - - - 0,04 16, 2 Channa sriata 0,02 7,8 66,6 - - - 0,05 25,6 66,6 - 3 Labiobarbus festivus 0,15 45,4 100 0,04 19,5 66,6 0,04 19,4 33,3 0,05 18, 4 Puntius orphoides - - - 0,04 19,5 66,6 - - - 0,06 23, 5 Osteochilus wandersii 0,04 13,5 66,6 - - - - - - - 6 Notopterus notopterus - - - 0,03 16,2 66,6 - - - - 7 Barbodes schwanenfedi 0,05 15,5 66,6 - - - 0,06 32,7 66,6 - 8 Osphronemus goramy 0,06 17,8 100 - - - - - - 0,04 14 9 Mystacoleucu s marginatus - - - - - - - - - 0,05 18, 10 Osteochilus vittatus - - - 0,04 22,4 33,3 0,04 22,3 33,3 0,02 9, Total 0,34 100 - 0,21 100 - 0,21 100 - 0,29 100 Universitas Sumatera Utara Disamping itu ikan putak Notopterus-notopterus merupakan ikan yang dilindungi pemerintah sehingga populasi ikan putak di alam sudah sedikit Wibowo et al., 2009. Hal ini diperkuat Utomo et al.,2010 ikan putak Notopterus-notopterus sedikit ditemukan pada Danau dan sungai. Ikan Mystacoleucus marginatus hanya ditemukan pada stasiun 4. Hal ini dapat disebabkan karena stasiun ini memiliki kecepatan arus yang tinggi dibandingkan stasiun lainnya. Ikan cencen Mystacoleucus marginatus sangat berpengaruh terhadap arus dan kedalaman. Menurut Mulya 2004 dalam Kaban et al., 2011, kedalaman dan kecepatan arus bervariasi menurut panjang dan lebar sungai. Semakin ke hilir kedalaman air biasanya semakin tinggi dan hal ini sangat mempengaruhi kehidupan ikan di perairan tersebut. Ikan cencen Mystacoleucus marginatus sulit bertahan hidup pada arus lambat dan ikan ini justru akan berenang ke tempat yang memiliki arus yang deras Kaban et al., 2011.

4.1.3 Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner dan Indeks Keseragaman