4.3 Nilai Analisis Korelasi Pearson
Analisis korealasi
Pearson diperoleh
dengan menganalisis
hubungan keanekaragaman dan faktor fisik-kimia perairan Sungai Asahan menggunakan
metode Pearson. Nilai indeks korelasi r dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Nilai Korelasi Pearson antara Keanekaragaman Ikan Dengan Sifat Fisik-
Kimia Perairan Sungai Asahan
No Parameter
Nilai Korelasi r A
Parameter Fisika
1 Suhu
+0,116 2
Kecepatan Arus +0,349
3 Intensitas Cahaya
+0,987 4
Penetrasi Cahaya +0,756
B Parameter Kimia
5 Oksigen Terlarut DO
-0,699 6
Kejenuhan Oksigen -0,800
7 Derajat Keasaman pH
+0,123 8
BOD
5
0,735 9
Nitrat NO
3
-N -0,471
10 Posfat PO
4
-0,593 Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa uji analisis korelasi pearson antara faktor
fisik- kimia dengan indeks keanekaragaman H‟ berbeda tingkat dan arah
korelasinya. Nilai + menunjukkan korelasi yang searah antara nilai faktor fisik kimia perairan dengan nilai indeks keanekaragaman. Hal ini berarti bahwa
semakin besar nilai parameter fisik kimia tersebut, maka akan meningkatkan nilai indeks keanekaragaman pada batas toleransi yang masih dapat di tolerir. Nilai -
menunjukkan korelasi yang berlawanan antara nilai faktor fisik kimia perairan dengan nilai indeks keanekaragaman, dalam arti bahwa semakin tinggi nilai faktor
fisik kimia maka akan semakin rendah nilai indeks keanekaragaman pada kondisi yang masih dapat ditolerir. Berdasarkan hasil uji korelasi pada Tabel 7 faktor fisik
kimia yang berkolerasi kuat adalah penetrasi cahaya, oksigen terlarut, kejenuhan oksigen, dan posfat yaitu berkisar 0,621-0,784. Nilai kecepatan arus berpengaruh
sangat kuat terhadap keanekaragaman ikan yaitu 0,913. Sedangkan nilai suhu, intensitas cahaya, BOD, pH, dan nitrat kurang mempengaruhi keanekaragaman
ikan di Sungai Asahan yaitu berkisar 0,139-0,474.
Universitas Sumatera Utara
Nilai kecepatan Arus berpengaruh sangat kuat terhadap keanekaragaman ikan, sedangkan penetrasi cahaya, oksigen terlarut, kejenuhan oksigen, dan posfat
berpengaruh kuat terhadap keanekaragaman ikan. Kecepatan arus berpengaruh terhadap distribusi ikan. Ikan adalah hewan
aktif bergerak untuk mencari makan. Arus sebagai faktor pembatas mempunyai peranan sangat penting dalam perairan, baik pada ekositem lotic mengalir
maupun ekosistem lentic menggenang karena arus berpengaruh terhadap distribusi organisme, gas-gas terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air.
Penetrasi cahaya berperan dalam menentukan keberadaan ikan. Apabila penetrasi cahaya cukup tinggi hingga mencapai dasar perairan maka ketersediaan
oksigen hingga dasar perairan cukup baik. Sehingga ikan dapat berada pada bagian permukaan maupun dasar perairan dan menyebabkan berbagai jenis ikan
dapat hidup di setiap bagian perairan. Kandungan oksigen terlarut DO berperan dalam menentukan keberadaan
ikan. Toleransi terhadap tingginya kelarutan oksigen dalam air berpengaruh besar dalam aktivitas fisiologi ikan. Apabila kelarutan oksigen tinggi maka
pertumbuhan ikan akan semakin maksimal. Menurut Raharjo et al., 2011, kelarutan oksigen optimum atau yang tidak dapat ditoleransi bervariasi
bergantung pada jenis ikan, umumnya 4-12 ppm dapat diterima ikan. ikan memijah di air mengalir dan dingin memerlukan oksigen terlarut yang lebih tinggi
daripada ikan yang memijah di air tergenang atau berarus lambat. Kejenuhan oksigen berperan dalam menentukan pertumbuhan dan
keanekaragaman ikan. Apabila kondisi kejenuhan oksigen baik atau mencapai 100 maka jumlah oksigen terlarut mencapai hasil maksimum yang mengindikasikan
bahwa kualitas airnya baik untuk pertumbuhan ikan. Posfat berperan dalam menentukan kesuburan perairan karena posfat dapat
digunakan oleh tumbuhan air termasuk alga dan fitoplankton sebagai bahan dasar fotosintesis dan untuk pertumbuhannya dalam perairan. Tumbuhan air termasuk
sebagian makanan alami untuk serangga dan ikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: a.
Ikan yang diperoleh pada keempat stasiun diklasifikasikan sebanyak 3 ordo, 5 famili dan 10 spesies. Spesies-spesies yang diperoleh adalah Belontia
hasselti, Channa sriata, Labiobarbus festivus, Puntius orphoides, osteochilus vittatus, Notopterus-notopterus, Barbodes schwanenfeldii, Osphronemus
goramy, osteochilus wandersii, mystacoleucus marginatus. Kepadatan ikan berkisar 0,21-0,348. Indeks keanekaragaman ikan berkisar 1,37-1,76
tergolong rendah. b.
Oksigen terlarut, kejenuhan oksigen, penetrasi cahaya dan posfat memiliki nilai korelasi kuat terhadap keanekaragaman ikan. Kecepatan arus
berpengaruh sangat kuat terhadap keanekaragaman ikan di Sungai Asahan.
5.2 Saran
Saran untuk penelitian ini adalah perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap bioreproduksi ikan Labiobarbus festivus ini merupakan ikan yang
mendominasi di sungai asahan.
Universitas Sumatera Utara