Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner dan Indeks Keseragaman

Disamping itu ikan putak Notopterus-notopterus merupakan ikan yang dilindungi pemerintah sehingga populasi ikan putak di alam sudah sedikit Wibowo et al., 2009. Hal ini diperkuat Utomo et al.,2010 ikan putak Notopterus-notopterus sedikit ditemukan pada Danau dan sungai. Ikan Mystacoleucus marginatus hanya ditemukan pada stasiun 4. Hal ini dapat disebabkan karena stasiun ini memiliki kecepatan arus yang tinggi dibandingkan stasiun lainnya. Ikan cencen Mystacoleucus marginatus sangat berpengaruh terhadap arus dan kedalaman. Menurut Mulya 2004 dalam Kaban et al., 2011, kedalaman dan kecepatan arus bervariasi menurut panjang dan lebar sungai. Semakin ke hilir kedalaman air biasanya semakin tinggi dan hal ini sangat mempengaruhi kehidupan ikan di perairan tersebut. Ikan cencen Mystacoleucus marginatus sulit bertahan hidup pada arus lambat dan ikan ini justru akan berenang ke tempat yang memiliki arus yang deras Kaban et al., 2011.

4.1.3 Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner dan Indeks Keseragaman

Tabel 4. Nilai Indeks Keanekaragaman H‟ dan Indeks Keseragaman E Pada Setiap Stasiun. Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 H’ 1,43 1,60 1,37 1,76 E 0,88 0,99 0,98 0.97 Berdasarkan Tabel 4 nilai indeks keanekaragaman H‟ pada ke-4 stasiun berkisar antara 1,37-1,76. Nilai indeks keanekaragaman pada stasiun 4 tertinggi diantara keempat stasiun penelitian yaitu sebesar 1,76 sedangkan nilai terendah terdapat pada stasiun 3 yaitu sebesar 1,37. Hal ini dapat disebabkan karena pada stasiun 4 terdapat jumlah spesies yang banyak dibandingkan dengan stasiun lainnya. Pada stasiun 4 terdapat 6 spesies ikan sedangkan pada stasiun 3 hanya terdapat 4 spesies ikan. Distribusi spesies ikan pada stasiun 4 lebih merata dibandingkan dengan stasiun 3. Nilai keanekaragaman dipengaruhi oleh jumlah individu, jumlah spesies dan penyebaran individu dari masing-masing spesies. Brower et al., 1990, menyatakan bahwa suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies relatif merata. Universitas Sumatera Utara Keanekaragaman ikan dan kelimpahan ikan juga dipengaruhi oleh sifat faktor fisik-kimia air seperti kedalaman, kecepatan arus. Arus yang cepat akan mempengaruhi sebaran jumlah jenis ikan dalam suatu habitat, pada stasiun 4 memiliki kecepatan arus yang cepat yaitu 1,1 mdetik. Menurut Mason 1981 dalam Gonawi 2008, arus yang sangat cepat 1 mdetik, arus yang cepat 0,5- 1 mdetik. Hasil analisis indeks keanekaragaman menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis ikan di Sungai Asahan Desa Puloraja Kabupaten Asahan tergolong rendah. Baran 2006 dalam Sulistyarto 2007, nilai indeks keanekaragaman H‟ berkisar antara 0-2,302 menandakan keanekaragamannya rendah Hasil analisis indeks keseragaman E di sungai Asahan Desa Puloraja Kabupaten Asahan tergolong tinggi yaitu 0,88-0,99. Indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun 2 dan terendah terdapat pada stasiun 1. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah masing-masing spesies di stasiun 2 hampir merata tidak ada spesies yang mendominasi, sedangkan pada stasiun 1 terdapat satu jenis ikan yang paling mendominasi yaitu Labiobarbus festivus. Krebs 1985 menyatakan bahwa semakin kecil nilai E maka semakin kecil pula keseragaman suatu populasi dan penyebaran individunya mendominasi populasi sedangkan bila nilainya semakin besar maka akan semakin besar pula keseragaman suatu populasi dimana jenis dan jumlah individu tiap jenisnya merata atau seragam.

4.1.4 Indeks Similaritas Ikan IS