Tahap Pelaksanaan Penelitian Uji Hipotesa Penelitian pada Sekolah homogen dan Sekolah heterogen

34 Skala menggunakan model Likert dengan pilihan jawaban Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. b. Melakukan survey Untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria sampel yang hendak diteliti, maka peneliti melakukan survey awal ke sekolah untuk meminta izin melakukan penelitian dan melihat bagaimana kemudian skala ini bisa disebar. c. Uji coba alat ukur Sebelum menjadi alat ukur yang sebenarnya, skala diujicobakan kepada 50 orang siswa SMA sekolah homogen dan 50 orang siswa sekolah heterogen d. Revisi Alat Ukur Menguji validitas dan reliabilitasnya aitem – aitem dari skala, untuk mengetahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi validitas dan reliabilitas, peneliti. Skala inilah yang digunakan peneliti dalam mengambil data untuk penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah diujicobakan, selanjutnya peneliti mengambil data dari masing- masing 200 orang siswa dari dua sekolah berbasis homogen monocultural dan 200 orang siswa dari duasekolah berbasis heterogen multiculturaldengan memberikan skala ISS Intercultural Sensitivity. Penelitian ini dilakukan pada hari berbeda pada setiap sekolah sesuai dengan hari tanggal dan waktu yang ditentukan oleh pihak sekolah. Universitas Sumatera Utara 35 Langkah-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut: a Peneliti menentukan sekolah yang ingin dijadikan tempat penelitian. Kemudian mendatangi sekolah tersebut untuk meminta izin melakukan pengambilan penelitian. b Peneliti mengurus surat izin pengambilan data dari Fakultas Psikologi yang akan ditujukan kepada pihak sekolah tempat pengambilan data penelitian. c Setelah surat permohonan izin selesai, peneliti memberikan surat permohonan izin pengambilan data kepada pihak sekolah, kemudianmendiskusikan segala keperluan yang berhubungan dengan penelitian ini dan penentuan hari pelaksanaan pengambilan data dengan pihak sekolah. d Setelah ditentukan hari pelaksanaanya, peneliti datang ke sekolah tersebut dan memberikan Intercultural Sensitivity Scalekepada guru yang telah ditugaskan Bapak kepala sekolah untuk dibagikan kepada para siswa. Hal ini dilakukan atas kesepakatan dengan kepala sekolah agar tidak mengganggu jam pelajaran. Kemudian setelah selesai, skala penelitian dikumpulkan dan memberikan reward kepada para siswa yang menjadi subjek peneliitian.

3. Tahap Pengolahan Data

Setelah diperoleh hasil skor orientasi nilai pada masing-masing subjek, maka untuk pengolahan data selanjutnya, diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows 17.0 version Universitas Sumatera Utara 36

H. Metode Analisa Data

Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran perbedaandari Intercultural Sensitivity pada siswa sekolah yang berbasis homogen monocultural dengan sekolah yang berbasis heterogen multicultural di kotaMedan. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik t-test untuk melihat perbedaan Intercultural Sensitivity pada siswa sekolah homogen monocultural dan sekolah heterogen multicultural. Seluruh proses pengolahan data penelitian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program computer SPSS for windows 17.0 version: Sebelum dilakukan uji t-test, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yang meliputi: 1. Uji Normalitas: Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data Santoso Ashari, 2005. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan denganmenggunakan Kolmogorov Smirnov Testdengan bantuan SPSS version 17.0. for Windows 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dan sampel penelitian homogen. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Homogenitas Anova dengan Levene Test karena biasanya pengujian ini dilakukan untuk menguji homogenitas sebaran pada dua kelompok data. Universitas Sumatera Utara 37

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan keseluruhan hasil analisa data penelitian, diawali dengan gambaran umum subjek penelitian, gambaran Intercultural Sensitivitypada siswa-siswi sekolah homogen dan sekolah heterogenkemudian pembahasan mengenai hasil penelitian berdasarkan teori.

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum Subjek PenelitianSecara Umum

Dalam penelitian pada sekolah homogen terdiri dari 200 orang subjek dari sekolah homogen dan 200 orang dari sekolah heterogen. Sebelum melakukan analisis data, peneliti akan menguraikan gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin,agama,suku dan usia: a Berdasarkan jenis kelamin subjek maka diperoleh data subjek sebagai berikut: Tabel 3. Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin pada Sekolah Homogen dan Sekolah Heterogen Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa pada sekolah homogen jumlah subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 73 orang 36,5, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 127 orang 63,55. Sedangkan pada sekolah heterogen jumlah subjek penelitian yang berjenis Sekolah Homogen Sekolah Heterogen Jenis Kelamin Frekuensi N Persentase Frekuensi N Persentase Laki-laki 73 36,5 70 35 Perempuan 127 63,5 130 65 Total 200 100 200 100 Universitas Sumatera Utara 38 kelamin laki-laki sebanyak 70 orang 35, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 130 orang 65. b Berdasarkan Agama subjek maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4. Penyebaran Subjek Berdasarkan Agama pada Sekolah Homogen dan Sekolah Heterogen Sekolah Homogen Sekolah Heterogen Agama Frekuensi N Persentase Agama Frekuensi N Persentase Islam 100 50 Islam 75 37,5 Kristen 100 50 Kristen 65 32,5 Total 200 100 Katholik 22 11 Buddha 23 11,5 Hindu 15 7,5 Total 200 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada sekolah homogen jumlah subjek penelitian yang berAgama Islam sebanyak 100 orang 50, dan yang ber-Agama Kristen sebanyak 100 orang 50. Sedangkan berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada Sekolah heterogen jumlah subjek penelitian yang ber-agama Islam sebanyak 72 orang 36, yang ber-agama Kristen sebanyak 68 orang 34, yang ber-agama Katholik 22 orang 11, Yang ber-agama Buddha 23 orang 11,5 dan yang ber-agama Hindu 15 orang 7,5 Universitas Sumatera Utara 39 c Berdasarkan Suku Subjek maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 5. Penyebaran Subjek Berdasarkan Suku pada Sekolah Homogen dan Sekolah Heterogen Sekolah Homogen Sekolah Heterogen Suku Frekuensi N Persentase Suku Frekuensi N Persentase Jawa 100 50 Jawa 49 24,5 Batak 100 50 Batak 59 29,5 Total 200 100 Chiness 31 15,5 Karo 19 8,5 Benggali 16 8 Padang 13 6,5 Nias 12 6 Aceh 11 5,5 Total 200 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada sekolah homogen jumlah subjek penelitian yang bersuku Jawa sebanyak 100 orang 50 dan yang ber-Suku Batak sebanyak 100 orang 50. Sedangkan berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada Sekolah heterogen jumlah subjek penelitian yang ber-suku Jawa sebanyak 49 orang 24,5, yang ber-suku Batak sebanyak 59 orang 29,5, yang ber-suku Karo 19 orang 8,5, yang ber-suku Benggali 16 orang 8, yang ber-suku Padang 13 orang 6,5, yang bersuku Nias 12 orang 6, yang ber-suku Aceh 11 orang 5,5 Universitas Sumatera Utara 40 d Berdasarkan Usia Subjek maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 6. Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia pada Sekolah Homogen dan Sekolah Heterogen Sekolah Homogen Sekolah Heterogen Usia Frekuensi N Persentase Usia Frekuensi N Persentase 15 85 42,5 15 19 8,5 16 115 57,5 16 131 65,5 Total 200 100 17 50 25 Total 200 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada sekolah homogen jumlah subjek penelitian yang ber-usia 15 tahun sebanyak 85orang 42,5, dan yang ber-usia 16 tahun sebanyak 115 orang 57,5. Sedangkan berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada Sekolah heterogen jumlah subjek penelitian yang ber-usia 15 tahun sebanyak 19 orang 8,5, yang ber-usia 16 tahun sebanyak 131 orang 65,5, dan yang ber-usia 17 tahun sebanyak 50 orang 25 Universitas Sumatera Utara 41

B. Hasil Utama Penelitian 1. Uji Asumsi

1.1. Asumsi Normalitas

Uji asumsi normalitas dengan menggunakan Kolmogorov – Smirnov Test terhadap variabel penelitian Intercultural Sensitivity pada siswa sekolah homogen Monocultural dan sekolah heterogen Multicultural menunjukkan bahwa semua variabel memiliki data yang terdistribusi normal syarat normal jika probabilitas nilai p 0.05. Dari Uji normalitas terhadap skala pengukuran Intercultural Sensitivity ditemukan nilai p 0,059. Tabel 7. Data Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Skor Heterogen Skor Homogen Skor ISS N 200 200 400 Normal Parameters a,,b Mean 71.38 59.98 65.69 Std. Deviation 4.673 6.389 7.982 Most Extreme Differences Absolute .117 .126 .066 Positive .117 .078 .038 Negative -.061 -.126 -.066 Kolmogorov-Smirnov Z 1.660 1.785 1.328 Asymp. Sig. 2-tailed .008 .003 .059 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara 42

1.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah subjek yang digunakan dalam penelitian ini homogen atau tidak. Tabel 8. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Intercultural Sensitivity Based on Mean 10.728 1 398 .001 Based on Median 8.446 1 398 .004 Based on Median and with adjusted df 8.446 1 352.597 .004 Based on trimmed mean 10.920 1 398 .001 Data penelitian dikatakan homogen apabila signifikansi menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0.05 ρ 0.05. Berdasarkan data yang diperoleh di tabel 12, didapatkan nilai signifikansi Intercultural Sensitiviy sebesar 0.001 sehingga dapat dikatakan bahwa sampel tidak bersifat homogen terhadap populasi. Dengan demikian sampel dari penelitian ini tidak bersifat homogen tetapi uji-t tetap dapat dipakai karena data sampel penelitian terdistribusi secara normal namun dengan catatan, jika data homogen baca lajur Equal Variances Assumed, jika data tidak homogen baca lajur Equal Variances not Assumed. Azwar 2004

2. Uji Hipotesa Penelitian pada Sekolah homogen dan Sekolah heterogen

Untuk menjawab sejumlah hipotesa yang diajukan maka digunakan independent samples test untuk menguji perbedaan Intercultural Sensitivity siswa sekolah homogen monokultural dan sekolah heterogen multikultural. Untuk melakukan pengujian statistik maka terlebih dahulu dilakukan perumusan hipotesa statistik, yaitu: Universitas Sumatera Utara 43 1. Ho hipotesa nihil: μHomogen= μHeterogen, artinya tidak ada perbedaan Intercultural Sensitivitypada siswa sekolah homogen monocultural dan sekolah heterogen multicultural 2. Ha hipotesa alternatif: μHomogen≠ μHeterogen, artinya ada perbedaan Intercultural Sensitivitypada siswa sekolah homogen monocultural dan sekolah heterogen multicultural Tabel 9.Deskrpsi skor Intercultural Sensitivity Group Statistics Jenis Sekolah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Intercultural Sensitivity Sekolah homogeny 200 59.9900 6.37992 .45113 Sekolah heterogen 200 71.3800 4.67277 .33041 Jika dilihat melalui nilai mean terdapat perbedaan antara mean siswa- siswisekolah homogen dan sekolah heterogen. Mean tertinggi diperoleh kelompok subjek pada sekolah heterogen yakni sebesar 71.38 SD = 4.672, sedangkan kelompok subjek pada sekolah homogenmemiliki nilai mean sebesar 59.99 SD = 6.379 Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 10. Independent T-test Dari hasil penghitungan uji-t di atas, didapatkan nilai ρ 0.05, yakni sebesar 0.000 sehingga didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan Intercultural Sensitivity antara siswa-siswi sekolah homogen dan sekolah heterogen sebesar 11,39 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. T df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Intercultural Sensitivity Equal variances assumed 10.728 .001 -20.369 398 .000 -11.39000 .55919 -12.48933 -10.29067 Equal variances not assumed -20.369 364.792 .000 -11.39000 .55919 -12.48964 -10.29036 Universitas Sumatera Utara 45

3. Hasil Tambahan Penelitian