28
2. Sekolah Heterogen
Sekolah heterogen merupakan sekolah yang memiliki karakteristik peserta didik yang berbeda-beda baik secara ekonomi, golongan, agama, maupun
etnisitas dengan sisitem pendidikan yang melibatkan budaya yang beragam.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa sekolah yang berbasis homogen monokultural yaitu sekolah SMA Santothomas 3 SMA Syafiyaatul
Hasanah serta sekolah yang berbasis heterogen multikultural yaitu SMA Negeri 12 SMA Sultan Iskandar Muda di kota medan.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini, sampel diperoleh melalui teknik probability sampling yaitu convenienceaccidental sampling. Menurut Myers dan Hansen 2006,
sampel didapatkan dengan menggunakan kelompok yang tersedia. Peneliti menggunakan teknik ini karena subjek penelitian pada sekolah homogen dan
heterogen sesuai dengan ketersedian siswa yang ada pada sekolah tersebut sesuai izin dari pihak sekolah. Namun khusus untuk sekolah homogen para siswa yang
dijadikan sample dikelompokkan sesuai dengan suku dan agama.
3.
Jumlah Sampel Penelitian
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah400 orang yaitu 200 orang siswa dari sekolah berbasis Homogen Sekolah Santo Thomas 3
dan SMA Syafiatul dan 200 orang siswadari sekolah berbasis Heterogen
Universitas Sumatera Utara
29
Sekolah SMA Negeri 12 Medan dan SMA Swasta Sultan Iskandar Muda yang diharapkan dapat mewakili karakteristik dan sifat populasi.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan satu buah skala psikologi yaitu skala ISS Intercultural Sensitivity Scale. Yang akan diadaptasi dari skala penelitian yang
dibuat oleh Chen and Starosta 2000. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala terdiri dari pernyataan dengan lima pilihan jawaban yaitu Sangat
Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable mendukung dan
unfavourable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1-5, bobot penilaian untuk pernyataan favorable yaitu SS = 5, S = 4, N= 3, TS = 2, STS = 1.
Sedangkan bobot pernyataan unfavorabel yaitu SS = 1, S = 2, N = 3, TS= 4 dan STS = 5.Blue print dari skala Skala Intercultural Sensitivity dapat dilihat pada
Tabel 1
Tabel 1. Blue Print Skala Intercultural Sensitivity Aspek
Favorable Unfavorable
Total Bobot
Interaction Engangement 1,13,21, 23, 24
11, 22 7
29, 16 Respect for Cultural Differences
8, 16 7, 18, 20, 2
6 25
Interaction Confidence 3, 5, 6, 10
4 5
20,83 Interaction Enjoyment
9, 12, 15 3
12,5 Interaction Attentivenes
14, 17, 19 3
12,5
24 100
Universitas Sumatera Utara
30
F. Validitas alat ukur, Daya Beda Item dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas alat ukur
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity. Validitas isi menunjukkan sejauhmana item-item dalam tes mencakup
keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur. Pengertian ini mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja berarti tes itu harus komprehensif akan tetapi
isinya harus pula tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Face validity adalah tipe validitas yang paling rendah signifikansinya karena
hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan appearance tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu
mengungkap apa yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa face validity telah terpenuhi. Content validity berkaitan dengan aitem-aitem alat ukur yang
sesuai dengan apa yang akan di ukur Azwar, 2000.Azwar 2004 menyebutkan bahwa validitas konten adalah validitas yang diestimasi dengan menguji isi tes
melalui metode professional judgement. Proffesional judgement dalam penelitian ini melibatkan dua dosen departemen psikologi sosial dan seorang dosen di
bidang metode penelitian di Fakultas Psikologi USU.
2. Daya beda aitem