Pengkajian Asuhan Keperawatan Anak Post Kemoterapi

Proses keperawatan sebagai salah satu pendekatan utama dalam pemberian asuhan keperawatan, pada dasarnya suatu proses pegambilan keputusan dan penyelesaian masalah Nursalam, 20010.

2.1.1 Pengkajian

2.1.1.1 Biodata Identitas klien dan identitas orang tua yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, dan pendidikan . 2.1.1.2 Riwayat kesehatan sekarang Hal yang diakibatkan oleh kemoterapi atau efek sampingnya yaitu lemas, mual muntah, gangguan pencernaan, sariawan, alopesia, perdarahan, mudah terkena infeksi, anemia dan perubahan integritas kulit. 2.1.1.3 Riwayat kesehatan sebelumnya Riwayat kehamilanpersalinan, riwayat pertumbuhan dan perkembangan, riwayat pemberian imunisasi, riwayat nutrisi, pemberian makanan yang adekuat, infeksi-infeksi sebelumnya dan pengobatan yang pernah di alami. 2.1.1.4 Riwayat Imunisasi Riwayat imunisasi yang di dapatkan oleh klien yaitu BCG, DPT 1,2,3,, polio 1,2,3, campak, hepatitis, dan riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas seperti malnutrisi. 2.1.1.5 Riwayat tumbuh kembang Pertumbuhan Fisik : Pertumbuhan pada anak usia sekolah 6-12 tahun rata- rata 3-3,5 kg atau 2,5 inchi pertahunnya. Lingkar kepala hanya 2-3 cm selama periode ini, tinggi badan anak usia 6 tahun, baik laki-laki maupun perempuan 6 memiliki tinggi badan yang sama, yaitu kurang lebih 115 cm dan setelah usia 12 tahun kurang lebih 150 cm. Perkembangan kognitif pada anak usia sekolah adalah pada kemampuan berpikir dengan cara logis tentang disini dan saat ini, bukan tentang hal abstraksi, tidak lagi didominasi oleh persepsinya dan sekaligus kemampuan untuk memahami dunia secara luas. 2.1.1.6 Pemenriksaan fisik Keadaan umum atau kesan umum meliputi baik, sedang, dan buruk. Tanda – tanda vital yang meliputi suhu tubuh, tekanan darah, pernafasan, dan nadi. ntropometri, terdiri dari pengukuran tinggi badan, berat badan, linkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar perut. Pemriksaan kepala dan leher meliputi bentuk kepala, ada atau tidaknya kelainan tulang kepala, kebersihan kulit kepala, penyebaran rambut apakah merata atu tidak, kelaian rambut seperti alopesia, struktur wajah, dan ada atau tidaknya kelainan pada wajah, kelengkapan dan kesimetrisan mata, ada atau tidaknya odem pada kelopak matapalpebra, apakah kojungtiva anemis, skera ikterik atau anikterik, refleks pupil dan isokor terhadap rangsangan cahaya, ketajaman pengelihatan, tekanan bola mata, kelaianan pada mata, untuk hidung apakah ada pernafasan cuping hidung, ada tidaknya sekret atau polip, dan keadaan tulang hidung dan septum nasi. Pada telinga periksa bentuk ukuran dang ketegangan, keadaan lubang telinga ada atau tidaknya penumpukan serumen, kemudian ketajaman pendengaran. Pada mulut dan faring periksa keaadaan bibir, gusi, lidah, palatum dan orofaring. Pada leher 7 periksa posisi trakhea, kelenjar tiroid, suara, kelenjar lymphe apa kah ada pembesaran, ada tidaknya bendungan vena jugularis, dan denyut nadi karotis. Pemeriksaan thoraksdadatulang punggung yang meliputi pmeriksaan paru : inspeksi bentuk thorak, penggunaan otot bantu nafas, palpasi taktil premitus, perkusi thoraks, ayuskultasi bunyi nafas, suara ucapan, dan suara nafas tambahan. Pemeriksaan jantung : perkusi basic jantung pada ics II linesternal kiri dan kanan, pinggang jantung pada ics IV linesternal kanan, dan apeks jantung pada ics V linesternal kiri midclavikula, auskultasi bunyi jantung satu, bunyi jantung dua dan bunyi jantung tambahan, ada tidaknya bising murmur, dan frekuensi denyut jantung. Pemeriksaan abdomen yang meliputi inspeksi bentuk abdomen, ada atau tidaknya benjolanmasa, bayangan pembuluh darah, auskultasi bising usus, palpasi nyeri tekan, masa, hepar, lien dan titik Mc.Berney, perkusi suara abdomen, dan lakukan pemeriksaan ascites. Pemeriksaan muskuloskeletal antara lain periksa kesimetrisan otot, odema, kekuatan otot, dan ada kah kelainan pada punggung dan ekstermitas. Pemeriksaan Integumen : periksa kebersihan kulit, kehangatan, warna, turgor, tekstur dan kelembaban serta adanya kelainan atau lesi. Pemeriksaan neurologis, pemeriksaan sistem neurologis antara lain fungsi cerebral, status mental : orientasi, daya ingat dan bahasa, tingkat kesadaran Eye, Motorik, Verbal : dengan menggunakan Gaslow Coma Scale GCS, kemampuan bicara dan fungsi kranial yaitu : Nervus I olfaktorius : suruh anak menutup mata dan menutup salah satu lubang hidung, mengidentifikasi dengan benar bau yang berbeda misalnya jeruk dan kapas alkohol, Nervus II optikus : periksa 8 ketajaman pengelihatan anak, persepsi terhadap cahaya dan warna, periksa diskus optikus, pengelihatan perifer, Nervus III Okulomotorius : Periksa ukuran dan reaksi pupil, periksa kelopak mata terhadap posisi jika terbuka, suruh anak mengikuti cahaya, Nervus IV Troklearis : Suruh anak menggerakkan mata kearah bawah dan kearah dalam, Nervus V trigemenus : Lakukan palpasi pada pelipis dan rahang ketika anak merapatkan giginya dengan kuat, kaji terhadap kesimetrisan dan kekuatan, tentukan apakah anak dapat merasakan sentuhan di ats pipi bayi muda menoleh bila area dekat pipi disentuh, dekati dari samping, sentuh bagian mata yang berwarna dengan lembut dengan sepotong kapas untuk menguji refleks berkedip dan refleks kornea, Nervus VI Abdusen : kaji kemampuan anak untuk menggerakkan mata secara lateral, Nervus VIII Fasialis : Uji kemampuan anak untuk mengidentifikasiLarutan manis gula, Asam jus lemon, atau hambar kuinin pada lidah anterior. Kaji fungsi motorik dengan meminta anak yang lebih besar untuk tersenyum, menggembungkan pipi, atau memperlihatkan gigi, amati bayi ketika senyum dan menangis, Nervus VIII akustikus : Uji pendengaran anak, Nervus IX glosofharingeus : Uji kemampuan anak untuk mengidentifikasi rasa larutan pada lidah posterior, Nervus X vagus : Kaji anak terhadap suara parau dan kemampuan menelan, sentuhkan spatel lidah ke posterior faring untuk menentukan apakah refleks muntah ada saraf cranial IX dan X mempengaruhi respon ini, jangan menstimulasi refleks muntah jika terdapat kecurigaan epiglotitis, periksa apakah ovula pada posisi tengah, Nervus XI aksesorius : Suruh anak memutar kepala kesamping dengan melawan tahanan, minta anak untuk mengangkat bahu ketika bahunya ditekan 9 kebawah, Nervus XII hipoglosus : Minta anak untuk mengeluarkan lidahnya. periksa lidah terhadap deviasi garis tengah, amati lidah bayi terhadap deviasi lateral ketika anak menangis dan tertawa.dengarkan kemampuan anak untuk mengucapkan “r”. letakkan spatel lidah di sisi lidah anak dan minta anak untuk menjauhkannya, kaji kekuatannya. Kemudian pemeriksaan fungsi motorik : massa otot, tonus otot, dan kekuatan otot, fungsi sensorik : respon terhadap suhu, nyeri dan getaran dan fungsi cerebrum : kemampuan koordinasi dan keseimbangan. 2.1.1.7 Pemeriksaan diagnostik Hitung darah lengkap : menunjukkan normositik, anemia normositik Hemoglobin : dapat kurang dari 10 g100 ml, Retikulosit : jumlahnya biasanya rendah, Jumlah trombosit : mungkin sangat rendah 50.000mm akibat zat kemoterapi dan SDP : mungkin lebih dari 50.000cm dengan peningkatan SDP imatur “menyimpang ke kiri” mungkin ada sel blast leukemia

2.1.2 Diagnosa Keperawatan