Definisi Mual dan Muntah

2.2 Mual dan Muntah pada Kemoterapi

2.3.1 Definisi Mual dan Muntah

Mual dan muntah sering terjadi bersama-sama dalam satu waktu, tetapi bisa menjadi 2 masalah yang berbeda American Cancer Society, 2014. Hal ini juga di jelaskan oleh, Glare, dkk, 2011 bahwa muntah biasanya, tetapi tidak selalu disebabkan oleh proses mual. Mual nausea di definisikan sebagai sebuah sensai yang tidak enak di sekitar esofagus, diatas areagastrik lambung, atau perut, dan biasa dideskripsikan sebagai perasaan “sakit perut”. Tekanan yang kuat pada dada dan abdomen, suhu tubuh yang meningkat, bisa disertai pusing, keringat dingin, pucat, akral dingin, hipersaliva, hilang tonus gaster, kontraksi duodenum, dan refluk isi intestinal ke dalam gaster sering menyertai mual meskipun tidak selalu disertai muntah. Sedangkan muntah vomiting adalah kejadian yang terkoordinasi namun tidak dibawah kontrol dari aktivitas gastrointestinal dan gerakan respiratori inspirasi dalam. Peningkatan dari tekanan intra abdominal, penutupan glotis dan palatum akan naik, terjadi kontraksi dari pylorus dan relaksasi fundus, sfingter cardia dan esofagus sehingga terjadi eksplusi yang kuat dari isi lambung Garret, dkk., 2003 dalam Lua Zakaria, 2010 ; Glare, dkk., 2011. Mual dan muntah adalah 2 masalah efek samping kemoterapi yang paling sering di keluhkan oleh pasien kanker Otto, 2005. Menurut Smeltzer dan Bare 2002, mual dan muntah adalah efek samping yang lebih sering terjadi pada kemoterapi dan dapat menetap hingga setelah 24 jam setelah pemberian obat kemoterapi. Firmansyah 2010 menyatakan bahwa 70-80 pasien kemoterapi mengalami mual dan muntah . sebanyak 80 dari pasien yang menerima 23 kemoterapi berbasis Siklofofamid dan Anthracycline akan mengalami beberapa derajat mual dan muntah Bourdeanu, dkk., 2012. Sedangkan menurut American Cancer Society 2013, dosis tinggi IV intravena Cisplatin dan Cyclophosphamide dapat menyebabkan mual dan muntah pada 90 pasien, namun di sisi lain, Bleomysin atau Vincristin dapat menyebabkan mual dan muntah pada 10 pasien.

2.3.2 Patofisiologi Chemotherapy induced Nausea and Vomiting CINV