LOKASI PENELITIAN ANALISIS FOURIER TRANSMITTER INFRA RED FTIR

26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

3.2 BAHAN DAN PERALATAN

3.2.1 BAHAN-BAHAN

Adapun Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini: 1. Pati kentang digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradable. 2. Asam asetat glasial CH 3 COOH digunakan sebagai pelarut. 3. Natrium hidroksida NaOH digunakan sebagai penstabil pH. 4. Air H 2 O digunakan sebagai pelarut. 5. Gliserol C 3 H 5 OH 3 digunakan sebagai plasticizer pemplastis. 6. Kitosan digunakan sebagai pengikar air dalam larutan agar film plastik yang dihasilkan tidak mudah hancur.

3.2.2 PERALATAN

Adapun peralatan yang digunakan pada penelitian ini: 1. Parutan penghalus kentang 2. Penyaring 3. Ayakan mesh 4. Gelas ukur 5. Oven 6. Pengaduk spatula 7. Corong 8. Beaker glass 9. Magnetic stirrer hotplate 10. Indikator universal atau kertas lakmus 11. Neraca elektrik Universitas Sumatera Utara 27 12. Cetakan akrilik 13. Fourier Transform Infra-Red FTIR SHIMADZU IR-PRESTIGE 21

3.3 TAHAPAN PENELITIAN

3.3.1 PEMBUATAN PATI KENTANG

[32] Adapun Pembuatan Pati Kentang adalah sebagai berikut: 1. 100 gram kentang diparut dan dihalukan. Kentang tidak perlu dikupas kulitnya tetapi harus bersih 2. Kentang yang sudah dihalukan ditambahkan air sebanyak 100 ml kemudian disaring. 3. Kemudian tambahkan air untuk perendaman pati kentang. Biarkan 5 menit agar pati mengendap ke bawah. 4. Setelah mengendap, buang airnya sehingga meninggalkan pati.

3.3.2 PEMBUATAN FILM PLASTIK

[32] Adapun pembuatan filmplastik adalah sebagai berikut: 1. Masukkan air sebanyak 100 ml ke dalam beaker glass dan tambahkan pati kentang sebanyak 20 gram dengan ukuran partikel 0 mesh, asam asetat 3 ml dan gliserol 0 ml. 2. Campuran larutan pati kentang dipanaskan 1 jam pada temperature 72-74 o C dengan menggunakan magnetic stirrer hotplate hingga mengental atau terbentuk gelatin. 3. Masukkan kertas lakmus untuk mengukur pH. Tambahkan larutan NaOH 0,1 M sampai pH larutan netral. 4. Setelah terbentuk gelatin tambahkan kitosan 1 sebanyak 100 ml kedalam larutan pati kentang. 5. Larutan dituang ke dalam cetakan aklrilik untuk proses pencetakan. 6. Didiamkan selama 2x24 jam di ruangan bertemperatur normal. 7. Ulangi untuk variabel lain. Universitas Sumatera Utara 28

3.4 FLOWCHART PROSEDUR PENELITIAN

3.4.1 PEMBUATAN PATI KENTANG

Adapun flowchart pembuatan pati kentang adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flowchart Pembuatan Pati Kentang [32] Universitas Sumatera Utara 29

3.4.2 PEMBUATAN FILM

PLASTIK Adapun Pembuatan Film Plastik adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 30 Gambar 3.2 Flowchart Pembuatan Film Plastik [32]

3.5 PENGUJIAN SAMPEL

Pengujian yang dilaksanakan adalah :

3.5.1 ANALISIS FOURIER TRANSFORM INFRA RED FT-IR

Sampel yang dianalisis yaitu berupa tepung pati kentang, film plastik menggunakan gliserol, dan film plastik yang tidak menggunakan gliserol untuk melihat apakah ada terbentuk atau tidak terbentuknya gugus baru. Analisa FT-IR dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

3.5.2 PENGUJIAN KEKUATAN TARIK TENSILE STRENGTH

Sampel yang akan diuji terlebih dahulu dikondisikan dalam ruang dengan suhu kelembaban relatif standar 23±2 o C selama 24 jam. Sampel akan diuji dipotong sesuai standar. Disiapkan sebanyak 7 lembar sampel dan di hitung rata- Universitas Sumatera Utara 31 ratanya. Pengujian dilakukan dengan cara kedua ujung dijepit pada mesin penguji tensile. Selanjutnya dicatat panjang awal dan ujung tints pencatat diletakkan pada posisi 0 pda grafik. Knob start dinyalakan dan alat akan menarik sampel yang putus dan dicatat gaya kuat tarik F dan panjang setelah putus. Selanjutnya dilakukan pengujian lembar berikutnya [30]. Uji kekuatan tarik di hitung dengan cara sebagai berikut [30] :

3.5.3 PENGUJIAN AIR YANG DISERAP WATER UPTAKE

Berat awal sampel yang akan diuji dtimbang Wo. Lalu isi suatu wadah botol gelas mangkok dengan air aquades. Letakkan sampel plastik ke dalam wadah tersebut. Setelah 10 detik angkat dari dalam wadah berisi aquades, timbang berat sampel W yang telah direndam dalam wadah. Rendam kembali sampel ke dalam wadah tersebut, angkat tiap 10 detik, timbang berat sampel. Lakukan hal yang sama hingga diperoleh berat akhir sampel yang konstan. Air yang diserap oleh sampel dihitung melalui persamaan [31] : ketahanan air Berat sampel W Berat sampel awal Wo Berat sampel awal Wo x

3.5.4 ANALISIS SCANNING ELECTRON MICROSCOPY SEM

Analisis ini digunakan sebagai data pendukung dalam pengujian kekuatan tarik, hasil uji analisa SEM dapat memberikan informasi tentang bentuk dan perubahan dari suatu bahan yang diuji dimana prinsipnya perubahan patahan, lekukan dan perubahan struktur dari bahan yang mengalami perubahan energi [32]. Universitas Sumatera Utara 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 ANALISIS FOURIER TRANSMITTER INFRA RED FTIR

Analisis spektra infra merah IR dilakukan dengan menggunakan fourier transmitter infra red FTIR Shimadzu. Pengamatan spektra IR digunakan untuk mengetahui gugus-gugus fungsi yang terkandung didalam suatu bahan. Pengamatan ini didasarkan pada pengamatan dari panjang gelombang puncak-puncak karakteristik dari suatu sampel. Panjang gelombang puncak-puncak tersebut menunjukkan adanya gugus-gugus tertentu yang ada pada sampel, karena masing- masing gugus fungsi memiliki puncak karakteristik yang spesifik untuk gugus fungsi tertentu. Analisis FTIR ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gugus –OH pada pati kentang dan juga gugus –OH setelah pati kentang menjadi film plastik baik dengan penambahan gliserol ataupun tanpa gliserol. Pati kentang mengandung beberapa gugus fungsi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 dan 4.2 dimana pati kentang terdiri dari amilosa dan amilopektin, diantaranya adalah O-H, C=C, dan C-H [31]. Gambar 4.1 Struktur Amilosa Universitas Sumatera Utara 33 Gambar 4.2 Struktur Amilopektin Untuk mengidentifikasi gugus tersebbut dapat dilakukan analisis FTIR, Gambar 4.5 dibawah ini merupakan hasil analisis FTIR untuk pati kentang, film plastik pati kentang tanpa gliserol dan film plastik pati kentang dengan gliserol : 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Panjang Gelombang cm -1 Tran smi tasi Pati Kentang Pati Kentang Tanpa Gliserol Pati Kentang Dengan Gliserol Gambar 4.3 Hasil Analisis FTIR -OH -OH C=C C-H Universitas Sumatera Utara 34 Tabel 4.1 menunjukkan hasil pembacaan analisis FTIR untuk pati kentang, film plastik pati kentang tanpa gliserol, dan film plastik pati kentang dengan gliserol. Tabel 4.1 Hasil Pembacaan Analisis FT-IR [32] Panjang Gelombang cm -1 Regang Pati Kentang cm -1 Film Plastik Pati KentangTanpa Gliserol cm -1 Film Plastik Pati Kentang Dengan Gliserol cm -1 3500-3200 O – H alkohol - - 3541,31 3300-2500 O – H karboksil 3579,88 2978,09 2970,38 1680-1600 C = C alifatik 1635,64 1697,36 1697,36 1650-1430 C = C aromatik - - 1589,34-1481,33 3100-3000 C – H alkena - - - 3000-2850 C – H alkana 2823,79 2877,79 2870,08 Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa terdeteksinya gugus –OH pada bilangan 2978,09cm -1 menunjukkan potensi interaksi antara gugus –OH yang ada pada pati kentang dengan bahan pendukung pembuatan film plastik pati kentang tanpa gliserol dengan gugus –OH pada pati kentang yang terdeteksi pada bilangan 3579,88 cm- 1 . Dari hasil analisis untuk film plastik pati kentang tanpa gliserol memiliki identifikasi pembacaan gugus yang sama dengan pati kentang, tidak ada gugus baru yang terdeteksi setelah penambahan bahan pendukung pembuatan film plastik pati kentang tanpa gliserol. Beberapa gugus fungsi yang terdeteksi pada film plastik pati kentang tanpa gliserol adalah C=Califatik pada bilangan 1697,36 cm -1 dan C-Halkana pada bilangan 2877,79 cm -1 . Sedangkan pada film plastik pati kentang terjadi interaksi gugus –OH pada bilangan 2970,38 cm -1 dan terbentuk –OHaromatik karena adanya interaksi antara pati kentang serta bahan pendukung pembuatan film plastik dengan gliserol yaitu pada bilangan 3541,31 cm -1 . Beberapa gugus fungsi yang terdapat pada film plastik pati kentang dengan gliserol adalah C=C alifatik pada bilangan 1697,36 cm -1 , C=Caromatik pada bilangan 1589,34-1481,33 cm -1 , C- Halkena pada bilangan 2870,08 cm -1 , dan C-Halkana pada bilangan 2391,73 cm -1 . Universitas Sumatera Utara 35

4.2 PENGARUH UKURAN PARTIKEL DAN VARIASI VOLUME GLISEROL PADA FILM BIOPLASTIK DARI PATI KENTANG