17 Gliserol berbetuk cairan pada suhu kamar, memiliki sifat karakteristik dan sifat
kimia berikut: Tabel 2.3 Sifat Fisika Gliserol [23]
Sifat Nilai
Tampilan fisik Cair
Kemurnian 95-99,5 Titik lebur
18 C
Titik didih 290
C pada 1013 hPa Densitas relative
1,26 pada 20 C
Tekanan uap 0,000106 hPa pada 25
C dan 0,0033 hPa pada 50
C Koefisien partisi
n-oktanol-air Log Kow-1,76
Kelarutan dalam air Bercampur
Konstanta disosiasi 0,07 E 13
Titik nyala 160
C Autoflammabilitas 393
C Viskositas
1410 mPa s pada 20 C
Tegangan permukaan 63,4 Mnm pada 20
C
2.6 KITIN DAN KITOSAN
Kitin, poly
β-14-N-acetyl-D-glucosamine adalah polisakarida alam yang sangat penting, diidentifikasi pertama kali pada tahun 1884.
Biopolimer ini disintesis dari beberapa organisme makhluk hidup. Mengingat banyaknya jumlah kitin yang diproduksi tiap tahunnya di dunia,
kitin adalah polimer yang berlimpah di alam. Kitin terbentuk di alam dengan pembentukan kristal mikrofibril dari struktur komponen pada
exoskeleton artropoda atau pada dinding sel dari ragi.
Universitas Sumatera Utara
18 Gambar 1. Struktur kimia pengulangan unit dari a kitin, poly
β-N-acetyl-D- glucosamine dan b kitosan polyD-glucosamine. c Stuktur sebagian kitosan
acetylates, sebuah kopolimer yang dikarakterisasi dengan beberapa derajat dari asetilasi DA [24].
Kitin memiliki kadar racun yang terurai secara rendah dan inert pada saluran pencernaan. Kitin telah digunakan untuk persiapan afinitas kromatografi kolom
untuk mengisolasi lektin dan menentukan strukturnya. Kitin secara luas digunakan untuk imobilisasi enzim dari seluruh sel [24].
Kitosan adalah polisakarida linear. Polisakarida struktur karbohidrat polimer, yang terbentuk dari pengulangan unit tiap mono- ataupun di- sakarida yang
tergabung bersama dengan ikatan glikosidik. Kitosan adalah produk komersial dari kitin yang diasetilasi penghapusan gugus asetil. Kitosan adalah polisakarida kedua
yang sangat berlimpah di alam setelah selulosa. Biopolimer ini kebanyakan tersedia dari limbah produk pada industri kerang-kerangan. Kitosan juga dapat terbentuk dari
komponen kitin dari fungsi dinding sel. Kitosan kering tidak mempunyai titik lebur. Bila Kitosan disimpan dalam
jangka waktu yang relatif lama pada suhu sekitar 100
o
F maka sifat kelarutannya dan viskositasnya akan berubah. Bila kitosan disimpan lama dalam keadaan terbuka
terjadi kontak dengan udara maka akan terjadi dekomposisi, warnanya menjadi kekuningan dan viskositas larutan menjadi berkurang. Hal ini dapat digambarkan
seperti kapas atau kertas yang tidak stabil terhadap udara, panas dan sebagainya. Kitosan dapat dimanfaatkan di berbagai bidang biokimia, obat-obatan atau
farmakologi, pangan dan gizi, pertanian, mikrobiologi, penanganan air limbah,
Universitas Sumatera Utara
19 industri-industri kertas, tekstil membran atau film, kosmetik dan lain sebagainya
[25]. Kitosan dibebankan positif dan mudah mengikat permukaan beban negatif.
Sifat ini yang membuat kitosan sebagai material bioadesif. Sifat lain dari kitosan adalah biodegradable, biokompatibel dan polimer tidak beracun, membuatnya
menjadi komponen yang bernilai pada film kemasan alam. Kitosan dapat larut di larutan asam encer di bawah pH 6,0. Ini dikarenakan
kitosan dapat dianggap sebuah dasar yang kuat seperti memiliki gugus amino primer dengan pKa yang bernilai 6,3.
Selain itu, gabungan pati-kitosan membentuk sifat film yang baik, dimana berhubungan dengan inter- dan intramolekular ikatan hidrogen yang terbentuk antara
gugus amino dan gugus hidroksil pada ikatan tulang punggung dua komponen. Sifat mekanik, sifat penahan air, dan kemampuan dari bidegradasi campuran film yang
dibuat dengan rasio dari pati dan kentang [26]. Tabel 2.4 Sifat Fisika Kitosan [27]
Spesifikasi Penampilan
Putih atau kuning Bau Tidak
berbau Kelembaban
Max. 12 De-asetilasi
Min. 70 Viskositas
Max. 50 cps Transparansi
Min. 30 cm pH dispersi 5
6,5-7,5 Ukuran partikel
20-30 mesh Kelarutan
Min. 99 , dalam HCl 6
2.7 GELATINISASI PATI