35
4.2 PENGARUH UKURAN PARTIKEL DAN VARIASI VOLUME GLISEROL PADA FILM BIOPLASTIK DARI PATI KENTANG
TERHADAP KEKUATAN TARIK TENSILE STRENGTH
Gambar 4.4 Pengaruh Ukuran Partikel dan Variasi Volume Gliserol Pati Kentang pada Film Bioplastik Pati Kentang Terhadap Kekuatan Tarik
Gambar 4.4 menunjukkan dengan bertambahnya volume gliserol maka kekuatan tarik tensile strength pada film plastik tersebut semakin menurun dapat
dilihat dari hasil yang ditunjukkan pada grafik. Nilai tensile strength akan menurun seiring dengan bertambahnya volume gliserol. Dimana pada pati kentang dengan
variabel tetap sebanyak 20 gr dengan variasi volume gliserol 0 ml, 1ml, 2 ml, dan 3 ml dan variasi ukuran pati 0 mesh dengan nilai kekuatan tariknya 29,459 MPa,
19,525 MPa, 10,634 MPa, dan 6,137 MPa. Begitu juga dengan ukuran pati 40 mesh dengan nilai kekuatan tariknya 5,480 MPa, 4,925 MPa,4,502 MPa, 3,622 MPa dan
ukuran pati 60 mesh dengan nilai kekuatan tarik 4,239 MPa, 3,954 MPa, 3,401 MPa, 2,676 MPa. Kekuatan tarik maksimum film plastik diperoleh pada saat volume
gliserol 0 ml dengan ukuran pati 0 mesh yaitu dengan nilai kekuatan tarik 29,459 MPa. Sedangkan kekuatan tarik minimum berada padaukuran pati 60 mesh dan
volume gliserol 3 ml yaitu sebesar 2,676 MPa.
0.00 10.00
20.00 30.00
1 2
3
Kekuatan T a
rik MPa
Volume Gliserol ml
tanpa ayakan
lolos ayakan 40 mesh
lolos ayakan 60 mesh
Universitas Sumatera Utara
36 Penambahan gliserol pada film plastik akan menurunkan tegangan antar
molekul yang menyusun matrik film plastik. Sehingga film plastik akan semakin lemah terhadap perlakuan mekanis yang tinggi.
Hal ini dikarenakan dengan penambahan volume gliserol akan menurunkan kemampuan dirspersi dari padatan sehingga menghasilkan sifat fisik yang lemah
terhadap film bioplastik. Penambahan gliserol menyebabkan penurunan gaya tarik antar molekul sehingga menyebabkan ketahanan terhadap perlakuan mekanis film
bioplastik tersebut akan semakin menurun. Plasticizer merupakan bahan tambahan pada pembuatan film dari polimer.
Plasticizer akan mengurangi gaya intermolekul yang dapat menyebabkan peningkatan ruang molekul dan mobilitas dari biopolimer. Grup polar -OH di
sekitar rantai plasticizer menyebabkan pengembangan ikatan hidrogen polimer- plastik yang menggantikan interaksi polimer-polimer pada film biopolimer.
Peningkatan konsentrasi gliserol akan menghasilkan pengurangan interaksi intermolekul sehingga pergerakan dari rantai molekul akan turun [34].
Sedangkan pengaruh ukuran pati terhadap tensile strength adalah semakin besar ukuran partikel pati, semakin sulit bahan bercampur karena butirannya tidak
menyebar secara merata. Penyebaran kurang merata ini disebabkan oleh kecilnya luas permukaan granula pati, sehingga pada saat proses gelatinisasi, pati tersebut
tidak sanggup mengalami pembengkakan secara maksimal, akibatnya bahan menjadi elastis, sehingga menurunkan tensile strength bahan tersebut [35].
Universitas Sumatera Utara
37
4.3. PENGARUH UKURAN PARTIKEL DAN VARIASI VOLUME GLISEROL PADA FILM BIOPLASTIK DARI PATI KENTANG