PLASTICIZER PEMPLASTIS GLISEROL TINJAUAN PUSTAKA

14

2.4 PLASTICIZER PEMPLASTIS

Plasticizer Pemplastis adalah zat organik yang memiliki volatilitas rendah yang dapat ditambahkan ke senyawa plastik untuk meningkatkan fleksibilitas, perpanjangan, dan proses stabilitas plastik [20]. Pembuatan film plastik memerlukan campuran bahan aditif untuk mendapatkan sifat mekanis yang lunak, liat, dan kuat. Untuk itu perlu ditambahkan suatu zat cair atau padat yang dapat meningkatkan sifat plastisitasnya. Proses ini dikenal dengan plastisasi, sedang zat yang ditambahkan disebut pemlastis. Disamping itu pemlastis dapat pula meningkatkan elastisitas bahan, membuat lebih tahan beku dan menurunkan suhu alir, sehingga pemlastis kadang-kadang disebut juga dengan antibeku. Jelaslah bahwa plastisasi akan mempengaruhi semua sifat fisik dan mekanisme film seperti kekuatan tarik, elastisitas kekerasan, sifat listrik, dan suhu alir dan suhu transisi kaca Dalam pembuatan bioplastik, gliserol mempunyai peranan yang cukup penting. Gliserol merupakan salah satu agen pemlastis yang sering digunakan. Hal ini karena gliserol merupakan bahan yang murah, sumbernya mudah diperoleh, dapat diperbaharui, dan juga ramah lingkungan karena mudah terdegradasi oleh alam [21].

2.5 GLISEROL

Gliserol merupakan alkohol trihidrat C 3 H 5 OH 3 , yang lebih tepatnya dinamai1,2,3-propanatriol. CH 2 OHCHOHCH 2 OH adalah sebuah alkohol trihidrat berupa cairan higroskopis, kental, bening dengan rasa manis pada suhu kamar diatas titik lelehnya. Kegunaan gliserol sangat banyak, terutama adalah sebagai resin sintetis, getah ester, obat-obatan, kosmetika dan lemak. Gliserol terdapat di alam dalam bentuk kombinasi gliserida dalam semua lemak hewani dan minyak nabati, dan didapatkan sebagai produk samping minyak dalam produksi asam minyak. Gliserol di alam jarang ditemukan dalam bentuk bebas dalam lemak, tetapi biasanya sebagai trigliserida yang berkombinasi dengan asam minyak seperti stearat, oleat, palmitat dan laurat dan merupakan campuran atau kombinasi gliserida dari berbagai asam minyak. Beberapa minyak nabati seperti minyak kelapa, inti sawit, kapas, kedelai, dan zaitun mampu menghasilkan gliserol dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan lemak hewani seperti lemak Universitas Sumatera Utara 15 babi. Gliserol terdapat di alam sebagai trigliserida dalam sel-sel tumbuhan dan hewan berupa lipida seperti lesitin dan sepalin. Lemak komplek ini berbeda dari lemak biasa, dimana kandungannya cukup variatif seperti asam fosfat dalam residu asam lemak. Gliserol dapat diproduksi melalui beberapa metode proses. Beberapa jenis proses untuk menghasilkan gliserol dengan kemurnian tinggi yang umum digunakan dalam dunia industri adalah: 1. Saponifikasi minyak dengan soda kaustik, proses ini menghasilkan spent soap lyes SSL yang mengandung 10-25 gliserol. 2. Proses hidrolisa atau fat splitting, ada 4 metode pemisahan splitting minyak yang diketahui yaitu proses twitchell, proses batch autoclave, proses kontinyu, proses enzimatis. Reaksi hidrolisa tersebut adalah sebagai berikut: 3. Transesterifikasi minyak dengan methanol, reaksi transesterifikasi merupakan reaksi yang menggantikan alcohol dari ester dengan gugus alkohol lainnya, seperti proses hidrolisa, hanya saja pada proses ini digunakan alkohol sebagai pengganti fungsi air. 4. Proses klorinasi propilena, proses ini dimulai dengan mereaksikan propilena, senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan 3 unsur karbon dan 1 ikatan rangkap, dengan gas Cl 2 pada suhu tinggi sekitar 500 o C sehingga terjadi pengikatan ion Cl - oleh senyawa propilena, dan dihasilkan produk yang disebut alkyl klorida. Berikut adalah beberapa kegunaan gliserol dalam berbagai aplikasi:  Adhesive: digunakan untuk bahan pemlastikan dan penetrasi.  Pertanian: digunakan dalam penyemprotan hama, pencelupan, dan pencucian.  Zat anti-beku: memiliki sifat titik beku rendah dan kompatibilitas yang luar biasa. Universitas Sumatera Utara 16  Pembersih dan pewarna: digunakan secara luas untuk pembersih dan pewarnaan rumah tangga dan perdagangan otomotif.  Pencegahan korosi: digunakan dalam karet dan resin untuk pelapisan permukaan logam.  Kosmetik: digunakan sebagai bahan perawatan tubuh, humectant, pelicin dan pelarut.  Krim gigi: hingga kurang lebih 50 dari krim gigi tipikal, digunakan sebagai humectants untuk meyakinkan adanya dispers yang baik.  Bahan peledak sebagian besar digunakan dalam industrI bahan peledak berbasis nitrogliserin.  Makanan dan minuman: sebagai pelarut, pengemulsi, pencegah kebekuan dan pembungkusan, digunakan dalam wine dan permen karet.  Kulit; digunakan dalam penyamakan dan tahap penyelesaian.  Pemrosesan logam. Sangat luas digunakan untuk pickling, quenching, stripping electroplating, galvanizing dan soldering.  Kertas: sebagai humectants, plasticizer, bahan pelunak dan bahan kertas anti-lemak.  Obat-obatan: digunakan untuk persiapan antibiotik dan kapsul.  Fotografi: sebagai bahan pembasah dan pemlastisan.  Resin: meliputi ester gums, resin asam phtalat dan asam maleat, poliuretan, dan epoksi.  Tekstil: memfasilitasi pencetakan dan pewarnaan, digunakan untuk pengolahan kain agar tahan air dan tahan api [22]. Gliserol umumnya digunakan sebagai material plastisasi dalam proses pembuatan plastik yang bersifat degradable. Material plastisasi umumnya merupakan molekul kecil yang larut dalam struktur amorf diantara molekul-molekul polimer yang lebih besar. Material plastisasi memacu proses pencetakkan, dan meningkatkan fleksibilitas produk. Diperlukan pencampuran sempurna untuk mempengaruhi distribusi homogen [21] Universitas Sumatera Utara 17 Gliserol berbetuk cairan pada suhu kamar, memiliki sifat karakteristik dan sifat kimia berikut: Tabel 2.3 Sifat Fisika Gliserol [23] Sifat Nilai Tampilan fisik Cair Kemurnian 95-99,5 Titik lebur 18 C Titik didih 290 C pada 1013 hPa Densitas relative 1,26 pada 20 C Tekanan uap 0,000106 hPa pada 25 C dan 0,0033 hPa pada 50 C Koefisien partisi n-oktanol-air Log Kow-1,76 Kelarutan dalam air Bercampur Konstanta disosiasi 0,07 E 13 Titik nyala 160 C Autoflammabilitas 393 C Viskositas 1410 mPa s pada 20 C Tegangan permukaan 63,4 Mnm pada 20 C

2.6 KITIN DAN KITOSAN