Penetapan Strategi Bisnis pada PT. Pabrik Es Siantar, Pematangsiantar

(1)

PENETAPAN STRATEGI BISNIS PADA PT. PABRIK ES SIANTAR , PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh :

110907094

VOVI NOVITA PAKPAHAN

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:

Nama : Vovi Novita Pakpahan

NIM : 110907094

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Penetapan Strategi Bisnis pada PT. Pabrik Es Siantar, Pematangsiantar

Medan, Mei 2015

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Drs. Posma Lumban Raja, M.Si

NIP: 195908161986011001 Prof. Dr. Marlon Sihombing,M.A

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

NIP: 196805251992031002 Prof.Dr.Badaruddin,M.Si


(3)

i

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Penetapan Strategi Bisnis pada PT. Pabrik Es Siantar,Pematangsiantar” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 13 Mei 2015

Yang Membuat Pernyataan

VOVI NOVITA PAKPAHAN


(4)

ii

PENETAPAN STRATEGI BISNIS PADA PT.PABRIK ES SIANTAR, PEMATANGSIANTAR

Vovi Novita Pakpahan

Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis strategi yang digunakan oleh PT. Pabrik Es Siantar serta menganalisis lingkungan internal terkait kekuatan dan kelemahan dan lingkungan eksternal terkait peluang dan ancaman untuk mengetahui strategi yang tepat dan cara penerapannya pada PT. Pabrik Es Siantar dalam menghadapi persaingan.

Jenis strategi yang diterapkan PT. Pabrik Es Siantar tergolong dalam strategi bertahan. Tahap input pada strategi bisnis meliputi matriks EFE, IFE dan CPM. Total nilai pada matriks EFE 3,4 sedangkan matriks IFE 3,65. Dari hasil CPM, nilai indikator persaingannya adalah sebagai berikut : PT. Pabrik Es Siantar (3,45), Coca Cola (3,7) dan Teh Botol Sosro (3,5). Tahap pencocokan menggunakan matriks SWOT dan matriks IE. Hasil SWOT menunjukkan bahwa PT. Pabrik Es Siantar berada di kuadran I yang merupakan perusahaan mendukung strategi agresif. Dari matriks IE, posisi PT. Pabrik Es Siantar berada di kuadran I yang disebut strategi pertumbuhan dan membangun. Tahap keputusan menggunakan matriks QSP dan diperoleh total nilai daya tarik paling tinggi adalah strategi penetrasi pasar dengan nilai 6,6. Strategi yang tepat untuk PT. Pabrik Es Siantar adalah menerapkan srategi penetrasi pasar. Strategi usulan tersebut dapat diterapkan dengan membina hubungan yang baik dengan pembeli serta meningkatkan pemasaran.


(5)

iii

DETERMINATION OF BUSINESS STRATEGY AT PT.PABRIK ES SIANTAR, PEMATANGSIANTAR

Vovi Novita Pakpahan

Business Administration Science, Faculty of Social and Politics University of Sumatera Utara

ABSTRACT

This research aims to identify the types of strategies used dan analyze the internal environment PT. Pabrik Es Siantar related strenghts and weaknesses and the external environment related opportunities and threats to determine the right strategy and the way it is applied in PT. Pabrik Es Siantar in the face of competition.

The type of strategy adopted PT. Pabrik Es Siantar classified as a defensive strategy. The input stage of business strategy include matrix EFE,IFE and CPM. The total value of the matrix EFE 3,4 while the matrix IFE 3,65. From the result of the CPM, the value of the competition indicator are as follows: PT. Pabrik Es Siantar 3,45, Coca cola 3,7 and Teh Botol Sosro 3,5.The matching stage using SWOT matrix and IE Matrix. SWOT matrix results demonstrate that PT. Pabrik Es Siantar is in quadrant I which is the company supports an aggressive strategy.The result of IE matrix, PT. Pabrik Es Siantar position is in quadrant 1 are called growth and build strategy. Phase decisions using QSP matrix and the highest total attractive score is market penetration strategy which score is 6,6. The right strategy for PT. Pabrik Es Siantar is implementing market penetration strategy.The proposed strategy can be applied to foster good relationships with buyers and increase the marketing.


(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan, dan penulis menyadari skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa doa dan dukungan dari berbagai pihak serta berkat kesehatan dan ilmu pengetahuan yang penulis peroleh dari Tuhan Yesus Kristus. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sebagai suatu karya ilmiah, hal ini disebabkan oleh faktor keterbatasan penulis sebagai manusia yang masih berada dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan partisipasi aktifdari semua pihak berupa saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Marlon Sihombing,M.A selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, M.SP selaku sekretaris jurusan sekaligus dosen penasehat akademik Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU. 4. Bapak Drs. Posma Lumban Raja, M,Si selaku dosen pembimbing dalam

penyusunan skripsi ini juga sebagai dosen pembimbing pada pelaksaaan magang. Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk ilmu, nasihat,


(7)

v

arahan, bimbingan, waktu dan pikiran yang penulis peroleh selama menjadi mahasiswi di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

5. Kak Siswati Saragih, S.Sos, M.SP sebagai administrator sekaligus dosen penulis yang telah banyak meluangkan waktu terutama masalah surat-meyurat, juga atas nasihatnya yang sangat berguna.

6. Bapak Faisal Eriza.S.Sos, M.SP selaku dosen penguji yang banyak memberikan waktu, nasihat dan masukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU yang telah banyak memberikan ilmu, nasihat dan dukungan yang penulis peroleh selama menjadi mahasiswi di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

8. Kepada Manajer serta seluruh karyawan di PT. Pabrik Es Siantar terkhusus bapak M.Matondang atas kesediaannya mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian sekaligus juga sebagai tempat magang penulis yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian dan magang ditengah-tengah kesibukan dalam menjalankan usaha dan atas kesediaannya untuk diwawancarai.

9. Teristimewa buat kedua orangtua tercinta, penyemangat sekaligus orangtua terbaik yang aku miliki. Terimakasih telah hadir dalam hidupku dan memberiku segala yang aku butuhkan baik cinta, materi, nasihat maupun bimbingan di setiap langkah hidupku dan juga atas doanya untuk penulis. Semoga Tuhan selalu melindungi setiap langkah dan aktivitas kalian, diberikan kesehatan dan umur panjang. I never say this in all my life ‘cause i feel shy and always do what i can do than talk to both of you, but i want to say ‘I love both of you”. Keep strong and thanks for everything.


(8)

vi

10.Kepada kedua Abang tercinta, bang Erik dan bang Dani dan Adikku,Winny dan seluruh keluarga besar Pakpahan/Nainggolan, terimakasih atas cinta, semangat, nasihat serta dukungan baik secara moril maupun materi. Aku mengasihimu dan mengharapkan yang terbaik bagimu dalam Yesus Kristus. Terkhusus untuk bang Erik dan bang Dani, always keep strong and i miss you be here.

11.Kepada Hermanto Simbolon, terimakasih atas waktu, nasihat, semangat, dukungan dan kebersamaan yang ada. Semoga Tuhan selalu menyertaimu. Tetap semangat dalam hidup dan berikan yang terbaik yang bisa kamu lakukan. Sukses untukmu. 12.Kepada teman seperjuangan sejak awal kuliah sampai sekarang Marta, Cahaya,

Mentari, Anna dan juga Boni. Terimakasih atas waktu yang kita jalani bersama-sama. Semoga apapun yang terjadi, kita tetap menjalin komunikasi dimanapun kita berada. Terimakasih juga untuk teman magang, Hermanto,Merry, Triwan dan Hendrik atas kebersamaannya selama sebulan. Sukses untuk kita semua.

13.Kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU khusunya angkatan 2011 kelas B (Jennifer, Debby K, Wahyu, Debby M, Kelly, Ziah, Putri,Ester,Flora dan semuanya yang tidak bisa disebut satu-satu) dan juga untuk teman-teman kelas A. Sukses untuk kita semua.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua budi baik untuk semua yang telah penulis sebutkan maupun tidak sempat penulis sebutkan. Akhir kata, penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan kepada diri pribadi penulis. Tuhan Yesus Kristus menyertai kita semua.

Medan, 13 Mei 2015


(9)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ... 5

1.3 TUJUAN PENELITIAN ... 5

1.4 MANFAAT PENELITIAN ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Deskripsi Teori ... 6

2.1.1 Defenisi Perusahaan dan Bisnis ... 6

2.1.2 Konsep Dasar Strategi ... 8

2.1.2.1 Defenisi Strategi ... 8

2.1.2.2 Tingkatan Strategi ... 9

2.1.2.3 Manajemen Strategis ... 11


(10)

viii

2.1.3.1 Perumusan Strategi ... 18

2.1.3.2 Analisis Perumusan Strategi ... 19

2.2 Penelitian Terdahulu ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Metode Penelitian ... 32

3.2 Variabel Penelitian ... 32

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.4 Informan Peneliti ... 32

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 33

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.7 Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 35

4.1.1 Sejarah PT. Pabrik Es Siantar ... 35

4.1.2 Visi dan Misi PT. Pabrik Es Siantar ... 36

4.1.3 Struktur Organisasi ... 37

4.1.3.1 Deskripsi Tugas ... 39

4.1.4 Produk ... 42

4.1.5 Penyajian Data ... 49

4.1.5.1 Gambaran Umum Responden ... 49

4.2 Analisis Strategi PT. Pabrik Es Siantar ... 74

4.2.1 Tahap Input ... 74


(11)

ix

4.2.1.2 Matriks External Factor Evaluation (EFE) ... 79

4.2.1.3 Matriks CPM ... 86

4.2.2 Tahap Pencocokan ... 89

4.2.2.1 Matriks SWOT ... 89

4.2.2.2 Matriks IE ... 102

4.2.3 Tahap Keputusan ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 108

5.1 Kesimpulan ... 108

5.2 Saran ... 109


(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks SWOT ... 24

Tabel 2.2 Matriks Internal Eksternal ... 27

Tabel 2.3 Matriks QSP ... 29

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu ... 30

Tabel 4.1 Data Penjualan Produk pada PT. Pabrik Es Siantar ... 47

Tabel 4.2 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) PT. Pabrik Es Siantar ... 74

Tabel 4.3 Matriks External Factor Evaluation (EFE) PT. Pabrik Es Siantar ... 79

Tabel 4.4 Matriks Profil Kompetitif PT. Pabrik Es Siantar ... 86

Tabel 4.5 Perumusan Strategi PT. Pabrik Es Siantar dengan Matriks SWOT ... 89

Tabel 4.6 Strategi berdasarkan Perhitungan IFE dan EFE ... 100

Tabel 4.7 Matriks Quantitative Strategies Planning PT. Pabrik Es Siantar ... 104 Tabel L6.1 Tabel Pembobotan Matriks IFE dan EFE PT. Pabrik Es Siantar ... L8 Tabel L7.1 Tabel Rating IFE dan EFE PT. Pabrik Es Siantar ... L11 Tabel L8.1 Penentuan Faktor CPM ... L13 Tabel L9.1 Perbandingan CPM L14

Tabel L10.1 Kuesioner QSPM ... L15 Tabel L.10.2 Kuesioner QSPM untuk Strategi ... L17


(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Komponen Bisnis ... 7

Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT ... 26

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Pabrik Es Siantar ... 38

Gambar 4.2 Diagram Analisis SWOT PT. Pabrik Es Siantar ... 101


(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Pertanyaan pada Manajer PT. Pabrik Es Siantar ... L1 Lampiran II Daftar Pertanyaan pada Kepala Quality Control ... L3 Lampiran III Daftar Pertanyaan pada Mandor Produksi ... L4 Lampiran IV Daftar Pertanyaan pada Karyawan ... L5 Lampiran V Daftar Pertanyaan pada Konsumen ... L6 Lampiran VI Kuesioner Pembobotan Matriks IFE dan EFE ... L7 Lampiran VII Kuesioner Rating IFE dan EFE ... L10 Lampiran VIII Kuesioner Penentuan Faktor CPM ... L13 Lampiran IX Kuesioner Perbandingan CPM ... L14 Lampiran X Kuesioner QSPM ... L15 Lampiran XI Kumpulan Gambar Penulis selama Penelitian ... L18


(15)

ii

PENETAPAN STRATEGI BISNIS PADA PT.PABRIK ES SIANTAR, PEMATANGSIANTAR

Vovi Novita Pakpahan

Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis strategi yang digunakan oleh PT. Pabrik Es Siantar serta menganalisis lingkungan internal terkait kekuatan dan kelemahan dan lingkungan eksternal terkait peluang dan ancaman untuk mengetahui strategi yang tepat dan cara penerapannya pada PT. Pabrik Es Siantar dalam menghadapi persaingan.

Jenis strategi yang diterapkan PT. Pabrik Es Siantar tergolong dalam strategi bertahan. Tahap input pada strategi bisnis meliputi matriks EFE, IFE dan CPM. Total nilai pada matriks EFE 3,4 sedangkan matriks IFE 3,65. Dari hasil CPM, nilai indikator persaingannya adalah sebagai berikut : PT. Pabrik Es Siantar (3,45), Coca Cola (3,7) dan Teh Botol Sosro (3,5). Tahap pencocokan menggunakan matriks SWOT dan matriks IE. Hasil SWOT menunjukkan bahwa PT. Pabrik Es Siantar berada di kuadran I yang merupakan perusahaan mendukung strategi agresif. Dari matriks IE, posisi PT. Pabrik Es Siantar berada di kuadran I yang disebut strategi pertumbuhan dan membangun. Tahap keputusan menggunakan matriks QSP dan diperoleh total nilai daya tarik paling tinggi adalah strategi penetrasi pasar dengan nilai 6,6. Strategi yang tepat untuk PT. Pabrik Es Siantar adalah menerapkan srategi penetrasi pasar. Strategi usulan tersebut dapat diterapkan dengan membina hubungan yang baik dengan pembeli serta meningkatkan pemasaran.


(16)

iii

DETERMINATION OF BUSINESS STRATEGY AT PT.PABRIK ES SIANTAR, PEMATANGSIANTAR

Vovi Novita Pakpahan

Business Administration Science, Faculty of Social and Politics University of Sumatera Utara

ABSTRACT

This research aims to identify the types of strategies used dan analyze the internal environment PT. Pabrik Es Siantar related strenghts and weaknesses and the external environment related opportunities and threats to determine the right strategy and the way it is applied in PT. Pabrik Es Siantar in the face of competition.

The type of strategy adopted PT. Pabrik Es Siantar classified as a defensive strategy. The input stage of business strategy include matrix EFE,IFE and CPM. The total value of the matrix EFE 3,4 while the matrix IFE 3,65. From the result of the CPM, the value of the competition indicator are as follows: PT. Pabrik Es Siantar 3,45, Coca cola 3,7 and Teh Botol Sosro 3,5.The matching stage using SWOT matrix and IE Matrix. SWOT matrix results demonstrate that PT. Pabrik Es Siantar is in quadrant I which is the company supports an aggressive strategy.The result of IE matrix, PT. Pabrik Es Siantar position is in quadrant 1 are called growth and build strategy. Phase decisions using QSP matrix and the highest total attractive score is market penetration strategy which score is 6,6. The right strategy for PT. Pabrik Es Siantar is implementing market penetration strategy.The proposed strategy can be applied to foster good relationships with buyers and increase the marketing.


(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Globalisasi sangat mempengaruhi pesatnya pertumbuhan bisnis baik dalam skala kecil, skala menengah maupun skala besar. Keadaan ini juga didukung dengan tidak adanya perbedaan batasan wilayah yang menghalangi perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnisnya. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi yang semakin pesat dan juga sangat mempengaruhi pertumbuhan bisnis. Kemajuan teknologi memberikan suatu kemudahan bagi perusahaan untuk dapat melakukan berbagai hal seperti banyaknya usaha yang dilakukan dengan menggunakan teknologi sebagai perantara yang dapat memudahkan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Selain itu, petumbuhan yang semakin pesat diiringi dengan kemajuan teknologi dapat memberikan suatu dampak peluang bisnis yang semakin terbuka baik dalam industri manufaktur maupun jasa.

Pesatnya pertumbuhan bisnis dapat berakibat kepada munculnya suatu persaingan yang dihadapi oleh semua bidang usaha, baik perusahaan yang bergerak dibidang yang sama maupun perusahaan yang bergerak dalam bidang yang berbeda. Kemampuan suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan sangat menentukan kondisi perusahaan, apakah perusahaan dapat tetap berjalan atau mundur dalam persaingan.Untuk dapat memenangkan persaingan, perusahaan membutuhkan suatu kebijakan yang dapat dijadikan sebagai suatu pedoman dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Pedoman tersebut dapat diartikan sebagai suatu strategi, dimana strategi merupakan sesuatu hal yang sangat penting keberadaannya dalam menjalankan aktivitas perusahaan.


(18)

2

Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti “seni berperang”. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi, pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut J.David Hunger & Thomas L.Wheelen dalam bukunya Manajemen Strategis (2003), Strategi Perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.

Salah satu langkah yang dapat digunakan untuk menentukan strategi adalah dengan melakukan analisa lingkungan internal berkaitan dengan apa saja kekurangan dan kelebihan perusahaan serta analisa lingkungan eksternal untuk mengetahui apa saja yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnisnya. Dengan mengetahui keempat hal tersebut, maka dapat diperoleh suatu kebijakan yang sesuai sebagai bagian dari strategi. Melalui penerapan strategi inilah diharapkan suatu perusahaan dapat bertahan dalam persaingan yang ada.

PT. Pabrik Es Siantar adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang telah berdiri sejak tahun 1916 yang memproduksi Es Batangan dengan nama awalnya NV Ijs Fabriek. Pada tahun 1920 selain es batangan, NV Ijs Fabriek mulai merambah ke produksi minuman yang terdiri delapan jenis minuman yaitu Orange Pop, Sarsaparilla, Raspberry, Nanas, Grape Fruit Soda, American Ice Cream Soda, Coffe Bear, dan Soda Water. Kemudian, seiring dengan pergantian pemilik dari Heinrich Surbeck menjadi Julius Hutabarat maka nama NV Ijs Fabriek diubah menjadi PT. Pabrik Es Siantar. Namun seiring pergantian tahun, saat ini PT.Pabrik Es Siantar hanya memproduksi tiga jenis produk yaitu minuman bersoda seperti Sarsaparilla dan Soda Water serta Es batu batangan. Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Pabrik Es Siantar dilakukan oleh PT.Jasa Harapan Barat yang masih merupakan anakan perusahan dari PT. Pabrik Es Siantar dengan melakukan pendistribusian ke


(19)

3

berbagai kota seperti Medan, Batam, Siantar, Tebing Tinggi, Sidikalang, Sibolga, Jakarta, Baganbatu, Tarutung, Tanjung balai, Padangsidempuan,Rantau Prapat, Aceh, Pekanbaru dan Samosir.

Berdasarkan pengamatan peneliti, PT.Pabrik Es Siantar belum melakukan suatu perencanaan mengenai perkembangan dunia bisnis dan teknologi yang semakin pesat,perusahaan hanya mengikuti perkembangan pasar tanpa menciptakan suatu pasar. Hal ini dapat dilihat dari pangsa pasar PT.Pabrik Es Siantar tidak mengalami perkembangan dari dulu sampai sekarang yang masih tetap berada di tahap yang sama serta dengan penggunaan teknologi yang masih tergolong rendah dalam memproduksi produknya seperti pada produksi es yang masih tetap berbentuk balok batangan sampai saat ini meskipun saat ini telah dikenal es kristal yang dapat mempermudah pemakai dalam penggunaannya. Begitu pula dengan penggunaan mesin untuk produksi minuman bersoda yang sering mengalami kerusakan dan menghambat aktivitas produksi yang dijalankan oleh perusahaan yang berakibat kepada banyaknya waktu yang terbuang sia-sia serta mengharuskan karyawan untuk bekerja lembur demi memenuhi taget produksi perusahaan. Dengan adanya permasalahan ini,tidak hanya karyawan yang merasa dirugikan karena harus bekerja lembur-meskipun disisi lain mereka tetap mendapatkan keuntungan berupa upah lembur-, tetapi dalam hal ini perusahaan juga mengalami kerugian karena harus mengeluarkan sejumlah uang sebagai upah lembur karyawan. PT.Pabrik Es Siantar mempertahankan teknologi yang sampai saat ini dipakai dengan anggapan bahwa perusahaan mereka masih tetap dapat berjalan dan tetap bertahan dengan teknologi yang mereka miliki meskipun banyaknya persaingan terlepas dari sistem produksi yang dilakukan oleh PT.Pabrik Es Siantar selama ini. Permasalahan lainnya adalah tidak banyaknya produk dari


(20)

4

PT.Pabrik Es Siantar dapat ditemui dimana saja. Tempatnya yang khusus pada tempat-tempat tertentu juga menimbulkan pertanyaan oleh sebagian orang.

Menurut pengamatan peneliti,diperkirakan besar kemungkinan PT.Pabrik Es Siantar akan terancam dalam menjalankan aktivitas usahanya. Apalagi dengan banyaknya persaingan serta inovasi-ivonasi produk yang semakin banyak beredar di pasar yang diperkuat juga dengan pemasaran yang dilakukan sehingga masyarakat dapat mengenal produk yang dipasarkan. Lain halnya dengan PT.Pabrik Es Siantar yang tidak melakukan kegiatan pemasaran seperti promosi atau untuk sekedar memperkenalkan produknya kepada masyarakat yang belum mengetahui tentang PT.Pabrik Es Siantar. Sampai saat ini, PT.Pabrik Es Siantar memang masih mampu berdiri dan bertahan meskipun banyaknya persaingan dari perusahaan lainnya. Tetapi, tidak menutup kemungkinan PT.Pabrik Es Siantar akan mengalami suatu kondisi dimana PT.Pabrik Es Siantar akan menghadapi banyaknya persaingan dan inovasi-inovasi produk yang dapat mengakibatkan penjualan pada PT.Pabrik Es Siantar mengalami penurunan atau bahkan peralihan selera masyarakat pada produk pesaing atau inovasi produk yang lebih menarik perhatian masyarakat. Oleh karena itulah PT.Pabrik Es Siantar perlu menetapkan suatu strategi yang sesuai agar perusahaan dapat menjalankan dan mengembangkan bisnisnya serta menghadapi persaingan yang ada.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penetapan Strategi Bisnis pada PT.Pabrik Es Siantar, P.Siantar “


(21)

5 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

a. Apa strategi yang digunakan oleh PT. Pabrik Es Siantar?

b. Apa strategi yang tepat untuk ditetapkan pada PT. Pabrik Es Siantar?

c. Bagaimana cara menerapkan strategi yang tepat untuk PT. Pabrik Es Siantar?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis strategi yang digunakan oleh PT. Pabrik Es Siantar serta mengidentifikasikan jenis strategi apa yang sesuai dan cara penerapan strategi yang tepat untuk digunakan oleh PT. Pabrik Es Siantar dalam menjalankan bisnisnya serta menghadapi persaingan yang ada. Tujuan ini dapat dicapai dengan menggunakan Teknik analisis data matriks EFE, matriks IFE, matriks CP, matriks SWOT, matriks IE dan matriks QSP.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Bagi Perusahaan, sebagai gambaran bagi perusahaan-perusahaan untuk memberikan pemahaman serta pertimbangan, khususnya pada strategi bisnis yang diterapkan oleh perusahaan.

b. Bagi Penulis, untuk menerapkan secara langsung teori-teori dan pengetahuan yang didapatkan selama masa perkuliahan dan untuk lebih memahami pentingnya menerapkan strategi bisnis.

c. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi peneliti berikutnya.


(22)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Defenisi Perusahaan dan Bisnis

Menurut Raymond E.Glos dalam bukunya Business:It’s Nature and Environment : An Introduction yang dikutip oleh Husein Umar dalam bukunya Strategic Management in Action, Perusahaan diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan para pembeli, dengan harapan memberikan laba bagi para pemiliknya. Jadi fokusnya lebih condong kepada organisasi.

Sedangkan bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung didalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Dapat disimpulkan bahwa pengertian bisnis lebih luas daripada pengertian perusahaan karena perusahaan merupakan bagian dari bisnis. Dalam suatu perekonomian yang kompleks,orang harus mau menghadapi tantangan dan resiko untuk mengkombinasikan tenaga kerja, material, modal dan manajemen secara baik sebelum memasarkan suatu produk.

Motivasi utama dari kegiatan bisnis adalah laba. Laba didefenisikan sebagai perbedaaan antara penghasilan dan biaya-biaya yang dikeluarkan. Sehingga dalam bisnis, para pengusaha harus dapat melayani para pelanggan dengan cara yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang,


(23)

7

selain juga harus selalu mengetahui kesempatan-kesempatan baru untuk memuaskan keinginin pembeli.

Untuk memudahkan pembahasan mengenai konsep bisnis dan komponen-komponennya dapat dilihat dari gambar berikut.

Gambar 2.1

Konsep Komponen Bisnis

P4

P4 P4

Sumber : Studi Kelayakan Bisnis oleh Dr.Husein Umar hal.5

Pada gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa pada hakikatnya, transaksi-transaksi bisnis dilakukan di pasar (P1) oleh perusahaan (P2). Transaksi-transaksi-transaksi ini diharapkan terjadi dengan memuaskan kedua belah pihak yaitu produsen dan konsumen. Namun, proses antar P1 dan P2 ternyata dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh persaingan dan aspek eksternal lainnya P3 baik secara positif maupun negatif. Selain itu, ketiga kutub ini memiliki perubahan-perubahannya sendiri (P4), yang ada pada gambar diatas berbentuk

lingkaran-P1

P3


(24)

8

lingkaran, dimana secara langsung atau tidak juga akan mempengarhi kelancaran bisnis perusahaan.

2.1.2 Konsep Dasar Strategi 2.1.2.1 Defenisi Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti “seni berperang”. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi, pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Menurut J.David Hunger & Thomas L.Wheelen dalam bukunya Manajemen Strategis (2003),Strategi Perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.

Pengertian strategi menurut Sofjan Assauri, Strategi dirumuskan sebagai suatu tujuan yang ingin dicapai, upaya untuk mengkomunikasikan apa saja yang akan dikerjakan, oleh siapa yang mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya serta kepada siapa saja hal-hal tersebut pula dikomunikasikan, dan juga perlu dipahami mengapa hasil kinerja tersebut perlu dinilai. Suatu strategi terdiri dari suatu kumpulan pilihan yang terintegrasi, dan perlu disadari bahwa pilihan tersebut belum tentu dapat menjangkau atau memenuhi pilihan yang dianggap penting dari suatu hal yang dihadapi oleh pimpinan atau eksekutif.

Sedangkan menurut kamus Webster (New World Dictionary), strategi adalah seni tentang perencanaan dan pengelolaan operasi militer skala besar,


(25)

9

tentang pengarahan kekuatan ke posisi yang paling menguntungkan sebelum pertemuan sesungguhnya dengan musuh.

2.1.2.2 Tingkatan Strategi

Terdapat tiga tingkatan strategi dalam perusahaan yaitu : a. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy).

Strategi ini ditetapkan oleh manajemen tertinggi didalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan diantara bisnis tersebut. Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung.Strategi korporasi menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa sebagai tambahan strategi perusahaan adalah pola keputusan yang berkenaan dengan tipe-tipe bisnis yang perusahaan sebaiknya terlibat, arus keuangan dan sumber daya lainnya kedalam divisi-divisi perusahaan serta hubungan antara perusahaan dengan kelompok-kelompok utama dalam lingkungan perusahaan. Strategi peprusahaan merupakan salah satu dari stabilitas pertumbuhan atau pengurangan.

Terlepas dari gaya manajemen korporasi, semua korporasi harus melaksanakan empat kegiatan perencanaan berikut :

a) Menetapkan misi perusahaan.

b) Mengenali unit-unit bisnis strategis perusahaan.


(26)

10

d) Mengenali arena bisnis baru untuk dimasuk. b. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)

Strategi ini ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi. Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada. Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi. Strategi bisnis disebut juga strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang diyakini oleh divisi tersebut. Strategi bisnis divisi mungkin menekankan pada peningkatan laba dalam produksi dan penjualan produk dan jasa yang dihasilkan.Strategi bisnis sebaiknya juga mengintegrasikan berbagai aktivitas fungsional untuk mencapai tujuan divisi. Strategi bisnis atau persaingan merupakan salah satu dari overall cost leadership atau diferensiasi.

c. Strategi Tingkat Fungsional

Strategi ini mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis. Strategi fungsional berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi SDM, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D). Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada disekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk


(27)

11

mengumpulkan bersama-sama berbagai akitivitas dan kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja.

2.1.2.3 Manajemen Strategis

Menurut J.David Hunger & Thomas L.Whellen (2003) ,manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Manajemen Strategis menurut Fred R.David (2006) dapat didefenisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi , mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Seperti tersirat dalam definisi, manajemen strategis berfokus pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produk/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi computer untuk mencapai tujuan organisasi.

Pearce dan Robinson (2008 : 5) mendefinisikan Manajemen strategis sebagai satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan impelementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan/organisasi. Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktifitas manajerial setiap organisasi. Perencanaan strategis adalah instrumen kepemimpinan dan suatu proses. Sebagai suatu proses, ia menentukan apa yang dikehendaki suatu organisasi dimasa depan dan bagaimana usaha mencapainya.


(28)

12

Proses manajemen strategis terdiri atas tiga tahap yaitu : 1. Formulasi strategi

Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman perusahaan,menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. 2. Implementasi strategi.

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan ,memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.

3. Evaluasi strategi.

Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi. Semua strategi dapat dimodifikasi dimasa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah. Tiga aktivitas dasar evaluasi strategi adalah meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja dan mengambil tindakan korektif.


(29)

13 2.1.3 Strategi Induk

Guna menggambarkan strategi yang akan diambil untuk dijalankan perusahaan, terlebih dahulu harus memahami peran strategi Induk. Strategi Induk disebut sebagai Master Strategic yang memberikan arah mendasar untuk tindakan strategik. Strategi Induk menjadi dasar upaya pengkoordinasian dan sekaligus untuk mempertahankan arah bagi pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan. Adapun jenis-jenis Strategi Induk adalah :

1. Strategi Pengembangan Pasar

Strategi ini dipilih untuk dijalankan dengan pertimbangan dapat dilakukannya pengkoordinasian, sehingga akan dapat dicapai biaya pengorbanan yang lebih rendah dan resiko yang dihadapi lebih kecil. Penekan dari strategi ini adalah pada pemasaran produk yang sekarang ini dijalankan dengan pertimbangan telah dimilikinya keahlian dan keterampilan dalam pengoperasian pemasaran baik untuk pelanggan yang ada, maupun untuk pelanggan baru. Dalam hal ini kegiatan yang ditingkatkan adalah penambahan saluran distribusi dan cabang perusahaan, serta mengubah dan meningkatkan program advertensi dan promosi.

2. Strategi Pengembangan Produk

Strategi ini dipilih untuk dijalankan oleh suatu perusahaan dalam rangka memodifikasi produk yang ada sekarang atau penciptaan produk baru yang masih terkait dengan produk yang sekarang. Dengan demikian produk baru atau yang dimodifikasi tersebut dapat dipasarkan kepada pelanggan yang ada sekarang melalui saluran pemasaran yang ada. Gagasan strategi ini dipilih untuk dijalankan dengan tujuan untuk dapat mamberikan kepuasan kepada pelanggan. Disamping itu sekaligus melakukan pengembangan produk bagi


(30)

14

upaya mendalami pengaruh dari siklus produk. Penekanan dari pelaksanaan strategi pengembangan produk adalah untuk meningkatkan daya tarik produk dan sekaligus menjaga citra dari merek dan reputasi perusahaan serta memberikan tambahan pengalaman positif bagi pelanggan.

3. Strategi Inovasi

Strategi ini menjadai perhatian bagi suatu perusahaan, karena dalam banyak industri apabila tidak dilakukan inovasi akan dapat meningkatkan timbulnya resiko yang dihadapi perusahaan tersebut. Strategi inovasi selalu dibutuhkan perusahaan baik untuk produk-produk industri maupun untuk barang-barang konsumsi karena selalu diharapkan adanya perubahan atau kemajuan dari produk yang ditawarkan. Di dalam era persaingan,kompetensi suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan itu melakukan inovasi, baik yang terkait dengan inovasi produk untuk menemukan produk baru atau produk modifikasi, maupun inovasi proses yang dapat menghasilkan produk yang sama dengan biaya yang lebih murah sebagai akibat digunakannya teknologi baru yang lebih maju. Dengan menekankan pada pengembangan atas pertumbuhan yang terkonsentrasi, strategi inovasi dapat dijalankan bila pelaksanaannya difokuskan pada keterkaitan dengan pasar yang sekarang. 4. Strategi Pengembangan yang Terkonsentrasi

Terdapat beberapa perusahaan yang menjalankan strategi pertumbuhan terkonsentrasi untuk mengejar tingkat kemajuan perusahaan. Strategi ini memfokuskan pada suatu kombinasi produk dan pasar tertentu. Suatu pertumbuhan terkonsentrasi merupakan strategi perusahaan yang langsung menekankan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan pertumbuhan dari


(31)

15

suatu produk tungal dalam suatu pasar tunggal dengan suatu teknologi yang dominan.

Pemilihan secara rasional atas pendekatan ini adalah melakukan penetrasi pasar dengan strategi terkonsentrasi yang dimanfaatkan perusahaan atas pengalaman pengolahan operasi bisnis perusahaan didalam suatu arena bisnis persaingan. Strategi pengembangan yang terkonsentrasi diarahkan untuk mepertinggi kinerja perusahaan. Dimungkinkannya hal ini karena didukung oleh kemampuan menilai kebutuhan pasar, pengetahuan tentang perilaku pembeli, sensitivitas harga pelanggan dan efektivitas dari advertensi dan promosi. Suatu perusahaan menjalankan strategi pertumbuhan yang terkonsentrsi secara berhasil apabila didukung oleh pengembangan keterampilan atau skills, dan kompetensi bagi upaya pencapaian keberhasilan bersaing.

5. Strategi Integrasi Horizontal

Perusahaan kan menjalankan Strategi Integrasi Horizontal bila dalam menjalankan strategi jangka panjangnya, perusahaan melakukan pengakuisisian satu atau lebih perusahaan yang beroperasi dalam rantai produksi-pemasaran pada tingkat yang sama. Dengan pengakuisisian seperti ini, akan dapat menghilangkan pesaing-pesaing yang ada dan memberikan kesempatan perusahaan mempunyai akses langsung kedalam pasar yang baru. 6. Strategi Integrasi Vertikal

Strategi Induk yang dijalankan oleh suatu perusahaan yang mendapatkan perusahaan-perusahaan yang memasok input seperti bahan baku atau pelanggan yang mencari output seperti pedagang besar untuk produk hasil jadi adalah memilih strategi Integrasi Vertikal. Sebagai contoh adalah perusahaan


(32)

16

manufaktur mie instan membutuhkan tepung terigu dengan pengadaan untuk persediaan, membeli menjadi asetnya atau mempertukarkan kepemilikannya maka strategi seperti ini adalah strategi integrasi vertikal yang kebelakang atau backward integration. Strategi ini difokuskan pada tingkat yang lebih awal dari proses produksi-pemasaran. Bila perusahaan menggabungkannya dengan toko atau warung barang-barang konsumsi disebut sebagai Integrasi Vertikal ke Depan atau Forward Vertikal Integration dengan mengakuisisi perusahaan yang beroperasi mendekati konsumen akhir.

7. Diversifikasi Terkonsentrasi

Strategi Induk Diversifikasi menunjukkan telah dimulainya kebiasaan baru dari suatu perusahaan yang ada, yang mengembangkan usahanya berdasarkan operasi atas dasar jenisnya yaitu pengakuisisian atau membangkitkan usaha turunan internal atau dikenal dengan spin-off dari suatu bisnis yang terpisah dengan kemungkinan terdapatnya sinergi untuk meng-counter keseimbangan keunggulan dan kelemahan dari dua bisnis yang ditangani. Diversifikasi kadang-kadang dilakukan sebagai investasi yang tidak berhubungan atau terkait, karena laba potensiaalnya tinggi dan sebaliknya kebutuhan sumber dayanya minimal.

Strategi Diversifikasi yang Terkonsentrasi mencakup pengakuisisian bisnis yang berhubungan atau terkait dengan perusahaan semula, yang menyangkut teknologi, pasar atau produknya. Dengan strategi induk ini dilakukan pemilihan bisnis baru, yang mempunyai tingkat kecocokan atau kesesuaian yang tinggi dengan bisnis perusahaan yang sekarang. Diversifikasi Terkonsentrasi yang ideal dapat terjadi bila laba perusahaan yang


(33)

17

dikombinasikan dapat meningkatkan keunggulan, seta dapat menciptakan peluang dan mengurangi kelemahan dan resiko.

8. Diversifikasi Konglomerasi

Adakalanya pada suatu perusahaan, terutama perusahaan yang sangat besar, perencanaan unruk memperoleh atau mendapatkan suatu bisnis harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, agar berhasil mendapatkan peluang investasi yang benar-benar menjanjikan. Strategi induk ini umunya dikenal sebagai Strategi Diversifikasi Konglomerasi. Bila diversifikasi Terkonsentrasi kurang disenangi, maka Diversifikasi Konglomerasi dapat memberikan perhatian tentang penciptaan sinergi produk-pasar dari bisnis yang ada. Perbedaan yang mendasar diantar dua jenis diversifikasi ini yaitu Diversifikasi Konsentrasi memfokuskan pada beberapa kesamaan di pasar, produk atau teknologi, sedangkan Diversifikasi Konglomerasi penekanan prinsip dasarnya adalah pada pertimbangan keuntungan dan laba.

9. Strategi Putar Haluan

Strategi Induk Putar Haluan yang dikenal sebagai Turn Aroud Strategy adalah strategi yang memfokuskan upaya untuk memperkuat pertahanan perusahaan yang dilakukan dengan upaya bersama-sama mengadakan penghematan atau penciutan. Perusahaan yang memilih untuk menjalankan strategi ini terutama karena perusahaan sedang menghadapi penuruan laba atau keuntungan yang diakibatkan oleh terdapatnya keadaan resesi ekonomi, inefesiensi produksi, dan terobosan inovasi para pesaing. Upaya penghematan atau penciutan dilakukan terutama pada pemangkasan biaya dan/atau penciutan aset perusahaan. Upaya ini dilakukan oleh Manajer Strategik untuk menjaga agar perusahaan dapat mempunyai kelangsungan usahanya.


(34)

18 10.Strategi Divestasi

Strategi dasar induk Divestasi adalah strategi yang mencakup penjualan suatu perusahaan atau komponen utama dari suatu perusahaan. Bila penciutan untuk menyelesaikan putar haluan yang diinginkan, manajer strategik dapat mengambil langkah untuk menjual perusahaannya yang menghadapi keadaan yang tidak terintegrasi. Dalam hal ini, manajer startegik itu dapat mengambil langkah untuk mencapai penjualan perusahaan tersebut dengan nilai pasar yang tinggi. Penjualan perusahaan yang dilakukan oleh manajer strategik terjadi karena tidak sinkronnya perusahaan itu dengan perusahaan induknya. Disamping itu, alasan lain adalah karena terdapatnya permasalahan aksi antitrust yang dijalankan oleh pemerintah.

2.1.3.1 Perumusan Strategi

Dalam proses perumusan strategi, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu:

a. Dimana posisi perusahaan sekarang ini?

b. Kemana arah posisi perusahaan yang akan dituju?

c. Bagaimana kita berupaya untuk mencapai posisi tersebut?

Dalam menghadapi tantangan, perusahaan harus siap menentukan konsentrasi kemana arah bisnis yang dijalankan dengan fokus peningkatan nilai tambah bagi pelanggan dan sekaligus bagi pemegang saham. Posisi perusahaan pada saat sekarang ini, dapat diperoleh melalui analisis strategik yang telah dilakukan yaitu analisis internal organisasi perusahaan serta analisis eksternalnya. Dengan pengkajian dari analisis internal organisasi perusahaan dapat diketahui kinerja perusahaan, yang menggambarkan posisi keunggulan


(35)

19

dan kelemahan kinerja perusahaan tersebut. Sedangkan dengan pengkajian dari analisis eksternal dapat didalami pendefenisian kecenderungan yang lebih luas, dengan penggambaran peluang bisnis yang ada atau dihadapi sekarang, dan ancaman atau hambatan operasional perusahaan.

2.1.3.2 Analisis Perumusan Strategi

Berdasarkan konsep Fred R. David (dalam Husein Umar, 2003), untuk menentukan strategi dilakukan teknik analisis perumusan strategi yang dibagi atas tiga tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan. 1. Tahap Input (The Input Stage)

Tahap input dapat dilakukan dengan menggunakan matriks EFE, matriks IFE, dan matriks CP. Menurut Husein Umar (2003:219-224). Ketiga alat input tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan,hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Tahapan kerja pada Matriks EFE adalah sebagai berikut:

a. Buatlah daftar critical success factors (faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha)


(36)

20

untuk aspek eksternal yang mencakup perihal opportunities (peluang) dan threats (ancaman) bagi perusahaan.

b. Tentukan weight (bobot) dari critical success factors tadi dengan skala yang lebih tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

c. Tentukan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4, dimana:

1 = dibawah rata-rata 2 = rata-rata

3 = diatas rata-rata 4 = sangat bagus

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian , nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

d. Kalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor semua critical success factors.

e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespons dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman dipasar industrinya. Sementara itu, skor total sebesar 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal


(37)

21

2) Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi dan produk/operasi. Pada prinsipnya, tahapan kerja pada Matriks IFE sama dengan matriks EFE. Tahapan kerja pada Matriks IFE adalah sebagai berikut :

a. Buatlah daftar critical success factors untuk aspek internal kekuatan (Strenghts) dan kelemahan (weaknesses)

b. Tentukan weight (bobot) dari critical success factors tadi dengan skala yang lebih tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

c. Beri rating(nilai) antara 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor yang memiliki nilai:

1 = sangat lemah 2 = tidak begitu lemah 3 = cukup kuat

4 = sangat kuat

Jadi, rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan berada.

d. Kalikan antara bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk menentukan nilai skornya.


(38)

22

e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya dibawah 2,5 meanandakan bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Seperti halnya pula matriks EFE, matriks IFE terdiri dari cukup banyak faktor. Jumlah faktornya tidak berdampak pada jumlah bobot karena ia selalu bejumlah 1,0.

3) Matriks Competitive Profile (CP)

Matriks CP digunakan untuk mengidentifikasi para pesaing utama perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan utama mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan. Bobot, Rating, dan Score baik pada CP Matrix maupum IFE Matrix memiliki maksud yang sama. Kedua analisis tersebut berfokus pada faktor internal. Akan tetapi, bagaimanapun juga ada beberapa perbedaan penting antara IFE Matrix dan CP Matrix. Pertama, critical success factors yang ada pada CP Matrix lebih luas, tetapi akibatnya data mnjadi kurang spesifik dan kurang aktual, serta berfokus pada pengeluaran-pengeluaran internal. Ini berbeda dengan IFE Matrix. Kedua, critical success factors yang ada dalam CP Matrix tidak dikelompokkan kedalam kekuatan dan kelemahan seperti pada IFE Matrix. Dalam CP Matrix, rating dan score untuk perusahaan-perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan perusahaan yang diteliti. Pembandingan itu dapat memberikan informasi tentang strategi internal yang penting.

2. Tahap Pencocokan (The Matching Stage)

Pada tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri dari Matriks SWOT dan Matriks IE.


(39)

23 1) Matriks SWOT

Dalam proses perumusan strategi yang tepat dan jitu, maka dilakukan pengintegrasian kedua analisis yaitu analisis internal perusahaan untuk mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisis lingkungan eksternal dan industri untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal. Analisis ini umumnya dikenal dengan Analisis SWOT, yaitu Strenghts, Weaknesess, Opportunities, dan Threats.

Analisis SWOT merupakan ringkasan dari keunggulan dan kelemahan perusahaan yang dikaitkan dengan peluang dan ancaman lingkungan. Dengan memikirkan tentang keunggulan dan kelemahan organisasi perusahaan diharapkan akan dapat membantu manajer strategik untuk melihat organisasinya relatif terhadap para pesaingnya. Pendekatan analisis SWOT merupakan peralatan analisis tradisional yang mengintegrasikan perspektif internal dengan eksternal. Seperti diketahui, analisis SWOT ini sebagai teknik atau peralatan analisis yang telah dipergunakan secara luas melalui kreasi manajer strategik untuk mendapatkan gambaran secara singkat, tepat dan cepat mengenai keadaaan strategik perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif untuk mendorong kegiatan organisasi perusahaan dapat berjalan dengan baik dan secara tepat, diantaranya adalah sumber-sumber daya internal perusahaan (dengan memperhatikan keunggulan dan kelemahan) dan keadaan lingkungan ekternal (dengan melihat peluang dan ancaman). Ketepatan keputusan yang baik adalah memaksimalkan keunggulan perusahaan dengan memperhatikan peluang ekternal dan meminimalkan kelemahan


(40)

24

perusahaan dan ancaman eksternal. Hasil yang diperoleh dari Analisis SWOT ini yaitu :

a. Pengidentifikasian keunggulan sumber-sumber daya perusahaan, kapabilitas bersaing dan kompetensi perusahaan.

b. Pengidentifikasian kelemahan sumber daya perusahaan dan kelemahan dalam menghadapi persaingan

c. Pengidentifikasian peluang pasar perusahaan

d. Pengidentifikasian ancaman terhadap keuntungan perusahaan pada masa depan.

Tabel 2.1 Matriks SWOT Faktor Internal

(IFAS) Faktor Eksternal (EFAS)

Keunggulan (S) Kelemahan (W)

Peluang (O) Strategy SO Strategy WO

Ancaman (T) Strategy ST Strategy WT

Sumber : Wheelen & Hunger : Strategic Management ; hal. 20

Pada Matriks diatas menjelaskan bahwa ada empat strategi yang bisa kita kembangkan yaitu :

a. Strategi SO : Strategi yang memanfaatkan kekuatan agar peluang yang ada bisa kita manfaatkan


(41)

25

b. Strategi WO : Strategi yang mencoba meminimalkan kelemahan atau memperbaiki kelemahan dalam rangka mencoba meraih peluang yang ada.

c. Strategi ST : Strategi yang mencona menggunakan kekuatan untuk mencoba mengatasi atau memperkecil ancaman yang kita hadapi.

d. Strategi WT : strategi yang mencoba meminimalkan atau mengurangi kelemahan dalam rangka mencegah ancaman yang harus dihadapi. Dalam rangkuti (2014:199), penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan antara faktor ekternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.

a. Kuadran I : merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

b. Kuadran II : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus ditetapkan adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang degan cara strtaegi divesifikasi (Produk/Pasar). c. Kuadran III : dalam hal ini, perusahaan menghadapi peluang pasar

sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik


(42)

26

d. Kuadran IV : merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Gambar 2.2

Diagram Analisis SWOT

Kuadran 2 Kuadran 1

Turnaround Aggresive

Defensive Diversification

Kuadran 3 Kuadran 4

Sumber: SWOT Balanced Scorecard, Rangkuti hal 200

2) Matriks Internal-Eksternal (IE)

IE Matriks bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU perusahaan kedalam Matriks yang terdiri dari sembilan sel. Dapat dilhat pada gambar 2.5 berikut ini.

Weakness Strenght

Threats Opportunity


(43)

27 Tabel 2.2

Matriks Internal Eksternal

Kuat Rata-rata Lemah

3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99

4,0 3,0 2,0 1,0

Tinggi

3,0-4,0 3,0

Sedang

2,0-2,9 2,0

Rendah 1,0

1,0-1,99

Sumber : Strategic Management in Action, Husein Umar hal.235

IE Matrix terdiri dari dua dimensi yaitu total skor dari IFE Matrix pada sumbu X dan EFE Matrix pada sumbu Y. Pada sumbu X pada IE Matrix, skornya ada tiga yaitu skor 1,0-1,99 (lemah), skor 2,0-2,99 (rata-rata) dan skor 3,0-4,0 (kuat). Dengan cara yang sama pada sumbu Y untuk EFE Matrix, skor 1,0-1,99 (rendah) , skor 2,0-2,99 (sedang) dan skor 3,0-4,0 adalah tinggi.

IE Matrix memiliki tiga implikasi strategi yang berbeda, yaitu :

a. SBU yang berada pada sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai Grow dan Build. Strategi-strategi yang cocok bagi SBU ini adalah Strategi Intensif seperti Makert Penetration, Market development, dan Product Development atau Strategi Terintegrasi seperti Backward Integration, Forward Integration dan Horizontal Integration

b. SBU yang berada pada sel III,IV atau VII paling baik dikendalikan dengan strategi-strategi Hold dan Maintain, strategi yang umum dipakai adalah strategi Market Penetration dan Product Development.

I II III

IV V VI


(44)

28

c. SBU yang berada pada sel VI, VII atau IX dapat menggunakan strategi Harvest atau Divestiture.

3. Tahap Keputusan (The Decision Stage)

Pada tahap ni akan dipaparkan berbagai alternatif strategi yang bisa ditempuh. Banyak dari strategi ini kemungkinan akan disusulkan oleh para manajer dan karyawan yang berpartisipasi dalam analisis dan aktivitas pemilihan strategi. Teknik analisis yang digunakan pada tahap ini adalah Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix) atau yang biasa disebut QSPM.

QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan stratgi alternatif secara objektif berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Jadi, secara konseptual tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan.

Langkah –langkah dalam menyusun QSPM adalah :

a. Membuat daftar peluang, ancaman , kekuatan, dan kelemahan SBU perusahaan di kolom sebelah kiri QSPM.

b. Memberi Weight (Bobot) pada masing-masing external and internal key success factors

c. Meneliti matriks-matriks pada Stage 2 dan identifikasikan strategi alternatif yang pelaksanaanya harus dipertimbangkan perusahaan.

d. Menetapkan Attractiveness Score (AS). e. Menghitung Total Attractiveness Score.


(45)

29 Tabel 2.3 Matriks QSP

Faktor Utama Alternatif Strategi

Weight Strategi I

Strategi II

Strategi III Faktor Eksternal

• Ekonomi • Politi/hukum • Sosial/kebudayaan • Demografi/lingkungan • Teknologi

• Persaingan

Faktor Internal • Manajemen • Pemasaran • Keuangan

• Produksi/Operasi • Penelitian-

Pengembangan • Sistem Informasi

Sumber : Strategic Management in Action, Husein Umar hal.246

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai acuan yaitu:


(46)

30

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Variabel Penelitian Judul Penelitian Teknik Analisis Data Hasil Penelitian 1 Nur Afrillita (2013) Strategi Pemasaran Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran pada PT.Samekarin do Indah diSamarinda. Deskriptif Kualitatif

Hasil dari penelitian dengan menggunakan analisis SWOT memberikan berbagai pilihan alternatis agar dapat mengatasi ancaman dan kelemahan memanfaatkan peluang dan mempertahankan yang ada adalah sebagai berikut:

a. Strategi Strength Opportunities

Pertahankan dan tingkatkan kualitas produk maupun pelayanan purna jual, Pengembangan pasar menengah kebawah, Mengadakan kegiatan eksibisi

b. Strategi Weaknesses Opportunities seperti Promosi yang terarah, Promosi yang lebih gencar dengan mengadakan, mengikuti atau sebagai sponsor di berbagai event, promosi melalui media cetak dan media jejaring sosial, Menambah sub dealer

c. Strategi Strenght – Threats : Mengembangkan daya saing, Meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan

d. Strategi Weaknesses – Threats Memperluas area promosi dengan membuka outlet – outlet untuk memperluas jaringan penjualan, Menambah variasi penjualan dealer seperti menjual aksesoris motor yang sedang trend di masyarakat dan Memberikan diskon harga spare part bagi konsumen yang loyal

2. Andy Saputro,

Strategi Bisnis

Analisis Strategi Bisnis

Kualitatif Hasil dari analisis tersebut terdapat 2 (dua) prioritas strategi


(47)

31 Nami

Fannayan ti dan Lis Diatin (2007)

Ekspor Ikan Hias Air Tawar

(Kasus di PT NAE,Jakarta )

yang dapat diimplementasikan dalam strategi bisnis PT NAE. Strategi yang pertama yang dapat diterapkan

yaitu strategi pengembangan produk berupa pemeliharaan citra konsumen terhadap produk ikan hias air tawar dengan cara mempertahankan kuafitas produk dan mutu pelayanan terhadap konsumen yang selama ini telah dibangun, kemudian strategi penetrasi pasar melalui usaha pemasaran yang optimal untuk menjaga pangsa pasar PT.NAE saat ini di negara yang telah menjadi tujuan ekspor ikan hias air tawar

3 Vera Teresia Lukito, Benny Lianto, Rosita Meitha Surjani (2013) Strategi Bisnis Perancangan Strategi Bisnis di PT.Coronet Crown Kualiatif dan Kuantitatif

Strategi yang tepat bagi PT.Coronet Crown adalah strategi pengembangan produk. Strtaegi ini kemudian diimplementasikan pada strategi pemasaran bedak Herocyn. Peningkatan strategi pemasaran ini dapat digunakan oleh PT.Coronet Crown untuk mempertahankan bahkan meningkatkan penjualan produk.

4 Jeffry Andriana Sulistiyo Eko (2014) Strategi Keunggulan Bersaing Strategi Keunggulan Bersaing pada Diva Laundry dalam menghadapi persaingan antar Usaha Jasa Laundry di Mojokerto Kualitatif dan Kuantitatif

Setelah melalui tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan, maka strategi bersaing yang direkomendasikan kepada Diva Laundry adalah menerapkan kebijakan yang berhubungan dengan strategi Penetrasi Pasar.


(48)

32

BAB III

METODE PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terkait dengan Penetapan Strategi Bisnis pada PT.Pabrik Es Siantar adalah penelitian deskriktif kualitatif.

3. 2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang terkait dengan kelemahan,kekuatan, peluang serta ancaman pada PT.Pabrik Es Siantar.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT.Pabrik Es Siantar Jl.Pematang No.3, Pematangsiantar. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari - Mei 2015.

3.4 Informan Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki dua jenis informan yaitu informan utama dan informan tambahan. Adapun informan utama dalam penelitian ini adalah Bapak M. Matondang selaku Manajer PT. Pabrik Es Siantar. Sedangkan untuk informan tambahan, peneliti memilih Ibu Helena Napitupulu selaku kepala Quality Control, Bapak Sarimin Mandor Produksi Minuman dan Bapak Franki selaku Mandor Es serta karyawan dan konsumen PT.Pabrik Es Siantar.


(49)

33 3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke PT. Pabrik Es Siantar.

2. Data Sekunder

Peneliti memperoleh data sekunder yang bersumber dari perusahaan, perpustakaan, penelitian terdahulu, buku dan jurnal yang ada.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data terdiri dari 2 antara lain :

1. Penelitian lapangan (field work research)

Pengumpulan data langsung dari PT.Pabrik Es Siantar dapat dilakukan dengan menggunakan cara :

a. Pengamatan (observasi), dengan melakukan pegamatan secara mendalam terhadap objek penelitian yaitu PT.Pabrik Es Siantar.

b. Wawancara (interview), mengambil data untuk kepentingan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada narasumber.Dalam penelitian ini digunakan pedoman wawancara sebagai suatu acuan yang memuat pokok-pokok pertanyaan yang disesuaikan dengan kepentingan penelitian.


(50)

34 2. Penelitian Kepustakaan (library research)

Yaitu mengumpulkan data sekunder atau data yang diperoleh dari data yang telah dibukukan, baik berupa laporan-laporan maupun hasil penelitian terdahulu.

3.7 Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan peneliti adalah metode kualitatif yang juga dibantu dengan menggunakan instrumen pada metode kuantitatif. Adapun analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan:

a. Matriks External Factor Evaluation (EFE), digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan.

b. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE), digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting.

c. Matriks Competitive Profile (CP), digunakan untuk mengidentifikasi para pesaing utama perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan utama mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan.

d. Matriks Strenght-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT), merupakan ringkasan dari keunggulan dan kelemahan perusahaan yang dikaitkan dengan peluang dan ancaman lingkungan. Matriks ini memberikan empat pilihan strategi yang muncul yaitu Strategi WO, Strategi WT, Strategi SO dan Strategi ST.

e. Matriks Internal-External (IE), bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU perusahaan kedalam Matriks.

f. Matriks Quantitative Strategic Planning (QSP), untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan.


(51)

35 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. Pabrik Es Siantar

PT. Pabrik Es Siantar merupakan pabrik es di Pematang Siantar yang berdiri sejak tahun 1916 dengan nama awal NV Ijs Fabriek. NV Ijs Fabriek didirikan oleh seorang yang berkebangsaan Swiss bernama Heinrich Surbeck yang merupakan sarjana teknik kimia dan pertama kali datang ke Sumatera Utara pada tahun 1902. Surbeck mendirikan pabrik gambir di Gunung Melayu (Asahan), mendirikan pembangkit listrik dan hotel, pabrik es dan minuman di Pematang Siantar di bawah nama NV Ijs Fabriek yang memproduksi es batangan.

Pada tahun 1920-an bukan hanya es batangan saja yang diproduksi tetapi mulai merambah ke produksi minuman yang terdiri dari delapan jenis minuman yaitu Orange Pop, Sarsaparilla, Raspberry, Nanas, Grape Fruit Soda, American Ice Cream Soda, Coffe Bear, dan Soda Water.

Setelah Heinrich Surbeck dibunuh oleh laskar rakyat yang memberontak terhadap pemerintahan Belanda dan dua anak Surbeck diungsikan ke Eropa sehingga mereka selamat.Meski tanpa kehadiran Heinrich Surbeck dan kedua anaknya, NV Ijs Fabriek tetap menjalankan kegiatan produksi dibawah pimpinan Elman Tanjung yang merupakan orang kepercayaan Surbeck yang kemudian menjadi pengelola sah dari NV Ijs Fabriek Siantar.Elman Tanjung kemudian menawarkan NV Ijs Fabriek kepada sahabatnya sekaligus juga seorang pengusaha yang memiliki usaha dengan nama Barat Trading Company yaitu Julius Hutabarat atas persetujuan dari Otto dan Lydia yang merupakan anak dari Surbeck.


(52)

36

Pada tahun 1969 NV Ijs Fabriek Siantar dibeli keluarga Julius Hutabarat dengan cara mencicil, hingga tahun 1971 pabrik tersebut sepenuhnya menjadi milik keluarga Julius Hutabarat. Seiring dengan pergantian kepemilikan, maka dilakukan perubahan nama NV Ijs Fabriek Siantar menjadi PT. Pabrik Es Siantar dengan melanjutkan produksi yang telah ada sebelumnya..

Setelah tahun 1990, PT. Pabrik Es Siantar mengalami pengurangan produksi minuman. Globalisasi, dana serta banyaknya kendala yang dihadapi perusahaan tersebut menyebabkan pengurangan produksi. Saat ini, PT. Pabrik Es Siantar hanya memperoduksi dua jenis minuman yaitu sarsaparilla dan soda dan juga es batangan.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Pabrik Es Siantar a. Visi

Adapun yang menjadi visi perusahaan adalah untuk menjadikan PT.Pabrik Es Siantar sebagai perusahaan Es dan minuman berkelas dunia.

b. Misi

Dalam rangka mencapai visi tersebut, PT. Pabrik Es Siantar memiliki misi sebagai berikut :

a) Mengembangkan dalam kemajuan perusahaan infrastruktur perusahaan secara terintegrasi.

b) Mengembangkan kualitas SDM perusahaan sebagai aset terpenting dalam kemajuan perusahaan.


(53)

37 4.1.3 Struktur Organisasi

Dalam perusahaan terdapat berbagai orang yang memiliki karakteristik yang berbeda dan dengan tanggung jawab yang berbeda pula. Dengan adanya struktur organisasi didalam suatu perusahaan akan mempermudah karyawan untuk mengetahui kewajiban dan tanggung jawab yang harus dijalankan olehnya. Struktur organisasi ini juga berguna untuk mempelancar dan menyukseskan pelaksanaan tugas – tugas yang diterima sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.


(54)

38

Manager

Ka. Bag Produksi

Produksi Es

Bagian Mandor Bagian Derek Bagian Bongkar Produksi Minuman Badak Quality Control Syrup Room Ka.Bag Personalia Sub. Bag Personalia Sub. Bag Kemanan

Ka. Adm & Keuangan

Sub. Bag Kredit

Sub. Bag Kasir

Sub. Bag Adm

Sub. Bag Bahan Baku

Sub. Bag Barang Jadi Ka. Bag Pengadaan Sub. Bag Pembelian Bahan Sub. Bag Penerimaan Ka. Bag Penjualan Salesman Ka.Bag Tekhnik

Sub. Bag Bengkel

Bagian Mandor Unit Prod. Cap Badak :

- Bag. Washer - Bag. Mesin - Bag. Facer Crat - Bag. Supir Forklit - Maniteneence

Gambar 4.1


(55)

39 4.1.3.1 Deskripsi Tugas

Adapun bidang-bidang kerja yang terdapat dalam PT.Pabrik Es Siantar adalah sebagai berikut :

a. Manajer

Seorang manajer memliki wewenang untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan sehubungan dengan tujuan dan arah perusahaan, dengan demikian seorang manajer harus mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan dan juga memberikan pengarahan pada karyawan dan bawahan agar karyawan dapat beraktivitas secepatnya dalam proses pencapaian sasaran atau target yang ditetapkan sebelumnya.

b. Kepala Bagian Produksi

Kepala bagian produksi minuman badak ini bertanggung jawab penuh atas kelancaran proses produksi minuman cap badak ini. Dalam merealisasikan tanggung jawab ini, kepala bagian produksi dibantu sub bagian yang bertugas sebagai berikut :

a) Sub Quality Control yang bertugas untuk memeriksa serta mengawasi dan menilai kualitas dari minuman yang dibuat oleh syrup room.

b) Sub Bagian Mandor Produksi bertugas mengarahkan dan mengawasi karyawan dalam menjalankan tugas masing – masing.

c) Sub Bagian Produksi bertugas untuk membantu Kepala Bagian Produksi.


(56)

40 c. Kepala Bagian Personalia

Kepala bagian Personalia membawahi dua sub bagian yaitu :

a) Sub Bagian personalia, bertugas menerima, mengadakan seleksi dan mendapatkan karyawan yang ada sesuai dengan tingkat pendidikannya dan ketrampilan yang dimiliki karyawan tersebut.

b) Sub Bagian Keamanan, bertugas menjaga keamanan tenaga kerja ,keselamatan pegawai dan harta perusahaan.

d. Bagian Administrasi dan keuangan

Adapun fungsi bagian administrasi dan keuangan adalah :

a) Menjalankan administrasi perusahaan,mengatur segala surat masuk dan surat keluar.

b) Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran uang c) Bertanggung jawab atas penyetoran dan penarikan uang ke Bank d) Membuat laporan keuangan perusahaan secara periodik.

Untuk melaksanakan tugas kepala administrasi dan keuangan ini dibantu oleh beberapa sub bagian yaitu :

a) Sub Bagian Kredit, bertugas untuk administrasi kredit dan bertanggung jawab atas kebijaksanaan pemberian kredit dan atas tagihan kredit. b) Bagian Kasir bertugas menerima setoran serta mengeluarkan uang yang

telah disetujui oleh Kepala Administrasi dan Keuangan. Kasir wajib membuat laporan mengenai uang masuk dan uang keluar.

c) Sub Bagian Administrasi bertugas melakukan administrasi dan keuangan serta pembukuan seperti : administrasi pajak perusahaan , penataan kartu biaya –biaya dan lain – lain.


(57)

41

d) Bagian Gudang dan Bahan baku bertugas menerima dan mengeluarkan bahan baku.

e) Bagian Gudang bahan jadi bertugas antara lain :

− Menerima , mencatat dan menyimpan persediaan barang jadi yang masuk kegudang.

− Memeriksa apakah persediaan yang diterima sesuai dengan hasil bagian produksi.

− Memeriksa apakah terdapat kerusakan atas barang yang diterima − Mencatat dan mengeluarkan barang dari gudang sesuai dengan jumlah

yang disetujui. e. Kepala Bagian Pengadaan

Kepala Bagian Pengadaan bertugas untuk menjamin tersedianya bahan – bahan yang diperlukan perusahaan baik bahan baku maupun bahan penolong. Dalam pelaksanaan tugasnya kepala Bagian Pengadaan dibantu oleh sub bagian :

a) Sub Bagian Pembelian bahan, bertugas menyediakan bahan – bahan yang diperlukan dalam proses produksi,waktu,j umlah dan mutu yang tepat.

b) Sub Bagian Penerimaan, bertugas menerima bahan baku yang dibeli dan menyerahkan kepada bagian gudang bahan

f. Kepala Bagian Penjualan

Tugas pokok dari bagian ini adalah membuat laporan bulanan maupun harian atas penjualannya. Perusahaan ini dalam memasarkan hasil produksinya dibantu oleh PT. Jasa Harapan Barat yang merupakan anak perusahaan ini


(58)

42

dan perusahaaan inilah nantinya melaporkan pada bagian penjualan pada PT. Pabrik Es Siantar.

g. Kepala Bagian Teknik

Untuk menunjang kelancaran tugas bagian teknik, kepala bagian ini dibantu oleh beberapa sub bagian yaitu :

a) Sub Bagian Bengkel bertugas dan bertanggung jawab atas kelancaran jalannya mesin – mesin produksi pembuat atau pengolah bahan baku dan disamping itu juga bertanggung jawab untuk melaksanakan perbaikan transport apabila mengenai kerusakan.

b) Sub Bagian Transport bertugas dan bertanggung jawab membawa bahan baku, barang jadi maupun mengeluarkannya dari perusahaan serta menjamin kelancararn alat – alat transportasi.

4.1.4 Produk

Pada awalnya produk PT. Pabrik Es Siantar hanyalah berupa es batangan yang kemudian merambah ke dunia minuman sehingga pada masa itu ada delapan jenis minuman dengan berbagai rasa berbeda. Namun saat ini PT. Pabrik Es Siantar hanya memproduksi tiga jenis produk yaitu minuman berkarbonasi seperti Soda Water dan Sarsaparilla dan Es Batangan. Pabrik tempat pengolahah es batangan dan minuman berkarbonasi berada ditempat yang berbeda namun masih dalam kawasan perusahaan.


(59)

43

Minuman berkarbonasi seperti Soda Water dan Sarsaparilla diolah dengan melalui berbagai tahapan yaitu:

a. Tahap Pemanasan Air

Tahapan pertama yang dilakukan untuk pembuatan minuman berkarbonasi adalah dengan memasukkan air bersih yang telah difilter sebelumnya kedalam boiler dan kemudian memasaknya hingga mencapai suhu 1000 C. Uap yang dihasilkan oleh air yang mendidih didalam boiler kemudian disalurkan melalui pipa menuju tabung tempat pelarutan gula.Uap yang dialirkan melalui pipa tersebut akan membantu proses pelarutan gula di dalam tabung pelarutan gula. Gula kemudian diolah sebagai bahan campuran untuk membuat produk sarsaparilla.

b. Tahap Pengolahan Bahan Baku

Tahapan selanjutnya adalah dengan mengumpulkan bahan baku yang diperoleh dari Gudang Penyimpanan Bahan Baku sesuai dengan takarannya masing-masing yang digunakan sebagai bahan pembuatan minuman berkarbonasi. Bahan baku tersebut kemudian dimasukkan kedalam tabung pelarutan bahan baku yang sebelumnya dibersihkan dengan menggunakan air panas untuk menghilangkan kuman. Air yang diperlukan dalam tahapan ini adalah sebanyak 1500cc. Setelah bahan baku selesai diolah, hasil olahan tidak langsung dialirkan kedalam mesin pengisi (Filter) melainkan dengan menunggu paling lama 10 menit. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan buih yang dihasilkan dalam pengolahan bahan baku. Setelah itu, maka hasil olahan siap dialirkan menuju mesin pengisi.

c. Tahap Pembotolan

Pada tahapan ini, sebelum hasil olahan dimasukkan kedalam botol, hasil olahan terlebih dahulu diakukan pengecekan terhadap tingkat kemanisan dan tekanan gas minuman berkarbonasi. Pengecekan tingkat kemanisan dilakukan dengan


(60)

44

menggunakan leveratometer setiap setengah jam sekali oleh quality control sedangkan untuk mengukur tekanan gas dilakukan dengan menggunakan alat pressure test. Adapun untuk tingkat kemanisan yang ditetapkan untuk minuman berkarbonasi adalah 12,8 pH sedangkan untuk tekanan gas 3,7. Setelah selesai pengecekan maka dilakukanlaha tahapan pembotolan yang terdiri dari berbagai tahapan yaitu :

a) Mesin Washer (Pencucian Botol )

Hal pertama yang dilakukan dalam pencucian botol ini adalah memasukkan botol kedalam mesin washer yang diasortir atau diatur terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk memeriksa botol yang pecah maupun yang kemungkinan akan dan juga memisahkan botol yang terlalu kotor yang kemungkinan tidak dapat dibersihkan mesin washer. Pada pencucian botol ini menggunakan caustic soda yang dilarutkan dalam air perendaman pada mesin washer.

b) Cure 1(Pengecekan Botol Kosong)

Didalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan terhadap botol apakah masih ada kotoran pada botol yang tertinggal dengan menggunakan lampu penerang dan juga memeriksa apakah ada botol yang retak atau pecah selama proses pencucian yang dilakukan secara manual (diambil/ ditarik secara langsung) untuk dicuci kembali dengan prosedur yang sama.Botol yang pecah atau retak akan disisihkan dan akan dibuang, sedangkan botol yang masih kotor kemudian dijalankan menuju pencucian air yang berguna untuk membersihkan busa sabun dari botol,kemudian akan dialirkan menuju mesin filler.


(61)

45 c) Mesin Filter (Pengisi)

Pada tahapan ini dilakukan pengisian hasil olahan bahan baku yang telah selesai kedalam botol dimana di dalam mesin terdapat semacam selang dari pompa pengisi bertekanan dengan slot penyemprot yang melingkar berjumlah 12 yang akan menyemprortkan isi minuman kedalam botol. Selain itu, ada juga semacam klep pengaturan volume isi botol yang bertujuan agar isi setiap botol tetap (sama ketinggiannya). Setelah pengisian selesai kran pengisi ditutup dan begitu seterusnya secara rotasi botol yang masuk kedalam mesin filler.

d) Crowner (Mesin Penutup botol)

Tahapan selanjutnya adalah dengan melakukan proses penutupan botol dengan menggunakan mesin crowner dimana mesin crownerbekerja secara otomatis dengan 4 katup penutup botol. Setelah botol tertutup kemudian botol – botol akandialirkan oleh convenyor secara otomatis kebagian pengecekan ulang akhir produk.

e) Cure 2 (Pemeriksaan Botol yang sudah terisi)

Pada tahapan ini, dilakukan pengecekan kembali pada botol minuman apakah botol dalam keadaan bersih atau tidak dengan menggunakan lampu penerang, jika kotor maka akan diambil dan dibuang. Lalu,dengan melakukan Pengisian/ menambahi minuman yang kurang pada botol minuman serta Pengecekan botol yang rusak dan di sisihkan.

f) Mesin Pelabelan dan Penghitung Jumlah Produksi

Tahapan terakhir dalam proses pembotolan adalah dengan melakukan pemberian label tanggal kadaluarsa untuk setiap botol serta dengan melakukan perhitungan secara otomatis dengan menggunakan mesin videojet untuk setiap


(1)

107

seperti internet dan pemasangan iklan lewat media sosial lainnya seperti facebook, twitter, blog, instagram, dan lainnya serta juga dengan melakukan pemasangan brosur maupun spanduk serta mengadakan suatu kegiatan dalam rangka memperkenalkan perusahaan dan melakukan kegiatan promosi ke masyarakat luas. PT. Pabrik Es Siantar memiliki kekuatan yang harus dapat digunakan secara maksimal untuk dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada yang berasal dari lingkungan internal sehingga PT. Pabrik Es Siantar dapat terus berproduksi dan bersaing dengan pesaing lainnya di pasaran, baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang. Dengan menetapkan strategi bisnis ini, PT. Pabrik Es Siantar akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan penjualan serta pangsa pasar perusahaan dan juga semakin memperkenalkan PT. Pabrik Es Siantar kepada masyarakat luas, baik untuk skala nasional maupun skala internasional.

Menurut Husein Umar dalam bukunya Strategic Management in Action (2003:221), penentuan strategi berdasarkan konsep Fred R.David memerlukan pemakaian beberapa matriks dengan tiga tahap pelaksanaan yaitu the input stage (tahap input), the matching stage (tahap pencocokan) serta the decision stage (tahap keputusan). Dengan menggunakan konsep tersebut, maka hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah dengan memperoleh strategi bisnis yang tepat untuk ditetapkan pada perusahaan yang diteliti, yaitu PT. Pabrik Es Siantar. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis berdasarkan teori yang ada serta penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai landasan dan pembanding selama pelaksanaan penelitian sehingga penulis dapat memperoleh hasil penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah atau tujuan dari penelitian ini.


(2)

108 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisia yang dilakukan terhadap lingkungan internal terkait kekuatan dan kelemahan dan lingkungan eksternal terkait peluang dan ancaman yang ada, maka yang dapat dijadikan kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dilihat dari perkembangan PT. Pabrik Es Siantar dari dulu sampai saat ini yang masih bertahan dalam posisi yang sama dikarenakan lebih kepada pengelolaan manajemen yang sama, pangsa pasar yang tidak berkembang dan dari bentuk kepemilikan usaha masih dalam bentuk kekeluargaan, strataegi yang diterapkan oleh PT. Pabrik Es Siantar sampai saat ini termasuk dalam strategi bertahan yaitu dengan mempertahankan posisi perusahaan yang ada pada saat ini yang disebabkan oleh keterbatasan kondisi perusahaan maka perusahaan paling tidak harus dapat bertahan.

2. Adapun yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman PT. Pabrik Es Siantar dalam menjalankan usahanya adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan PT. Pabrik Es Siantar yaitu memiliki produk dengan rasa yang khas dan berbeda, ketersediaan air dan listrik memadai, mutu produk dipertahankan dengan baik dan memiliki izin dinas kesehatan.

b. Kelemahan PT. Pabrik Es Siantar adalah mesin operasional kurang produktif, modal kurang, tidak adanya kegiatan promosi, manjemen yang diterapkan perusahaan kurang serta pangsa pasar kecil dan tidak berkembang.

c. Peluang yang dimiliki PT. Pabrik Es Siantar yaitu tingkat permintaan akan produk cukup tinggi, pelanggan yang loyal, produk cukup dikenal oleh


(3)

109

konsumen, mengembangkan pangsa pasar lebih luas serta penggunaan teknologi dan media sosial untuk memperkenalkan produk.

d. Ancaman pada PT. Pabrik Es Siantar adalah adanya produk substitusi dengan harga yang lebih murah, inovasi produk yang beragam, pesaing dalam industri yang sejenis serta ketergantungan terhadap stok botol dari konsumen.

3. Strategi yang tepat untuk digunakan PT. Pabrik Es Siantar adalah strategi penetrasi pasar (market penetration). Penetrasi Pasar yaitu dimana perusahaan meningkatkan penjualan atas produk/jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih agresif. 4. Hal yang dapat dilakukan oleh PT. Pabrik Es Siantar untuk mendukung

pelaksanaan strategi penetrasi pasar yaitu dengan membina hubungan yang baik dengan pembeli yang loyal maupun pembeli baru untuk dapat meningkatkan penjualan serta memperluas pangsa pasarnya, dan juga dengan meningkatkan serta memaksimalkan pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya.

5.2 SARAN

Setelah melakukan penelitian terhadap PT. Pabrik Es Siantar, maka penulis memiliki berbagai saran yang dapat dipertimbangkan oleh PT. Pabrik Es Siantar yaitu sebagai berikut:

1. Promosi penting dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memperkenalkan perusahaan serta produk yang dimiliki dan juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen yang berdampak terhadap kesetiaan konsumen untuk mengkonsumsi dan juga pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan. Dalam hal ini, PT. Pabrik Es Siantar harus melakukan kegiatan promosi dengan cara memanfaatkan teknologi yang ada saat ini seperti internet dan pemasangan iklan lewat media sosial lainnya seperti facebook, twitter, blog, instagram, dan


(4)

110

lainnya serta dengan melakukan pemasangan brosur maupun spanduk dan juga dengan mengadakan suatu kegiatan atau ikut serta dalam suatu events.

2. PT. Pabrik Es Siantar perlu meningkatkan kinerja dengan membenahi struktur manjerial perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus dapat memanage, menganalisis dan mengelola resiko-resiko yang kemungkinan akan terjadi sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi yang dapat menghambat proses produksi yang dilakukan PT. Pabrik Es Siantar seperti kurangnya stok botol dan juga kerusakan mesin yang sering terjadi.

3. PT. Pabrik Es Siantar hendaknya tetap mempertahankan ciri khas produk terutama untuk rasanya yang khas sehingga perusahaan memiliki identitas yang berbeda dengan produk lainnya dibenak konsumen. Selain itu, kualitas produk yang ada saat ini hendaknya dipertahankan dan lebih ditingkatkan.

4. Meskipun PT. Pabrik Es Siantar masih dapat bertahan dari dulu sampai sekarang dan memiliki peminat yang juga loyal akan tetapi PT. Pabrik Es Siantar harus tetap waspada akan pesaing-pesaing yang ada baik itu industri yang sejenis maupun industri yang berbeda sehingga dapat tetap bertahan untuk masa yang akan datang. Salah satu yang harus selalu diperhatikan adalah penerapan strategi yang tepat berdasarkan lingkungan internal dan eksternal yang dinamis.

5. PT. Pabrik Es Siantar hendaknya mampu untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk pekembangan dan pertumbuhan perusahaan agar peluang yang ada tersebut tidak lebih dahulu dimanfaatkan oleh pesaing.


(5)

111

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M.Taufiq. 2012. Manajemen Strategik : Konsep dan Aplikasi. Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.

Azuar Juliandi & Irfan. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Dr.Husein Umar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Drs.H.Indriyo Gitosudarmo,M.Com. 2001.Manajemen Strategis. Yogyakarta : PT. BPFE.

Fred R.David, 2006. Manajemen Strategis. Jakarta : Salemba Empat.

J.David Hunger & Thomas L.Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi. Pearce II, John A. and Robinson, 2008. Manajemen Strategis Formulasi Implementasi dan Pengendalian. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2014. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sofjan Assauri,Prof.Dr.MBA. 2013. Strategic Management. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Umar,Husein.2003. Strategic Management In Action. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.


(6)

112 JURNAL

Nur Afrillita.2013. Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran pada PT. Samekarindo Indah di Samarinda. e-journal Administrasi Bisnis Unmul, Vol.1 Hal 56-70.

Vera Teresia Lukito, Benny Lianto, Rosita Meitha Surjani. 2013. Perancangan Strategi Bisnis di PT.Coronet Crow. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 tahun 2013.

Andy Saputro, Nami Fannayanti dan Lis Diatin. 2007. Analisis Strategi Bisnis Ekspor Ikan Hias Air Tawar (Kasus di PT. NAE, Jakarta). Buletin Ekonomi Perikanan Vol VII No.1 tahun 2007.

Jeffry Andriana Sulistiyo Eko (2014) Strategi Keunggulan Bersaing pada Diva Laundry dalam menghadapi persaingan antar Usaha Jasa Laundry di Mojokerto. Universitas Brahwijaya,Malang.