Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Multikolinearity

Ho diterima Ho ditolak

4.3.4 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Multikolinearity

Multikolinearity adalah suatu kondisi dimana terdapat hubungan variabel independen diantara satu dengan lainnya. Dalam penelitian ini terdapat multikolinearity di antara variabel independen. Hal ini dapat diperoleh melalui ketentuan sebagai berikut : 1. Standard error tidak terhingga Kenyataan: Pada hasil regresi bahwa standar error masing-masing variabel tergolong tinggi antara lain pada variabel X 1 terhadap variabel X 2 , X 3 , dan X 4 memiliki standar error yang tinggi, kemudian pada variabel X 2 terhadap variabel X 1 , X 3 , dan X 4, kemudian pada variabel X 3 terhadap variabel X 1 , X 2 , dan X 4, dan begitu juga pada variabel X 4 terhadap variabel X 1 , X 2 , dan X 3. 2. Lebih banyak variabel independen yang tidak signifikan daripada yang signifikan pada t-statistik 3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori pada model estimasi 0 3,77 184,6065 Gambar 4.5 Uji F-Statistik Universitas Sumatera Utara Kenyataan: Pada hasil regresi bahwa tanda pada model estimasi mengalami perubahan atau tidak sesuai dengan model estimasi pada variabel X 1 , X 2 , dan X 3 4. R 2 yang sangat tinggi Kenyataan: Pada hasil regresi nilai R 2 terlalu tinggi. Untuk melihat bahwa adanya multikolinieritas diantara variabel independen dapat terlihat dari setiap koefisien masing-masing variabel sesuai dengan hipotesa yang telah ditentukan. Dari model analisis : Y = µ β β β β α + + + + + 4 4 3 3 2 2 1 1 X X X X …………………………..1 Hasilnya: Y = -2.602505 – 1.240853X 1 + 1.651778X 2 + 0.007977X 3 – 0.039216X 4 R-squared = 0.942560 ; F-statistic = 184.6065 Maka dapat dilakukan pengujian di antara masing – masing variabel independen, hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan anatara masing-masing variabel independen. 1. Modal Usaha X 1 =fX 2 ,X 3 ,X 4 µ β β β α β + + + + = 4 4 3 3 2 2 1 1 X X X X ……………………………..2 Maka didapat R 2 = 0.926927 , artinya variabel omset penjualan X 2 , tingkat pendidikanX 3 , dan pengalaman usaha X 4 mampu memberikan penjelasan sebesar 0.92 persen terhadap variabel modal usaha X 1 . Universitas Sumatera Utara 2. Omset Penjualan X 2 =fX 1 ,X 3 ,X 4 µ β β β α β + + + + = 4 4 3 3 1 1 2 2 X X X X ……………………………..3 Maka didapat R 2 = 0.936490, artinya variabel modal usaha X 1 , tingkat pendidikan X 3 , dan pengalaman usaha X 4 mampu memberikan penjelasan sebesar 0.93 persen terhadap variabel omset penjualan X 2 . 3. Tingkat Pendidikan X 3 =fX 1 ,X 2 ,X 4 µ β β β α β + + + + = 4 4 2 2 1 1 3 3 X X X X …………………………….4 Maka didapat R 2 = 0.098360 , artinya variabel modal usaha X 1 , omset penjualan X 2 , dan pengalaman usaha X 4 mampu memberikan penjelasan sebesar 0.098 persen terhadap variabel tingkat pendidikan X 3 . 4. Pengalaman Usaha X 4 =fX 1 ,X 2 ,X 3 µ β β β α β + + + + = 3 3 2 2 1 1 4 4 X X X X ……………………………..5 Maka didapat R 2 = 0.412880, artinya variabel modal usaha X 1 , omset penjualan X 2 , dan tingkat pendidikan X 3 mampu memberikan penjelasan sebesar 0.41 persen terhadap variabel pengalaman usaha X 4 . Pada kenyataannya sesuai model estimasi bahwa keseluruhan variabel independen tidak terdapat multikolinierity. Kemudian, dari keempat variabel dihilangkan satu variabel independen yang yakni variabel omset penjualan, sehingga Variabel independen yang digunakan adalah modal usaha, tingkat pendidikan dan pengalaman usaha, maka terbentuklah model persamaan yang baru dengan menggunakan Log : LY = µ β β β α + + + + 3 3 2 2 1 1 X L X L X L Universitas Sumatera Utara

4.3.5 Interpretasi Model