2.4.4 Kekuatan dan Kelemahan Sektor Informal
Sektor Usaha dengan skala kecil merupakan solusi bagi penyelesaian masalah – masalah ekonomi di dunia saat ini. Perubahan - perubahan global yang paling hebat
sekalipun dapat diatasi dengan masalah- masalah manajemen yang fleksibel. Usaha skala kecil memenuhi persyaratan ini karena sektor informal secara organisator manajerial
bersifat tidak kaku, jadi sifat ini merupakan kekuatan utama yang dimiliki sektor informal. Kekuatan sektor informal adalah sebagai berikut:
1. Sangat padat karya dan persediaan tenaga kerja di Indonesia masih sangat banyak,
mengikuti laju pertumbuhan penduduk, angkatan kerja yang rata-rata pertahun masih sangat tinggi sehingga upah nominal tenaga kerja khususnya dari kelompok
berpendidikan masih ralatif rendah. 2.
Industri kecil masih lebih banyak membuat produk-produk sederhana yang tidak terlalu membutuhkan pendidikan formal yang tinggi melainkan hanya keahlian
khusus yang dapat dimiliki warga setempat lewat sumber daya formal. 3.
Secara umum kegiatan sektor informal masih sangat agricultural besed, karna memang banyak komoditas - komoditas yang banyak diolah dalam skala kecil.
4. Pengusaha - pengusaha kecil dan rumah tangga lebih banyak menggantungkan
diri pada uang sendiri atau pinjaman dari sumber lain seperti rentenir untuk modal
kerja dan khususnya pemerintah Tambunan, 1999: 100.
Sedangkan kelemahan sektor informal adalah: Kelemahan sektor informal tercermin pada kendala-kendala yang dihadapi sektor
tersebut, yang sering kali menjadi hambatan-hambatan serius bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Kendala - kendala yang banyak dialami pengusaha - pengusaha di
Universitas Sumatera Utara
sektor informal terutama adalah keterbatasan modal, khususnya modal kerja. Kendala lain adalah kesulitan pemasaran dan penyediaan bahan-bahan baku, keterbatasan sumber
daya manusia, pengetahuan minim mengenai bisnis, dan kurang penguasaan teknologi.
2.4.5 Pembinaan dan Pengembangan Sektor Informal
Pengertian bahwa pembangunan tidak hanya mengejar lahiriah seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan sebagainya atau kepuasan batiniah seperti
pendidikan, rasa aman, dll. Melainkan keselarasan dan keseimbangan yang merata diseluruh tanah air bukan hanya untuk satu golongan atau sebagian masyarakat tetapi
untuk seluruh masyarakat sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial yang menjadi tujuan dan cita – cita bangsa. Tujuan pembangunan ini bahwa hal yang mudah
dicapai, lebih – lebih apabila mencakup begitu banyak segi, dalam keadaan demikian maka peranan pemerintah memimpin dan mendorong gerakan perombakan ini menjadi
penting, memimpin gerakan pembangunan ini dilakukan pemerintah melalui kedudukannya, selalu pelaksanaan kebijaksanaan, konsumen, produsen, dan investor,
perusahaan Negara mengatur investor. Pembinaan sektor informal harus diarahkan secara terpadu agar akar masalah dapat diatasi. Sasaran utama dan pertama yang harus
diperjuangkan adalah pengalihan tempat usaha dari situsi informal menjadi tempat formal. Sasaran kedua adalah pembinaan sikap mental dan kemampuan mengelola usaha
bagi anggota. Peralihan tempat usaha formal menurut kemampuan anggota untuk menganalisa pasar dalam rangka menetapkan jenis barang dagangan ditempat yang baru,
bisa menjadi bumerang. Oleh sebab itu pelatihan menjadi bagian tak terpishkan dari paket program pembinaan. Sasaran ketiga adalah terobosan dalam rangka memperpendek
Universitas Sumatera Utara
jalur distribusi untuk mempertahankan daya saing, perlu diprakarsai upaya pengadaan barang dangan langsung dari produsen. Dengan demikian harga jual usaha masih lebih
rendah tanpa mengurangi keuntungan perdagangan. Sasaran keempat adalah perlunya adanya bantuan permodalan dalam hal anggota
beralih tempat dan sekaligus menjual dagangan, karena tuntutan permintaan barang harus demikian maka peranan bantuan permodalan menjadi lebih penting.
2.5 Tenaga Kerja 2.5.1 Pengertian Ketenagakerjaan