Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik Teori Pertumbuhan Rostow Tahap Masyarakat Tradisional The Traditional Society

2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Tokoh klasik ini dipelopori oleh Adam Smith, David Ricardo, Malthus, dan John Stuart Mill yang menyatakan bahwa petumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu luas tanah, jumlah penduduk, jumlah barang modal, dan teknologi yang digunakan. Para tokoh ini lebih memfokuskan perhatiannya pada pengaruh pertambahan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi. Mereka mengasumsikan luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi tidak mengalami perubahan. Teori yang menjelaskan hubungan antara pendapatan perkapita dengan jumlah penduduk disebut teori optimal penduduk. Menurut teori ini, pada awalnya pertambahan penduduk akan menyebabkan kenaikan pendapatan perkapita. Namun jika jumlah penduduk terus bertambah maka hukum hasil yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi yaitu produksi marjinal akan mengalami penurunan, dan mengubah keadaan pendapatan per kapita sama dengan produk marjinal.

2.3 Teori Pertumbuhan Rostow

Prof. W.W Rostow memunculkan teori pertumbuhan yang memakai pendekatan perkembangan sejarah dalam menjelaskan proses perkembangan dan pembangunan ekonomi. Teori pertumbuhan Rostow ini muncul pada awalnya merupakan artikel yang dimuat dalam Economic Journal Maret, 1956. Selanjutnya dikembangkan dalam bukunya yang berjudul The Stages Of Economic Growth 1960. Teori perkembangan Rostow ini termasuk dalam linier dalam tahapan pertumbuhan ekonomi, yaitu memandang proses pembangunan sebagai tahap-tahap perkembangan yang harus dilalui oleh seluruh negara. Menurut Rostow proses pembangunan dan pertumbuhan dapat Universitas Sumatera Utara dibedakan dalam lima tahap dan posisi setiap negara di dunia dapat digolongkan ke dalam salah satu dari kelima tahap pertumbuhan ekonomi yang dijelaskan.

a. Tahap Masyarakat Tradisional The Traditional Society

Masyarakat tradisional ialah suatu masyarakat yang strukturnya dibangun di dalam fungsi produksi yang terbatas berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi pra- Newton terhadap dunia fisik. Akan tetapi, konsep tentang masyarakat tradisional itu sama sekali tidak berarti statis, dan konsep itu tidak selalu mengabaikan pertambahan output. Namun kenyataan pokok tentang masyarakat tradisional adalah adanya suatu batas tertinggi untuk tingkat output dan pendapatan perkapita. Secara umum dapat dikatakan bahwa masyarakat ini, karena terbatasnya produktivitas, terpaksa menggunakan sebagian besar dari sumber produksinya untuk pertanian. Dari sistem pertanian itu timbul suatu struktur sosial yang hierarkis dengan ruang lingkup yang relatif sempit, tetapi masih dapat terjadi upaya untuk berlangsungnya mobilitas vertikal, dan memasukkan masyarakat yang beraneka ragam dan yang selalu berubah ini ke dalam suatu kategori yang seragam atas dasar adanya batas tertinggi untuk produksi dan produktivitas teknis ekonomi mereka, memang sangat sedikit artinya.

b. Tahap Peletakan Dasar Untuk Tinggal Landas The Precondition For Take Off