Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji F hitung Uji t hitung

sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda Sugiyono, 2008:172. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 14.0 for windows.

9. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov-smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dkk., 2008:62.

2. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.

3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel indepen dengan dengan yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikololinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Varience Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dkk, 2008:104. 10. Metode Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi dan hasil perhitungan.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas sikap, persepsi nilai, dan persepsi peluang keberhasilan dan variabel terikat niat mengajukan keluhan, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS 14.0 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Dimana: Y = Keputusan menyampaikan keluhan pada Bank Sumut Cabang Iskandar Muda a = Konstanta b 1 , b 2 , b 3 = Koefisien Regresi X 1 = sikap X 2 = persepsi nilai X 3 = persepsi peluang keberhasilan e = standar error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan, yakni:

1. Uji F hitung

Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara serentak bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesa yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah: H : b 1 , b 2 , b 3 = 0, artinya variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y. H : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0, artinya variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 secara serentak berpengaruh terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan KPK yaitu: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Universitas Sumatera Utara H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5

2. Uji t hitung

Uji t hitung dilakukan untuk nelihat secara parsial bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t hitung ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = 0, artinya variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y. H : b 2 ≠ 0, artinya variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan KPK yaitu: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5

3. Uji Koefisien Determinan R