41
aman unsafe action dan kondisi yang tidak aman unsafe condition. Namun dalam praktiknya tidak semudah yang dibayangkan karena menyangkut berbagai
unsur yang saling terkait mulai dari penyebab langsung, penyebab dasar dan latar belakang. Sebaliknya, apabila perusahaan dapat menghilangkan salah satu faktor
dari penyebab kecelakaan maka dapat menurunkan potensi bahaya sehingga angka kecelakaan dapat menurun. Oleh karena itu dikembangkan berbagai pendekatan
dalam pencegahan kecelakaan. Banyak konsep dan teori yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:
2.1.7.1 Pendekatan Energi
Sesuai dengan konsep energi, kecelakaan bermula karena adanya sumber energi yang mengalir mencapai penerima recipient. Karena itu pendekatan
energi mengendalikan kecelakaan melalui tiga titik yaitu pada sumbernya, pada aliran energi path way dan pada penerima.
2.1.7.1.1 Pendekatan pada sumber bahaya
Bahaya sebagai sumber kecelakaan dapat dikendalikan langsung pada sumbernya dengan melakukan pengendalian secara teknis atau administratif.
Sebagai contoh mesin yang bising dapat dikendalikan dengan mematikan mesin, mengurangi tingkat kebisingan, memodifikasi mesin, memasang peredam pada
mesin, atau mengganti dengan mesin yang lebih rendah tingkat kebisingannya Ramli S, 2010:37.
Pengendalian pada sumber energi merupakan pengendalian awal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Kurangnya perawatan mesin dan peralatan kerja sering mengakibatkan bencana besar, misalnya meledaknya mesin, kompor gas, atau pesawat uap. Perawatan
42
mesin dan perkakas kerja merupakan upaya perawatan preventif dalam keselamatan sehingga mesin atau peralatan kerja tidak menyebabkan terjadinya
kecelakaan yang secara tidak langsung berdampak pada menurunnya angka kecelakaan kerja Suma’mur, 2009: 412.
2.1.7.1.2 Pendekatan pada jalan energi
Pendekatan berikutnya dapat dilakukan dengan melakukan penetrasi pada jalan energi sehingga intensitas energi yang mengalir ke penerima dapat
dikurangi. Sebagai contoh, kebisingan dapat dikurangi tingkat bahayanya dengan memasang dinding kedap suara, menjauhkan manusia dari sumber kebisingan,
atau mengurangi waktu paparan Ramli S, 2010:38. Pendekatan pada jalan energi dilakukan apa bila pengendalian melalui
pendekatan pada sumber energi masih berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja yang tinggi. Dengan memutuskan potensi bahaya yang timbul pada jalannya
energi maka dapat mengurangi resiko potensi bahaya yang menyebabkan kecelakaan, sehingga angka kecelakaan kerja menurun Ramli S, 2010: 38.
2.1.7.1.3 Pengendalian pada penerima
Pendekatan berikutnya adalah melalui pengendalian terhadap penerima baik manusia, benda atau material. Pendekatan ini dapat dilakukan jika
pengendalian pada sumber atau jalannya energi tidak dapat dilakukan secara efektif. Oleh karena itu perlindungan diberikan kepada penerima dengan
meningkatkan ketahanannya menerima energi yang datang. Sebagai contoh untuk mengatasi bahaya bising, manusia yang menerima energi suara tersebut dilindungi
dengan alat pelindung telinga sehingga dampak bising yang timbul dapat berkurang. Berkurangnya paparan bahaya pada penerima tersebut secara tidak
43
langsung mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja, sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan kerja dan terhindar dari kerugian akibat kecelakaan
kerja Ramli S, 2010:38.
Gambar 2.3. Strategi Pengendalian Bahaya Sumber: Soehatman Ramli, 2010
2.1.7.2 Pendekatan Manusia