56
2.2 Kerangka Teori
Gambar 2.4. Kerangka Teori
Sumber:
1
Tulus Winarsunu, 2008;
2
Soehatman Ramli, 2010;
3
Ismet Somad, 2013;
4
Tarwaka, 2008;
5
Suma’mur, 2009;
6
Ridwan Harianto, 2010;
7
I Made B, 2009;
8
Notoatmojo S, 2007.
Unsafe condition
2
Unsafe action
4
Potensi Kecelakaan kerja
4
Faktor lingkungan: 1.
Lingkungan fisik
6
1.1 Pencahayaan
8
1.2 Kebisingan
6
1.3 Suhutemperatur
6
1.4 Getaran
5
1.5 Iklim
5
2. Lingkungan biologis
6
3. Lingkungan kimia
6
Faktor personal: 1.
Kemampuan kognitif
1
2. Status kesehatan
1
3. Pengalaman kerja
1
4. Karakteristik
kepribadian
1
Faktor manajemen: 1.
Disain peralatan
1
2. Standar dan prosedur
kerja
7
3. Penyediaan alat
pelindung diri APD
4
4. Beban kerja
5
Pengendalian kecelakaan kerja: 1.
Pendekatan energi
2
1.1 Pengendalian pada sumber
bahaya
2
1.2 Pengendalian pada jalan
energi
2
1.3 Pengendalian pada penerima
2
2. Pendekatan manusia
2
2.1 Prosedur kerja aman
2
2.2 Pengawasan dan inspeksi K3
2
2.3 Safety culture dengan ABg
sistem
3
3. Pendekatan teknis
2
4. Pendekatan administratif
2
5. Pendekatan manajemen
2
Kecelakaan kerja
4
Kerugian Langsung
direct costs: 1.
Biaya pengobatan dan kompensasi
2
2. Kerusakan sarana
produksi
2
3. Upah tenaga
kerja
1
Tidak langsung indirect costs:
1. Kerugian jam
kerja
2
2. Kerugian
produksi
2
3. Kerugian sosial
2
4. Biaya
penyelidikan
4
5. Citra dan
kepercayaan konsumen
2
Perbaikan Proses Kerja
4
Tidak dikendalikan Dikendalikan
Kecelakaan kerja menurun
4
Proses Kerja
4
57
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alur Pikir
Gambar 3.1. Alur Pikir
Pada penelitian ini, terdapat enam indikator budaya K3 safety culture yang dapat digunakan untuk menilai penerapan program budaya K3 di PT. Coca-
Cola Amatil Indonesia Central Java yaitu ABg Aktif Berbagi Sistem. Setiap indikator terdapat aspek-aspek mengenai penerapan budaya K3 di perusahaan,
aspek-aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1.
Komitmen Top Management yang terdiri dari; prioritas K3, penyediaan perlengkapan K3, pelatihan K3, pengawasan K3, kebijakan penghentian
pekerja yang tidak sesuai dengan peraturan dan prosedur K3, serta upaya peningkatan kinerja K3.
2. Peraturan dan Prosedur K3 yang terdiri dari; pentingnya peraturan dan
prosedur K3, konsistensi penerapan peraturan dan prosedur K3, penyusunan peraturan dan prosedur K3, sosialisasi peraturan dan prosedur K3,
Unsafe action Potensi Kecelakaan kerja
Pengendalian kecelakaan kerja melalui safety culture ABg aktif
berbagi sistem dengan indikator: 1.
Komitmen top manajement 2.
Peraturan dan prosedur K3 3.
Komunikasi pekerja 4.
Kompetensi pekerja 5.
Lingkungan kerja 6.
Keterlibatan pekerja Perbaikan proses
kerja Proses KerjaProses
Produksi