Metode Penentuan Episode dan Distribusi Curah Hujan

3.2.2. Analisis Data 3.2.2.1. Metode Penentuan Parameter Masukan dan Sistem DAS

A. Metode Penentuan Episode dan Distribusi Curah Hujan

Penentuan episode hujan didasarkan dari data curah hujan selama 5 tahun tahun 2001 – 2005 dari stasiun iklim Separi BPTP Kalimantan Timur. Penentuan episode hujan ini digunakan sebagai pembanding dalam menentukan besarnya curah hujan yang sering terjadi pada suatu periode tertentu dan atau kejadian banjir dalam tahapan analisis dan simulasi model. Tahapan metode penentuan episode hujan adalah sebagai berikut : 1. Data curah hujan tahun 2001 – 2005 dari bulan-bulan basah rata-rata curah hujan evapotraspirasi potensial dan bulan-bulan kering rata-rata curah hujan ≤ evapotraspirasi potensial diurutkan menurut nilai dari yang terbesar sampai terkecil. 2. Ranking data disusun menurut data yang telah diurutkan r = 1,2,3,......, j, dimana r = 1 untuk nilai terbesar dan r = j untuk nilai terkecil. 3. Penentuan periode ulang return periodeT dan peluangnya P dari curah hujan yang menyebabkan terjadinya banjir pada tahun 2001 dan 2005, yakni : T = n + 1r, dan P = 1T, dimana n : jumlah data pengamatan dan r : nomor urut dari besaran yang ditentukan. 4. Penentuan peluang tercapainya kejadian R pada no. 3, yakni : R = 1 – 1 – P m , dimana m : prediksi waktu yang akan terjadi. Curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan simulasi model pendugaan banjir dalam penelitian ini adalah curah hujan 6 menitan di AWLR Separi. Penggunaan data curah hujan hanya pada AWLR Separi dikarenakan tidak adanya stasiun iklim otomatis yang mampu menyediakan data curah hujan 6 menitan di sekitar DAS Separi, khususnya di daerah hulu dan tengah. Untuk 27 menentukan apakah data curah hujan di AWLR Separi menyebarterdistribusi secara menyeluruh pada DAS Separi, maka dilakukan uji berpasangan berganda antara curah hujan di AWLR Separi mingguan dan dasarian dengan data curah hujan di AWS Lempake pada taraf 5. Hasil uji berpasangan berganda tersebut dijadikan dasar bahwa data curah hujan di AWLR Separi dapat mewakili secara menyeluruh terjadinya hujan yang menyebarterdistribusi secara merata pada seluruh DAS Separi. Untuk mendapatkan data curah hujan wilayah yang terdistribusi secara merata di DAS Separi, maka dilakukan pemasangan alat penakar hujan semi-otomatis di daerah Seleko, Desa Bukitpariaman Separi L- V, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara pada koordinat X=520.237 dan Y=9.970.080.

B. Metode Perhitungan Intersepsi Tanaman