Lahan Pertanian Jagung Nash = 72 Semak Belukar Pahitan Nash = 61

kadar air pada kondisi lapang 25, dan kadar bahan organik 2,12 Tabel Lampiran 2 memiliki laju infiltrasi awal fo, laju infiltrasi pada saat konstan, dan konstanta yang masing-masing adalah sekitar 3,86 mmmenit; 0,50 mmmenit; dan 0,11 per menit Tabel 14 dan Gambar 25a.

A. Lahan Pertanian Jagung Nash = 72

1 2 3 4 5 6 7 20 40 60 80 100 120 140 160 WAKTU m enit IN FI LTR A S I m m m e ni t Inf Pengukuran Inf Sim ulasi

B. Semak Belukar Pahitan Nash = 61

1 2 3 4 5 6 7 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 WAKTU m enit IN FI LTR A S I m m m e ni t Inf Pengukuran Inf Sim ulasi Gambar 24. Kurva laju infiltrasi tanah hasil pengukuran dan simulasi pada jenis penggunaan lahan A lahan pertanian jagung dan B semak belukar Pahitan atau Centrosema di Sub DAS Separi-Soyi Pada kelas tekstur tanah liat L-5 dengan jenis penggunaan lahan kebunladang lada, dimana persen pasir, debu, dan liat yang masing-masing adalah 35; 9; dan 56, bobot isi tanah 1,24 gcm 3 , kadar air pada kondisi lapang 21, dan 74 kadar bahan organik 3,02 Tabel Lampiran 2 memiliki laju infiltrasi awal fo, laju infiltrasi pada saat konstan, dan konstanta yang masing-masing adalah 6,71 mmmenit; 0,53 mmmenit; dan 0,21 per menit Tabel 14 dan Gambar 25b. Berdasarkan Gambar 25, laju infiltrasi awal fo, laju infiltrasi pada saat konstan fc, dan konstanta pada jenis penggunaan lahan kebunladang lada memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju infiltrasi pada jenis penggunaan lahan semak belukar Pahitan atau Centrosema. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya bahan organik dan rendahnya bobot isi tanah pada jenis penggunaan lahan kebunladang lada dibandingkan pada jenis penggunaan lahan semak belukar Pahitan atau Centrosema berpengaruh terhadap meningkatnya laju infiltrasi tanah. Secara umum kapasitas infiltrasi tanah sangat dipengaruhi oleh faktor tanah dan jenis penggunaan lahan, serta pengelolaan lahan Napitupulu, 1998; Rukaiyyah, 2001; Yanrilla, 2001; Thierfelder, et al., 2002. Karakteristik tanah yang berpengaruh terhadap kapasitas infiltrasi tanah adalah tekstur, struktur, bobot isi, dan kandungai bahan organik tanah. Hal ini didukung dari hasil analisis korelasi antara karakteristik tanah kadar air, bobot isi, ruang pori total tanah, kandungan bahan organik, fraksi tanah, dan indek stabilitas agregat tanah dengan laju infiltrasi tanah konstan yang menunjukkan bahwa bobot isi memiliki korelasi yang lebih nyata p=0,03 dibandingkan karakteristik tanah lainnya. Hasil regresi hubungan antara karakteristik tanah sebagai variabel bebas terhadap variabel tidak bebas laju infiltrasi tanah konstan didapatkan persamaan matematis sebagai berikut : fc = 3,64 – 2,38.BI R 2 = 73 .…...................................................39 fc adalah laju infiltrasi tanah konstan mmmenit dan BI adalah bobot isi tanah gcm 3 Tabel Lampiran 5. Berdasarkan hasil analisis regresi antara bobot isi tanah terhadap laju infiltrasi tanah konstan persamaan 39 dapatlah disimpulkan 75 bahwa menurunnya bobot isi tanah akan meningkatkan laju infiltrasi tanah konstan.

A. Lahan Pertanian Lada Nash = 72