Faktor Manusia Faktor Penyebab Kebakaran

2.1.1.2.3 Instalasi listrik Menurut Anizar 2009: 24, instalasi dan peralatan listrik menyumbang 23 terhadap kejadian kebakaran yang ada di bidang industri. Dinas Kebakaran Kota Semarang juga menunjukkan bahwa instalasi dan peralatan listrik pada tahun 2011 menyumbang 4,2, tahun 2012 menyumbang 8,6, tahun 2013 menyumbang 7,6 terhadap kebakaran yang ada di Kota Semarang. Listrik adalah elemen yang sangat penting dari bangunan industri. Oleh karena itu faktor kenyamanan dan keamanan harus diperhatikan dalam melakukan pemasangan instalasi listrik di industri sehingga penggunaanya tidak menimbulkan masalah Anonim, 2011, peristiwa kebakaran listrik juga dapat dieliminir jika pemasangan instalasi listrik sesuai aturan dan penggunaannya sesuai dengan kaidah yang berlaku Subagyo, 2012: 8. Timbulnya kebakaran listrik akibat penggunaan energi listrik disebabkan oleh tiga hal, yakni penggunaan energi listrik yang tidak sesuai, pengaman kurang baik, pemasangan instalasi listrik yang tidak sesuai aturan dan penggunaan bahan dan perlengkapan instalasi listrik yang tidak standart. Dalam kebakaran listrik, terjadinya panas disebabkan karena arus listrik yang mengalir pada media tahanan penghantar dan diubah menjadi energi panas sehingga pada besaran arus listrik tertentu menimbulkan kebakaran listrik. Hal ini terjadi karena peralatan dan instalasi listrik yang digunakan tidak sesuai prosedur yang benar serta tidak sesuai standar SNI yang telah ditetapkan, misalnya standar OSHA- CFR 1910.303 dan Pedoman Umum Instalasi Listrik PUIL tahun 2000 Rijanto, 2011: 83; Subagyo, 2012: 8. Menurut Undang-Undang nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Lingkungan Hidup dan Keteknikan dalam Ramli 2010: 33, dijelaskan bahwa: 1. Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan. 2. Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan bertujuan untuk: a Mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi. b Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup. c Ramah lingkungan. 3. Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan meliputi: a Pemenuhan standar peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik. b Pengamanan instalasi listrik. c Pengamanan pemanfaatan listrik. 4. Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki sertifikat laik operasi. 5. Setiap peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan SNI. 6. Setiap tenaga teknis dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi. Menurut Rijanto 2011: 84, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghindari kebakaran yang disebabkan jaringan listrik yaitu sebagai berikut: 1. Melakukan inspeksi secara berkala pada peralatan listrik dan kabel-kabelnya serta perbaiki jika ada kerusakan. 2. Menggunakan soket dan kabel yang tahan air pada area yang lembab. 3. Menggunakan lampu, dan perangkat listrik yang tahan terhadap ledakan explosion proof untuk tempat yang mengandung gas dan uap mudah terbakar. 4. Memberikan grounding pembumian atau isolasi pada semua peralatan listrik. 5. Menggunakan penutup bola lampu dengan rapat dan berbahan transparan untuk melindungi dari benda tajam dan mencegah dari kemungkinan bola lampu jatuh. Unsafe condition terjadi karena peralatan dan instalasi listrik yang digunakan tidak sesuai prosedur yang benar serta tidak sesuai standar SNI yang telah ditetapkan. Pemasangan instalasi listrik juga harus dilakukan oleh pihak yang telah memiliki sertifikasi laik operasi. 2.1.1.2.4 Bahan bakar Menurut Ramli 2010: 17, menjelaskan bahwa bahan bakar merupakan segala material baik berupa padat, cair, ataupun gas yang dapat terbakar. Menurut Buku Panduan Pemadam Kebakaran 2013: 15, bahan bakar adalah setiap bahan yang dapat terbakar dalam bentuk padat, cair, dan atau gas. Pemadaman dengan memindahkan unsur bahan bakar pemisahan bahan yang belum terbakar disebut pembatasan bahan. Menurut Ramli 2010: 38, secara umum bahan-bahan baik padat, cair, serta gas dapat dikelompokkan dalam 2 kategori, yaitu sebagai bahan dapat terbakar combustible material dan bahan mudah terbakar flammable material.