129
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang evaluasi penerapan ijin kerja panas hot work permit sebagai upaya pencegahan bahaya kebakaran di PT. Indonesia
Power UBP Semarang, maka dapat disimpulkan bahwa dari 17 poin pembahasan, terdapat 10 poin pembahasan 58,8 yang telah sesuai dengan ketentuan
pemenuhan peraturanpedoman dan 7 poin pembahasan 41,2 yang belum sesuai dengan ketentuanpemenuhan peraturanpedoman. Dengan rincian sebagai
berikut: 1.
10 poin pembahasan 58,8 yang telah sesuai dengan ketentuan pemenuhan peraturanpedoman antara lain:
a 4 poin terdapat pada tahapan persiapan pekerjaan panas, yaitu: poin
pengetahuan ijin kerja panas, prosedur pembuatan ijin kerja panas, pihak yang terlibat dalam pembuatan ijin kerja panas dan pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan ijin kerja panas. b
5 poin terdapat pada tahapan pelaksanaan pekerjaan panas, yaitu: pelatihan pemadam kebakaran, kepemilikan sertifikat pelatihan pemadam kebakaran,
permasalahan ijin kerja panas, perbedaan tempat kerja dan pelaksana pekerjaan panas.
c 1 poin terdapat pada tahapan paska pekerjaan panas, yaitu: poin
penanganan limbah.
2. 7 poin pembahasan 41,2 yang belum sesuai dengan ketentuanpemenuhan
peraturanpedoman, antara lain: a
5 poin terdapat pada tahapan persiapan pekerjaan panas, yaitu: poin penerapan ijin kerja panas, deskripsi tugas dalam pembuatan ijin kerja panas,
deskripsi tugas dalam pelaksanaan ijin kerja panas, pedoman ijin kerja panas dan ketersediaan SOPIK ijin kerja panas.
b 1 poin terdapat pada tahapan pelaksanaan pekerjaan panas, yaitu: poin
pengawasan ijin kerja panas. c
1 poin terdapat pada tahapan paska pekerjaan panas, yaitu: rekaman dokumen.
6.2. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, beberapa saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Departemen K3L melakukan revisi pada dokumen instruksi kerja khususnya
ijin kerja panas dengan nomor IK.SMG.G.01.02. Dengan poin revisi antara lain: a
Ditambahkannya peraturanstandard NFPA 51B mengenai Standard for Fire Prevention During Welding Cutting and Other Hot Work dalam rujukan
yang digunakan, karena merupakan standard internasional yang dapat memberikan pedoman pelaksanaan lebih operasional,
b Ditambahkan deskripsi tugasjob description secara eksplisit dari pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan ijin kerja panas, c
Disusun standard
operating prosedure
SOP mengenai
pembuatanpengajuan ijin kerja panas yang dapat menggambarkan secara